Suatu malam di sebuah kota besar
Pada suatu tempat yang begitu hingar bingar
Di mana orang-orang berkumpul bersama
Tertawa lepas dan akrab bagai kawan lama
Sebagian hanyut dalam lantunan suara musik
Menari fasih seakan tak ada yang dapat mengusik
Dan beberapa telah terbang dari kenyataan
Tenggelam dalam gelas-gelas yang memabukkan
Para pemeran cantik begitu mahir menghibur
Memastikan semua masalah pelanggan hilang terkubur
Entah karena demikian pandai melakukan sandiwara
Atau telah terbiasa dengan segala hal yang pura-pura
Gemerlap harta kaum berada yang dikelilingi kesepian
Berbaur kilau perhiasan imitasi para pemintal khayalan
Dalam silau lampu-lampu yang berkerlap-kerlip
Kemurnian dan kepalsuan bertukar tempat dalam sekali kedip
Ketika malam perlahan beranjak naik menuju pagi
Dan orang-orang pun satu persatu mulai pergi
Demikian juga seorang pria berbaju lusuh yang tampak lelah
Setengah pening juga melamun dan berjalan bak orang kalah
Terhuyung keluar dan berhasil mencapai jalanan
Memicingkan mata mencoba mencari tumpangan
Tak satu pun kendaraan lewat sudi berhenti
Berlalu cepat seakan melambai sampai jumpa nanti
Pria berbaju lusuh masih berdiri goyah dan mulai bosan
Suasana sepi dan udara dingin membuat nyeri perasaan
Ia pun melangkah walau tak punya tujuan
Langkah demi langkah sekedar berjalan
Sampai di sebuah gang gelap tak bertuan
Ia lelah dan mulai meregangkan lengan
Dua pria tak ramah menghampiri tanpa ekspresi
Wajah pria berbaju lusuh menjadi pucat pasi
Dua pria mencabut dan menodongkan sebilah pisau
Cahaya lampu memantulkan kilatan ujung tajam berkilau
Pria berbaju lusuh bukan tak ingin menyerahkan harta
Tetapi ia tak membawa apapun yang pantas disita
Dua penodong menjadi amat marah dan tak percaya
Menendang dan meninju si lusuh hingga tak berdaya
Dalam temaram sinar lampu-lampu di kota
Kekerasan dengan angkuh berpentas demikian nyata
Beberapa mobil lewat dan beberapa orang melihat
Tak ada yang berhenti apalagi untuk mendekat
Kehidupan kota ini berjalan tak pernah berhenti
Namun sebagian jiwa telah kehilangan empati
Borneo, Oktober 2021
Baca Juga
-
3 Kesalahan saat Mengenakan Pakaian Baru di Tempat Kerja
-
3 Kebiasaan Buruk yang Membuat Meja Kerja Kamu Sering Berantakan
-
5 Tips Mengubah Hobi Membuat Buket Bunga Jadi Uang, Berani Coba?
-
3 Ide Hadiah untuk Seorang Backpacker, Pilih yang Praktis!
-
3 Macam Celebrity Worship, Jangan sampai Kebablasan Memuja!
Artikel Terkait
-
Teks Sholawat Malam Jumat dan Doa, Bacalah 10x untuk Raih Keberkahan!
-
Hari Ini Malam Jumat Apa? Hati-hati, Jauhi Pantangan Ini!
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Suara Hati Rakyat kepada Para Pemimpin dalam Buku Bagimu Indonesiaku
-
Jangan Sia-siakan Jarimu! Cek Promo Pilkada 27 Desember 2024: Gratis Kopi, Minuman Kekinian
Sastra
Terkini
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
Memerankan Ibu Egois di Family by Choice, Kim Hye Eun: Saya Siap Dihujat
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat