Peradaban manusia saat ini bisa dikatakan sudah sangat maju. Di bidang teknologi, manusia sudah bisa membuat alat canggih untuk menunjang kehidupannya sehari-hari. Sebagai contoh, komputer, telepon seluler, dan mobil adalah sebagian kecil dari teknologi yang berhasil dibuat oleh manusia saat ini.
Namun, bagaimana dengan peradaban nenek moyang kita dulu, yang telah hidup ribuan atau jutaan tahun lalu? Untuk menjawab pertanyaan ini, diperlukan pendekatan ilmiah, yaitu dengan disiplin ilmu arkeologi.
Dalam KBBI, definisi arkeologi adalah ilmu tentang kehidupan dan kebudayaan zaman kuno berdasarkan benda peninggalannya, seperti patung dan perkakas rumah tangga. Dengan kata lain, dengan arkeologi kita dapat memprediksi peradaban pada masa lampau.
Sejauh ini sudah banyak ditemukan situs arkeologi, beberapa sangat populer seperti Giza dan Stonehenge. Namun, sampai saat ini situs arkeologi mana yang berusia paling tua masih menjadi sebuah misteri. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah serba-serbi misteri situs arkeologi tertua di dunia.
1. Lomekwi 3 dianggap situs arkeologi tertua di dunia
Terdapat makalah ilmiah yang diterbitkan oleh jurnal Nature pada tahun 2015 yang menjelaskan bahwa situs arkeologi tertua di dunia adalah Lomekwi 3. Situs arkeologi ini berada di Turkana Barat, Kenya. Berdasarkan hasil penemuan artefak dan mempelajari sedimen di area tersebut diperkirakan situs arkeologi Lomekwi 3 berusia 3,3 juta tahun.
Pernyataan Lomekwi 3 adalah situs arkeologi tertua masih dipertanyakan kebenarannya. Terdapat dua kubu arkeolog yang menanggapi kebenaran dari makalah ilmiah ini. Ada yang setuju dan ada yang tidak setuju bahwa Lomekwi 3 adalah situs arkeologi tertua di dunia.
2. Penjelasan ilmiah dari kubu arkeolog yang setuju
Rick Potts, direktur The Smithsonian's Human Origins Program meyakini bahwa Lomekwi 3 adalah situs arkeologi tertua di dunia karena ditemukannya batu yang dianggapnya berbeda dengan batu lainnya di area tersebut. Batu tersebut memiliki patahan yang terlihat seperti dengan sengaja dipahat oleh manusia. Dengan menganalisis sedimen di area tersebut, disimpulkan batu tersebut berusia 3,3 juta tahun.
Namun, sampai saat ini masih belum diketahui untuk apa batu yang diyakini buatan manusia itu dibuat. Meskipun tidak jelas fungsinya untuk apa, pahatan batu itu tetap dianggap sebagai artefak yang dibuat oleh manusia.
3. Penjelasan ilmiah dari kubu arkeolog yang tidak setuju
Salah satu arkeolog yang tidak setuju bahwa Lomekwi 3 adalah situs arkeologi tertua di dunia adalah David Braun, yaitu seorang Profesor antropologi dari The George Washington University.
Menyadur dari laman Smithsonianmag, David Braun beranggapan bahwa beberapa artefak yang ditemukan di Lomekwi 3 tidak bisa dipastikan usianya. Pasalnya, ada kemungkinan artefak yang ditemukan bukan berasal dari waktu yang sama dengan sedimen yang ditemukan.
4. Kandidat situs arkeologi tertua selain Lomekwi 3
Jika Lomekwi 3 terbukti secara ilmiah bukan situs arkeologi tertua di dunia, maka kandidat berikutnya sebagai situs arkeologi tertua di dunia adalah Ledi-Geraru. Secara geografis, Ledi-Geraru terletak di negara bagian Afar, Ethiopia.
Pada situs arkeologi Ledi-Geraru ini ditemukan potongan tulang rahang manusia yang diteliti secara ilmiah berusia 2,8 juta tahun. Hasil penelitian tersebut diterbitkan pada jurnal sains pada tahun 2015.
5. Perbandingan usia dengan situs arkeologi populer
Giza dan Stonehenge adalah situs arkeologi yang sangat populer saat ini. Setidaknya bagi kalangan awam, Giza dan Stonehenge lebih dikenal jika dibandingkan dengan Lomekwi 3 dan Ledi-Geraru. Jika kita mendengar kata “Giza” dan “Stonehenge”, kebanyakan dari kita akan terlintas kata tua.
Namun, jika dibandingkan dengan Lomekwi 3 dan Ledi-Geraru, situs arkeologi Giza dan Stonehenge menjadi terdengar sangat muda. Lomekwi 3 dan Ledi-Geraru berusia ratusan kali lipat dari usia Giza dan Stonehenge. Diketahui, usia Giza adalah 4500 tahun dan usia Stonehenge berusia 5000 tahun.
Selalu saja ada hal yang menarik jika membahas sains. Mulai dari fakta sains yang masih menjadi misteri, perdebatan tentang suati teori sains, hingga fakta sains yang dapat berubah seiring berjalannya waktu.
Tag
Baca Juga
-
Memperingati Hari Asteroid Dunia, Sejarah dan Pesan Penting bagi Manusia
-
Fakta Unik Paus sperma, Kotorannya Biasa Digunakan untuk Sistem Pertahanan Diri
-
Ilmuwan: Prediksi Meleset, Ternyata Es di Antartika Mencair Lebih Cepat
-
Mengagumkan, 11 Bukti Paus Orca Memiliki Kecerdasan yang Luar Biasa
-
Miliaran Kepiting Salju Hilang dari Habitatnya, Ini Penjelasan Ilmuwan
Artikel Terkait
-
Penemuan Mengejutkan, Teater Kuno Berusia 4.000 Tahun Ditemukan di Peru
-
Wow! Roti Bakar Usia 2.000 Tahun Ditemukan di Reruntuhan Pompeii
-
BUMN Ini Sulap Sebagian Lahan Tambang Jadi Kawasan Konservasi Arkeologi
-
Menyedihkan, Indonesia Kaya Peninggalan Kuno Tapi Jurusan Arkeologi Sedikit
-
Penampakan Tablet Kuno di Turki yang Ungkap Bencana Besar Umat Manusia
Ulasan
-
Ulasan Novel Persona: Kisah Remaja dalam Menghadapi Ekspektasi Sosial
-
Ulasan Buku High Value Woman: Menjadi Perempuan Berprinsip dan Percaya Diri
-
Perspektif Penyakit dan Perawatan dalam Buku "How to Tell When We Will Die"
-
Ulasan Film Forbidden Dream, Kisah Sejarah Dua Pemimpi Hebat Era Joseon
-
Ulasan Buku Seni Mewujudkan Mimpi Jadi Kenyataan Karya James Allen
Terkini
-
Nicholas Saputra Siap Bintangi Film 'Tukar Takdir', Adaptasi Buku Laris!
-
Prediksi Timnas Indonesia akan Main Defensif, Jepang Siap Tunjukan Dominasi
-
3 Film Korea Bertema Sejarah yang Hadirkan Beragam Kisah Menggugah
-
Ada Pop Ballad, Irene Red Velvet Usung Beragam Genre di Album Like A Flower
-
Kenang Mendiang Aktor Song Jae Rim, Aktris Kim So Eun Tulis Pesan Menyentuh