Pernah, nggak, sih, kamu menemukan tulisan-tulisan manis dari Rintik Sedu berseliweran di explore Instagram kamu? Atau menemukan video-video TikTok berlatar suara khas dari podcast Rintik Sedu?
Nah, sosok dibalik nama Rintik Sedu adalah Nadhifa Allya Tsana atau akrab dipanggil Tsana. Ia merupakan seorang gadis kelahiran Jakarta, 4 Mei 1998. Tsana dikenal luas setelah podcast-nya yang berjudul 'Rintik Sedu' menarik minat publik, bahkan podcastnya selalu berada di jajaran trending Spotify. Tsana juga membuktikan eksistensinya sebagai penulis muda lewat bukunya Geez and Ann dan Kata, yang digandrungi remaja di Indonesia. Bahkan kedua bukunya tersebut diadaptasi menjadi film layar lebar.
Tsana juga sangat aktif membagikan karyanya di akun Instagram @rintiksedu, isi akun tersebut adalah kalimat-kalimat yang bicara tentang cinta, patah hati, dan menyoal berbagai masalah kehidupan.
Nama pena 'Rintik Sedu' bisa dibilang cukup populer dibanding dengan nama si penulis sendiri. Ketika membahas Tsana dan Rintik Sedu-nya, maka tidak lengkap jika tidak membahas soal quotes cinta dari podcast dan buku karyanya.
Untuk itu, berikut 10 quotes cinta dari Tsana yang akan bikin kamu melting dibuatnya. Simak yuk ulasannya!
1. "I love my self but i love you more."
Definisi bucin level tertinggi adalah ketika kamu mencintai orang lain lebih dari apapun termasuk diri kamu sendiri.
2. "Sayang sama orang itu tetap harus bagi hati, untuknya dan untuk dirimu sendiri."
Menyayangi orang lain bukan berarti harus mengabaikan diri sendiri, kita sendiri juga tetap butuh disayangi.
3. "Buat sebagian orang diam-diam jadi suara paling keras untuk menyuarakan kasih sayang."
Ya, cinta dalam diam itu nyata adanya. Mereka memilih terus memendam. Mereka yang mencintai dalam diam, tak tahu harus melakukan apa hingga cintanya tak pernah terungkapkan.
4. "Beberapa jarak diciptakan bukan untuk ditempuh, tapi untuk dibiarkan."
Let it flow. Biarkan saja kalau memang sudah berjarak. Tak perlu memaksakan untuk didekatkan.
5. "Aku menyukainya dengan perasaan yang menyenangkan."
Jika rasa suka dari satu pihak saja bisa membuatmu bahagia, apalagi jika keduanya memiliki rasa yang sama.
6. "Yang harusnya indah, yang bisa redain lelah, malah nambah masalah."
Kehadiran cinta tidak melulu soal bahagia, ada masanya cinta malah bikin kecewa. Yang harusnya jadi penenang saat banyak masalah, malah bisa menghancurkan semuanya.
7. "Sederhana. Jangan terlalu kecewa bila dibuat kecewa, jangan juga terlalu senang bila dibuat senang."
Sewajarnya saja. Kalau kondisi lagi nggak enak, ya rasakan saja. Jangan terlalu kecewa ketika saatnya kamu harus dapat kecewa sebagaimana kamu nggak bahagia berlebihan ketika ada hal yang bikin kamu bahagia.
8. "Kalau dunia engga baik ke kamu, kamu tetap harus baik ke dirimu sendiri."
Dunia sudah nggak baik ke kamu, eh, kamu malah menyalahkan diri kamu sendiri. Jangan gitu, ya. Jangan terus-terusan menyalahkan diri, siapa tahu memang semesta mau kamu berjuang lebih keras lagi. Ayo bangkit!
9. "Kamu berbeda dan aku senang bisa bertemu orang yang sangat berbeda kaya kamu."
Perbedaan antara kamu dan dia ternyata bikin hubunganmu jadi lebih berwarna, nggak monoton. Perbedaan memang indah kalau berdampingan, apalagi jika saling melengkapi.
10. "Karena rindu tidak akan pernah jadi indah kalau dirasakan seorang diri, tidak akan pernah."
Rindu sendirian itu nggak enak dan nggak akan pernah enak. Itulah makanya kerinduan harus diungkapkan, siapa tahu dia juga rindu atau setidaknya kalau nggak berbalas, kamu nggak perlu berharap lagi.
Itulah 10 quotes cinta dari Tsana 'Rintik Sedu'. Untuk menikmati karya-karya Tsana lainnya kamu bisa mendengarkan podcast 'Rintik Sedu' atau membaca buku-buku best seller-nya.
Baca Juga
-
Mengenal Efek Barnum, Alasan Seseorang Memercayai Ramalan Zodiak
-
5 Cara Menghilangkan Pikiran Negatif agar Hidup Jadi Lebih Tentram
-
Tidak akan Sembuh Sendiri, Ini 5 Cara Menyembuhkan Luka Batin
-
Filosofi Jiraiya: Memaknai Kegagalan Dalam Hidup dari Salah Satu Karakter 'Naruto'
-
Kenali Call of The Void, Rasa Tiba-tiba Ingin Mencelakai Diri
Artikel Terkait
-
Review Buku Purple Eyes Karya Prisca Primasari, Bukan Kisah Romantis seperti Pada Umumnya
-
Nyai dan Pergundikan di Hindia Belanda, Seksualitas Nyai dengan Tuan Eropa
-
Ulasan Novel Deessert: Asam Manis Kenangan dan Cinta Lama yang Belum Usai
-
5 Rekomendasi Buku Nonfiksi yang Siap Bikin Kamu Survive di Usia 20-an
-
Ulasan Novel Re: dan Perempuan: Kisah Sunyi yang Paling Berisik di Hati
Ulasan
-
Kisah Inspiratif dari Out of My Mind, Melihat Dunia dari Perspektif Berbeda
-
Ulasan Film Night Bus: Perjalanan Menegangkan Lewati Zona Konflik Berbahaya
-
Ulasan Novel Menjadi: Sebuah Proses untuk Mengenal dan Menerima Diri
-
Review Buku Purple Eyes Karya Prisca Primasari, Bukan Kisah Romantis seperti Pada Umumnya
-
Review Film Aisyah - Biarkan Kami Bersaudara: Persaudaraan Lintas Iman
Terkini
-
Bawa Leeds United Promosi, Ternyata Pascal Struijk Bukan Pemain Indonesia Pertama di EPL
-
Jordi Amat Akui Belum Tahu Nasib di JDT, Bantah Rumor Hijrah ke Indonesia?
-
3 Alasan Mengapa Patrick Kluivert Harus Pertimbangkan Panggil Yakob Sayuri
-
Ajisaka, The King and The Flower of Life: Animasi Lokal yang Layak Tayang Secara Global
-
Pratama Arhan, Bangkok United dan Kans Ciptakan Memori Manis pada Musim Perdananya