Scroll untuk membaca artikel
Munirah | Taufan Rizka Purnawan
Ilustrasi Mendayung Sampan. (pixabay.com)

Mendayung dengan sampan sebegitu lincahnya dengan penuh tenaga melampaui arus air. Arus ombak yang mengalir pada lautan yang ganas nan buas. Sekali arus air berhempas nyaris saja tubuhku terpelanting dibuatnya. Bila tak hati-hati maka nyawaku lenyap dalam waktu yang bergerak sekejap.

Arus air yang menantang raga dalam mendayung sampan yang tak pernah merasakan penatnya raga. Mendayung lebih kuat dan lebih kuat lagi. Mendayung melampaui rasa keraguan akan melangkah melewati arus ombak. Mendayung terus tanpa terganggu oleh hujan maupun panas. Yang ada hanyalah mendayung dan mendayung. 

Seolah godaan arus ombak yang mengancam hidupku. Namun itu semua kulawan dan kuyakin aku bisa mengikis habis rasa takut yang meletup-letup pada jiwa. Letupan keberanian diri yang menyala tak ada habisnya. Segala keberanian tercolok dalam raga. Taklukkan segala gapaian tantangan.

Yang terukir rasa percaya diri begitu bertaut pada wajahku. Perangai muram terbuang habis dengan perangai senyum. Kubusungkan dada meneguhkan asa merangkul semangat diri. Semua lintasan dalam tantangan mendayung kian lama kian terlampaui. Sergapan angin deras yang melilit lautan tak kuhiraukan semilirnya yang sangat kencang.

Yang terpenting tempaan diriku menjadi baja yang kuat dalam melawan segala langkah mundurku. Memajukan derap langkah tuk menggapai sebuah kemenangan. Menjadi juara sejati hakikatnya adalah berani melibas segala rasa was-was dan segala keraguan. Bersyukur setelah semua tantangan telah kulampaui. Akhirnya berhasil menggapai kemenangan yang sangat membanggakan.

Taufan Rizka Purnawan