Sabar dan syukur adalah dua sifat yang seyogianya dimiliki oleh setiap orang, terlebih seorang muslim. Agama Islam mengajarkan kepada kita agar selalu berusaha sabar saat sedang berhadapan dengan cobaan atau ujian hidup. Islam juga mengajarkan agar kita selalu bersyukur saat Tuhan memberikan karunia nikmat-Nya.
Bicara tentang nikmat Tuhan, tentu tak seorang pun yang bisa menghitungnya, karena saking banyaknya. Kesehatan adalah termasuk nikmat yang tak terkira. Coba kita renungi, sejak masih bayi hingga kita dewasa, Tuhan telah menganugerahi kesehatan kepada kita. Karenanya, bersyukur mestinya menjadi rutinitas keseharian kita.
Bersyukur tentu tak sekadar terucapkan lewat kata-kata saja, tetapi juga harus disertai dengan tindakan nyata. Misalnya, berusaha melaksanakan perintah-Nya, sebagai wujud rasa syukur kita kepada-Nya. Tak melalaikan shalat lima waktu dan berusaha ramah serta murah senyum terhadap sesama juga termasuk ke dalam bentuk syukur kita sebagai hamba Tuhan.
Memberikan pertolongan terhadap orang yang sedang kesusahan, dengan cara bersedekah misalnya, juga termasuk bentuk syukur kita kepada Allah. Dehuji dalam buku Nikmat Terdahsyat menguraikan sebuah hadis riwayat Muslim, Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa meringankan beban kesusahan seorang mukmin dari kesusahan dunia, Allah akan meringankan beban kesusahan dia di hari kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang kesusahan, Allah akan memudahkannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutup aib seorang muslim, Allah akan menutupinya di akhirat. Allah menolong hamba-Nya selama hamba itu selalu menolong saudaranya.”
Selain bersabar dan bersyukur, Islam juga mengajarkan kita untuk berdoa, memohon kepada Allah Swt. tentang segala hal yang kita inginkan. Misalnya, berdoa agar cita-cita kita tercapai, berdoa agar segala kesalahan kita diampuni oleh-Nya, berdoa agar kelak kita bisa masuk ke dalam surga-Nya, dan sebagainya.
Dehuji dalam buku Nikmat Terdahsyat juga mengajak kita untuk berdoa. Ia menekankan kepada pembaca agar jangan ragu untuk berdoa, karena doa adalah bentuk pengakuan kita terhadap ketidakmampuan kita tanpa adanya pertolongan Allah. Percayalah pada Allah, percaya bahwa setiap doa kita akan dikabulkan, karena bila kita ragu, bagaimana Allah yakin akan mengabulkan doa kita?
Semoga buku Nikmat Terdahsyat terbitan Quanta (2016) ini dapat memberikan pencerahan kepada para pembaca. Semoga bermanfaat.
Baca Juga
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Ulasan Buku Setengah Jalan, Koleksi Esai Komedi untuk Para Calon Komika
-
Ulasan Buku Jadilah Pribadi Optimistis, Lebih Semangat Mengarungi Kehidupan
Artikel Terkait
-
Ulasan A Wind in the Door: Perjalanan Mikroskopis Memasuki Sel-Sel Tubuh
-
Melahirkan Generasi Muda Nasionalis dalam Buku Indonesia Adalah Aku
-
Di Antara Luka dan Pulih: Lika-Liku Luka, Sebuah Perjalanan Menjadi Manusia
-
Ulasan Novel Love, Mom: Surat Berisi Teka Teki Meninggalnya Sang Ibu
-
Raih Nobel Sastra 2024, Han Kang Siap Rilis Buku Baru 'Light and Thread'
Ulasan
-
Ulasan A Wind in the Door: Perjalanan Mikroskopis Memasuki Sel-Sel Tubuh
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
The Help: Potret Kefanatikan Ras dan Kelas Sosial di Era Tahun 1960-an
-
The King of Kings Siap Tayang di Bioskop Indonesia Mulai 18 April
-
Review Film In the Lost Lands: Perjalanan Gelap Sang Penyihir dan Pemburu
Terkini
-
5 Rekomendasi Tontonan tentang Yesus, Sambut Libur Panjang Paskah 2025
-
BRI Liga: Borneo FC Harus Puas Berbagi Poin, PSM Makassar Nyaris Gigit Jari
-
Super Junior L.S.S. 'Pon Pon' Penuh Percaya Diri dan Bebas Lakukan Apa Pun
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa