Scroll untuk membaca artikel
Munirah | Dream Praire
Ilustrasi anak-anak bermain. (Pixabay)

Kaki-kaki para bocah  kecil melangkah  cepat

Melintasi tanah-tanah berbatu yang keras padat

Sesekali mereka bertemu kubangan pekat

Dengan gerak ringan mereka meloncat

Kaki-kaki kecil yang lincah berlari riang

Tak peduli pada air yang menggenang

Atau tanjakan yang  menghadang seolah menantang

Juga ranting-ranting yang  teronggok melintang

Bibir –bibir mungil tertawa lepas

Terkadang untuk alasan yang tak jelas

Yang mereka tahu adalah rasa bebas

Saat tak memendam rasa cemas

Bocah-bocah kecil penuh imajinasi

Tak terkungkung oleh beban yang membatasi

Bocah-bocah kecil dengan kemurnian hati

Tak menyimpan maksud tersembunyi

Bocah-bocah kecil tak paham ambisi

Tak pernah pusing harus memilih sisi

Bocah-bocah kecil  tak kenal frustasi

Tak repot bersandiwara dalam narasi

Bocah-bocah kecil mudah tergelak

Walau bukan di hadapan pelawak

Rasa ingin tahu mengalahkan rasa ragu

Bertanya dengan pemikiran lugu

Bocah-bocah kecil berani bermimpi

Mencipta lukisan yang tak bertepi

Bocah-bocah kecil penuh percaya diri

Bersama cita menyanyi dan menari

Bocah-bocah kecil  tak punya gentar

Tak takut membangun tujuan besar

Hangat semangat terus membakar

Dalam  api cita yang berkobar-kobar

Sampai nanti  tiba suatu waktu

Bocah-bocah berhenti terdiam bagai batu

Langkah melambat dihambat rasa  ragu

Mimpi-mimpi menghilang bagaikan debu

Berulang kejadian menjalin ketakutan

Berulang kegagalan menggerogoti keyakinan

Bocah-bocah mundur dengan terpaksa

Oleh sebuah panggilan bernama dewasa.

  Borneo, Oktober 2021.

Dream Praire