Kehampaan jiwa yang dibutakan oleh nafsu duniawi seakan dianggap alam keabadian sejati. Jiwa yang terlelap segala kemewahan dunia yang ada. Kehampaan jiwa gegara menjauh dari Sang Illahi.
Jiwa pun menjadi masa bodoh akan keberadaan Sang Illahi. Sang Illahi sebagai pemilik alam dunia yang nyata.
Yang terlalu kalap perasaan diri oleh godaan duniawi dengan tawaran segenap limpahan harta yang dianggap tak pernah habis. Diri dikuasai oleh rakusnya pikiran yang diracuni oleh nikmat dunia.
Nikmat dunia yang sesaat yang membuat jiwa semakin tenggelam dalam aroma kapitalis. Kapitalis yang menjadi agama baru mereka.
Yang menganggap segala berbau duniawi lebih penting daripada ruhani. Ruhani yang sejati menuju pada Sang Illahi.
Berulang kali Sang Illahi telah menyeru pada mereka yang terbuai godaan duniawi. Menyeru tuk mendekatkan diri kepada Sang Illahi. Namun tak ada peduli setitikpun yang mereka rasakan.
Benar-benar iblis jahanam yang telah merasuki jiwa-jiwa yang terbuai segala godaan dunia. Begitu lezat rasanya dunia penuh limpahan kemewahan.
Lezat yang membuat mereka terlena di dalamnya. Lezat yang begitu terasa sekali bagi mereka. Rasa lezat godaan dunia yang seolah hanya sebuah ilusi belaka. Tak tahu mereka tentang ilusi godaan dunia.
Sesat jiwanya yang dikuasai oleh alam kemaruk. Berharap masih ada kasih Sang Illahi tuk menampar jiwa mereka yang telah hampa dikuasai oleh godaan dunia.
Baca Juga
Sastra
Terkini
-
Tekad Marc Klok Cetak Sejarah di Kualifikasi Piala Dunia, Target Realistis?
-
Kalau Nggak Upload Instagram, Liburannya Nggak Sah?
-
Review Film Rangga & Cinta: Cerita dari Gen Milenial yang Melintas Dua Generasi
-
Tak Sekadar Nongkrong Young On Top Buktikan Anak Muda Bisa Bergerak dan Berdampak
-
Lamaran Romantis El Rumi Nyaris Gagal Gara-Gara Ini, Kejadian Lucu di Swiss Bikin Ngakak