Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Christof
stadion tuah pahoe

Sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, tak pantas kiranya Kota Palangka Raya tidak memiliki Gelanggang olahraga kebanggaan. Masyarakat dinilai memerlukan sebuah gelanggang olahraga yang lengkap yang mampu memfasilitasi kegaiatan dan aktivitas keolahragaan.

Untuk itu pada awal 1980-an, Pemerintah setempat kemudian menginisiasi pembangunan sebuah kompleks olahraga multi fungsi di atas lahan yang cukup  luas di sekitaran jalan Cilik Riwut Kilometer 5. Di area lahan yang sangat luas ini kemudian untuk pertama kalinya dibangunlah stadion sepak bola berkelas C.

Di kompleks yang sama ikut juga dibangun area kolam renang dan juga lapangan golf yang cukup besar.Selain menjadi gelanggang kebanggaan masyarakat dan  pusat olahraga multi fungsi,  Gelanggang olahraga ini juga memiki fungsi untuk menggembleng bakat dan potensi atlit daerah  dan juga sebagai sarana penyelenggaraan event dan agenda  keolahragaan.

Awal mulanya, stadion dan kompleks olahraga ini dijuluki stadion pal  5. Karena kultur masyarakat Palangka Raya yang sering menyebut titik  di kilometer tertentu dengan sebutan ‘Pal’.  Saat itu  Walikota Palangka Raya dijabat oleh tokoh bernama  Tuah Pahoe yang ikut mengawal pendirin stadion itu.   Setelah Tuah Pahoe wafat, namanya  memberi inspirasi  pemberian nama sekaligus  penghormatan kepada tokoh masyarakat Palangka Raya ini

Kompleks  olahraga ini terus dikembangkan dengan berdirinya Gelora Olahraga Dalam Ruangan atau Indoor di samping stadion sekaligus lapangan sepak bola Toah Pahoe tersebut.

Kini stadion yang mengalami renovasi dan penyempurnaan di tahun 2018 hingga 2020 ini  menjadi kandang dan markas bagi Klub sepak bola kebanggan Kalteng Yakni Kalteng Putra. Stadion ini pernah menjadi gelaran laga kandang klub Kalteng Putra sekalgus menjadi tempat latihan bagi laskar berjuluk Laskar Isen Mulang ini.

Pada tahun 2018 hingga tahun 2019 stadion yang didominasi cat dengan warna merah ini pernah mengalami perombakan atau renovasi. Tujuannya tentu ingin memberikan fasilitas dan sarana bagi tim Kalteng  Putra dan dunia sepak bola di Kalteng. Renovasi dan peningkatan mutu fasilitas stadion toah Pahoe ini menelan dana hingga 13 miliar rupiah. Namun hasilnya tak mengecewakan. Selain rumput dan lampu penerangan, juga dilakukan peningkatan terhadap ruang ganti pemain. Ada juga dibangun lintasan lari atau Running Track keliling lapangan.

Untuk tahapan penyempurnaan ini dipersiapkan anggaran 10 miliar rupiah dengan rencana kelengkapan fasilitas videotron, papan skor digital hingga running text. Selain itu fasilitas tribun juga semakin diperbaiki sehingga stadion ini bisa menampung hingga 10000 penonton.

Tak hanya itu, perbaikan juga dilakukan di ruang VVIP, kelengkapan taman dan pengaspalan. Alhasil kini Stadion ini sudah tampil lebih elegan dengan taman yang memperindah muka stadion lengkap dengan jalur aspal yang mulus.  Dengan demikian stadion kebanggan yang dulunya berkelas  C kini naik tingkat menjadi stadion berstandar liga I. Selain menjadi lokasi penyelenggaraan agenda persepakbolaan, stadion ini kini sudah layak untuk menjadi tempat dilangsungkan konser music atau helatan acara besar.

Setelah beberapa bagian di dalam stadion dan ruang VVIP, kini tersisa pengerjaan taman dan pengaspalan.  Komplek olahraga atau sport centre Stadion inui juga dilengkapi  dengan kolam renang dan lapangan golf. 

Sementara itu Gelora olahraga Dalam Ruangan atau Indoor di samping stadion Toah Pahoe juga terus berkembang dan disempurnakan.  Setelah  dipasang instalasi dan kebutuhan listrik, juga rencananya akan ada  penghijauan di Halaman GOR Indoor dengan tanaman yang mudah tumbuh dan mudah  dirawat.

 Gelanggang olahraga indoor ini kini sudah layak untuk menggelar sejumlah cabang  olahraga seperti volley , bulutangkis, futsal, dan basket. Hingga kini di tahun 2021, Stadion Toah Pahoe yang berdiri berdampingan dengan Gelaggang olahraga  serba guna ini tampil semakin memikat dan lengkap sesuai dengan standar keolahragaan yang disyaratkan. Impian masyarakat dan Pemerintah Palangkaraya dan Kalimantan Tengah terwujud dengan polesan dan sentuhan di sana sini.

Tentu harapan warga yang mencintai Bumi Tambun bungai, Komplek olahraga dan Stadion Toah Pahoe ini dirawat dan dijaga keberlangsungannya sehingga membawa manfaat sebesar besarnya bagi masyarakat. (NATA)

Christof