Misteri Lomekwi 3, Situs Arkeologi Tertua di Dunia yang Masih Jadi Perdebatan

Hernawan | Ary Yulianto
Misteri Lomekwi 3, Situs Arkeologi Tertua di Dunia yang Masih Jadi Perdebatan
Stonehenge (Pixabay/Pexels)

Peradaban manusia saat ini bisa dikatakan sudah sangat maju. Di bidang teknologi, manusia sudah bisa membuat alat canggih untuk menunjang kehidupannya sehari-hari. Sebagai contoh, komputer, telepon seluler, dan mobil adalah sebagian kecil dari teknologi yang berhasil dibuat oleh manusia saat ini.

Namun, bagaimana dengan peradaban nenek moyang kita dulu, yang telah hidup ribuan atau jutaan tahun lalu? Untuk menjawab pertanyaan ini, diperlukan pendekatan ilmiah, yaitu dengan disiplin ilmu arkeologi.

Dalam KBBI, definisi arkeologi adalah ilmu tentang kehidupan dan kebudayaan zaman kuno berdasarkan benda peninggalannya, seperti patung dan perkakas rumah tangga. Dengan kata lain, dengan arkeologi kita dapat memprediksi peradaban pada masa lampau.

Sejauh ini sudah banyak ditemukan situs arkeologi, beberapa sangat populer seperti Giza dan Stonehenge. Namun, sampai saat ini situs arkeologi mana yang berusia paling tua masih menjadi sebuah misteri. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah serba-serbi misteri situs arkeologi tertua di dunia.

1. Lomekwi 3 dianggap situs arkeologi tertua di dunia

Terdapat makalah ilmiah yang diterbitkan oleh jurnal Nature pada tahun 2015 yang menjelaskan bahwa situs arkeologi tertua di dunia adalah Lomekwi 3. Situs arkeologi ini berada di Turkana Barat, Kenya. Berdasarkan hasil penemuan artefak dan mempelajari sedimen di area tersebut diperkirakan situs arkeologi Lomekwi 3 berusia 3,3 juta tahun.

Pernyataan Lomekwi 3 adalah situs arkeologi tertua masih dipertanyakan kebenarannya. Terdapat dua kubu arkeolog yang menanggapi kebenaran dari makalah ilmiah ini. Ada yang setuju dan ada yang tidak setuju bahwa Lomekwi 3 adalah situs arkeologi tertua di dunia.

2. Penjelasan ilmiah dari kubu arkeolog yang setuju

Rick Potts, direktur The Smithsonian's Human Origins Program meyakini bahwa Lomekwi 3 adalah situs arkeologi tertua di dunia karena ditemukannya batu yang dianggapnya berbeda dengan batu lainnya di area tersebut. Batu tersebut memiliki patahan yang terlihat seperti dengan sengaja dipahat oleh manusia. Dengan menganalisis sedimen di area tersebut, disimpulkan batu tersebut berusia 3,3 juta tahun.

Namun, sampai saat ini masih belum diketahui untuk apa batu yang diyakini buatan manusia itu dibuat. Meskipun tidak jelas fungsinya untuk apa, pahatan batu itu tetap dianggap sebagai artefak yang dibuat oleh manusia.

3. Penjelasan ilmiah dari kubu arkeolog yang tidak setuju

Salah satu arkeolog yang tidak setuju bahwa Lomekwi 3 adalah situs arkeologi tertua di dunia adalah David Braun, yaitu seorang Profesor antropologi dari The George Washington University.

Menyadur dari laman Smithsonianmag, David Braun beranggapan bahwa beberapa artefak yang ditemukan di Lomekwi 3 tidak bisa dipastikan usianya. Pasalnya, ada kemungkinan artefak yang ditemukan bukan berasal dari waktu yang sama dengan sedimen yang ditemukan.

4. Kandidat situs arkeologi tertua selain Lomekwi 3

Jika Lomekwi 3 terbukti secara ilmiah bukan situs arkeologi tertua di dunia, maka kandidat berikutnya sebagai situs arkeologi tertua di dunia adalah Ledi-Geraru. Secara geografis, Ledi-Geraru terletak di negara bagian Afar, Ethiopia.

Pada situs arkeologi Ledi-Geraru ini ditemukan potongan tulang rahang manusia yang diteliti secara ilmiah berusia 2,8 juta tahun. Hasil penelitian tersebut diterbitkan pada jurnal sains pada tahun 2015.

5. Perbandingan usia dengan situs arkeologi populer

Giza dan Stonehenge adalah situs arkeologi yang sangat populer saat ini. Setidaknya bagi kalangan awam, Giza dan Stonehenge lebih dikenal jika dibandingkan dengan Lomekwi 3 dan  Ledi-Geraru. Jika kita mendengar kata “Giza” dan “Stonehenge”, kebanyakan dari kita akan terlintas kata tua.

Namun, jika dibandingkan dengan Lomekwi 3 dan Ledi-Geraru, situs arkeologi Giza dan Stonehenge menjadi terdengar sangat muda. Lomekwi 3 dan Ledi-Geraru berusia ratusan kali lipat dari usia Giza dan Stonehenge. Diketahui, usia Giza adalah 4500 tahun dan usia Stonehenge berusia 5000 tahun.

Selalu saja ada hal yang menarik jika membahas sains. Mulai dari fakta sains yang masih menjadi misteri, perdebatan tentang suati teori sains, hingga fakta sains yang dapat berubah seiring berjalannya waktu.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak