Di balik tulisan ufuk dunia terbenam bermilyaran rahasia nasib hayat yang tercipta beragam rupa. Rupa-rupa bentangan makhluk berdetak langkah setiap putaran waktu yang terus berkibar. Naluri pikir menandai nasib segenap makhluk terpetik semakin mendekat pada celetukan kegundahan dunia.
Gerak nyata yang terus memacu rupa-rupa bentangan makhluk yang ada. Gerak nyata setiap langkah makhluk dalam kehendak-Nya. Melesat menjauh dari genggaman sanubari. Sanubari menjerit akan layunya pikiran. Berselubung imaji nikmat yang menawarkan pembangkit nafsu.
Parutan mencerminkan segenap ufuk dunia mengkhususkan pada raut menggapai keriuhan nyawa. Alam kenikmatan berlumur kehinaan nyawa dalam kerendahan raga. Lipatan tikungan membelok amat tajam tak karuan. Menuju jurang kenistaan melapisi masukan nafsu.
Angkara murka bernyanyi guncangan kiasan semu berkibar menghantam leburan nyali. Leburan nyali berjibaku terseret pada sapuan kehampaan nyawa. Lapis-lapis racun dunia membekuk ikatan dunia.
Menipisnya keteduhan menepati keinginan amarah nafsu menubur segenap kerapatan nyawa. Ceruk dunia menaungi nafas berkibar kuatnya lembaran hayat. Melibas meracau mengubah kerapian gerak nyata.
Remahan nyawa berkibar pada ufuk dunia yang tak berujung. Kiasan bentuk nafas tercerabut dengan cepat yang bertahta meniup petuah keabadian selamanya.
Waktu menunjukkan semakin lengkap langkah perlahan terhenti menyatakan perlawanan bagi sanubari berucap pilu. Yang berakhir nasib nyawa yang bergerak pada bentangan segenap ufuk melintasi batas-batas jarak makhluk.
Baca Juga
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
Bukan Arbani Lagi, Ariel Noah Resmi Perankan Dilan ITB 1997
-
Heboh! Purbaya Ingin Legalkan Rokok Ilegal, Begini Bedanya dengan Legal
-
Sabrina Alatas Bungkam, Unggahan Baru Disorot di Tengah Isu Perselingkuhan
-
Rahasia Ngobrol Lancar Bahasa Asing: 5 Jurus Anti Grogi yang Wajib Kamu Tahu
-
Sidang Cerai Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf Masuki Tahap Akhir