Scroll untuk membaca artikel
Munirah | Nur Fadilla
Ilustrasi logo olimpiade. (Pixabay)

Sempat tertunda akibat pandemi Covid-19, pesta olahraga yang dinantikan sekaligus yang terbesar akhirnya digelar. Ada 33 cabang olahraga yang dilombakan dalam pagelaran kali ini dan sekitar 200 negara serta 11.000 atlet yang menjadi peserta olimpiade.

Namun pagelaran olimpiade yang diadakan di Tokyo kali ini menyimpan sejumlah fakta yang tak biasa. Berikut selengkapnya:

1. Ranjang atlit

Beberapa waktu lalu, melalui unggahan salah seorang atlet lari jarak jauh asal Amerika Serikat, Paul Chelimo, menjadi viral. Dalam unggahannya tersebut, ia mengklaim bahwa ranjang yang ada di perkampungan atlet merupakan ranjang anti sex. Pasalnya ranjang tersebut terbuat dari kardus, sehingga mencegah adanya sex bebas antar atlet.

Postingannya pun mendapat tanggapan dari pihak penyelenggara, yang mana sebenarnya ranjang tersebut bisa menopang beban hingga 200 Kg. Adapun alasan pembuatan ranjang tersebut dari bahan kardus, lebih pada soal pemanfaatannya. Tidak hanya awet dan nyaman, pihak penyelenggara juga ingin agar ranjang itu bisa didaur ulang menjadi produk kertas begitu olimpiade usai.

2. Tokyo National Stadium

Ada hal unik pada bangunan Tokyo National Stadium, dimana sebagian besar cabang olahraga dipertandingkan di stadion ini. Bangunan yang dirancang Kengo Kuma ini sebagian besar terbuat dari kayu. Kayu-kayu tersebut didatangkan dari seluruh penjuru Jepang.

Stadion ini sengaja dirancang agar lebih ramah dengan lingkungan alam. Sekitar stadion banyak ditumbuhi pohon-pohon. Sehingga udara sekitarnya juga terasa sejuk. Itulah sebabnya stadion ini dijuluki Mori no Stadium yang artinya Stadion Hutan.

3. Medali di olimpiade

Hal tak biasa sekaligus unik juga bisa dilihat dari medali olimpiade. Pasalnya medali-medali itu merupakan hasil daur ulang dari barang-barang elektronik kecil seperti ponsel bekas milik penduduk Jepang.

Pengumpulan barang-barang elektronik kecil tersebut berlangsung sekitar 2 tahun, yaitu sejak April 2017 hingga maret 2019. Dari pengumpulan itu menghasilkan 5.000 medali.

4. Anggaran

Anggaran pelaksanaan olimpiade Tokyo 2020 kali ini ternyata memakan dana terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan olimpiade. Pasalnya dana yang dibutuhkan mencapai angka US$ 15,4 miliar, dari perkiraan awal hanya sebesar US$ 7,6 miliar. Lonjakan dana ini disebabkan karena adanya pandemi covid-19 dan penundaan selama setahun.

5. Kondom

Sebelum para atlet kembali pada negaranya masing-masing, mereka akan mendapat souvenir dari pihak penyelenggara. Uniknya, souvenirnya berupa kondom.

Pada perhelatan akbar kali ini, pihak penyelenggara memang melarang para atlet untuk melakukan hubungan seksual selama olimpiade berlangsung. Hal ini demi mencegah penyebaran covid-19. Ada sekitar 160 ribu kondom yang siap dibagikan ke semua atlet yang bertanding.

Nur Fadilla