Saat melihat judul film 'Tarzan ke Kota,' mungkin bagi sebagian orang akan langsung teringat dengan film yang dibintangi oleh mendiang Benyamin S. Aktor legendaris berdarah Betawi tersebut memang pernah memainkan film dengan tema yang sama seperti film yang rilis pada tahun 2008 lalu ini. Namun, tentu saja dengan peralatan dan juga teknologi yang belum secanggih di film kedua ini.
Cerita yang diangkat dalam film 'Tarzan ke Kota' pun hampir sama, yakni tentang manusia hutan bernama Tarzan yang hijrah ke kota dan menemukan berbagai permasalahan di sana. Secara ringkas, film 'Tarzan ke Kota' mengisahkan tentan petualangan Ratna (yang diperankan oleh Sandra Dewi) ke hutan. Dalam petualangan tersebut, Ratna diculik oleh Arde (Vincent Rompies) dan disekap dalam sebuah gua nan gelap. Di gua tersebut, Ratna bertemu dan berkenalan dengan Tarzan (diperankan oleh Ajul Jiung), sang raja hutan sekaligus pelindung hewan-hewan di rimba raya.
Selang beberapa waktu, Tarzan pun mengantarkan Ratna kembali ke kota dengan menaiki kuda. Kepindahan Tarzan ke kota tentu saja membuat para binatang bersedih, tapi Tarzan berjanji, suatu saat akan kembali ke hutan. Dan sinilah petualangan Tarzan dimulai.
Perbedaan budaya dan peradaban yang mencolok dalam film 'Tarzan ke Kota,' memperlihatkan Tarzan bingung dan serba salah dalam melakukan sesuatu. Pun demikian dengan Ratna. Dirinya harus mengajari unggah-ungguh dan tata krama selayaknya orang kota, serta mengajari Tarzan mulai dari hal-hal yang paling mendasar seperti penggunaan toilet, cara makan, hingga kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa inggris.
Masalah semakin meruncing ketika Arde mengetahui keberadaan Tarzan di kota. Arde yang sudah berganti nama menjadi Mamahi (Master Mata Hitam), memperdaya Tarzan agar dirinya bisa menangkapi binatang-binatang liar untuk diperjual belikan secara liar sebagai bahan pembuatan kosmetik. Sontak, hal tersebut pun membuat Tarzan dimusuhi oleh para sahabatnya, satwa di hutan. Tentu saja Tarzan marah bukan kepalang. Dalam kemarahannya, Tarzan berjanji akan mengembalikan hewan-hewan yang telah ditangkap oleh Mamahi dan memberi perhitungan dengannya.
Lantas, apa yang akan terjadi selanjutnya? Temukan jawabannya secara langsung di film 'Tarzan ke Kota.' Oh iya, ada sebuah pelajaran dari film ini dari Tarzan, meski secara sarana dan prasarana di hutan masih kalah dengan kota, tapi Tarzan menilai bahwa dirinya dan hewan-hewan di hutan jauh lebih beradab daripada orang-orang yang berada di kota. Pasalnya, sejahat-jahatnya penghuni hutan, mereka tak akan tega untuk memperdaya, apalagi sampai menjual saudara-saudaranya hanya demi keuntungan pribadi. Sebuah pembelajaran yang sangat dalam, ya!
Baca Juga
-
Bakal Diisi Trio Gelandang Berkualitas, Bagaimana Pembagian Tugas Lini Tengah Timnas SEA Games?
-
Timnas Kamboja Mundur dari SEA Games, Perlukah Diadakan Undian Ulang Pembagian Grup?
-
Kamboja Mundur dari SEA Games 2025, Bagaimana Imbasnya kepada Pasukan Garuda Muda?
-
Hanya Berikan Beban Medali Perak di SEA Games 2025, Aroma Erick Thohir Mulai Cari Aman?
-
Penunjukan Nova Arianto, Timnas Indonesia U-20 dan Bukti Konkret Perpecahan di Tubuh PSSI
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Sweet Disguise, Perjalanan Menguak Korupsi Lewat Penyamaran
-
Ulasan Novel The Strange Playlist: Ketika Lagu Membawa Pergi ke Masa Lalu
-
Ulasan Novel Rasina, Perjuangan dan Ketabahan Rasina di Era Penjajahan
-
Perjuangan Anak Berkebutuhan Khusus dalam Novel Senja di Sudut Rumah Sakit
-
5 Rekomendasi Novel untuk Membaca Ulang Peristiwa Sejarah Tahun 1998
Terkini
-
Mengenal Fenomena Pink Tax: Kenapa Produk Perempuan Selalu Lebih Mahal?
-
Bukan dari Kajian, Cinta Insanul Fahmi dan Inara Rusli Bermula dari Bisnis
-
Blak-blakan, Irfan Hakim Ungkap Alasan Mantap Jadi Penyanyi Dangdut
-
Geser Bayside Shakedown 2, Kokuho Jadi Film Live-Action Terlaris di Jepang
-
Sinopsis Mastiii 4, Film India Terbaru Riteish Deshmukh dan Vivek Oberoi