Sebagai seorang aktor atau pelaku dunia hiburan, mendapatkan undangan untuk melakukan syuting merupakan sebuah hal yang sangan dinantikan. Terlebih jika undangan tersebut merupakan sebuah awal dari kerja sama yang bernilai tinggi.
Namun, apa jadinya jika para artis ternama mendapatkan sebuah undangan yang isinya untuk melakukan syuting film thriller, namun semua adegan yang dilakukan harus realistis, termasuk ketika harus mati? Tentu membuat para pelaku dunia hiburan yang mendapatkan undangan tersebut menjadi bergidik ngeri, kan?
Itulah kenyataan yang harus dialami oleh sembilan orang public figure yang mendapatkan undangan untuk melakukan syuting film berjudul Target. Raditya Dika, Cinta Laura Kiehl, Samuel Rizal, Willy Dozan, Abdur Arsyad, Hifdzi Khoir, Ria Ricis, Anggika Bolsterli, dan Romy Rafael, merupakan sembilan orang terpilih yang akan menjadi cast dalam film tersebut.
Bukan sebuah hal yang aneh memang, karena mereka bersembilan memang termasuk jajaran pelaku dunia entertainment yang memiliki catatan mentereng di Indonesia. Namun, anehnya adalah, proses syuting film yang harus mereka jalani, harus dilakukan di sebuah gedung tua, dan semua adegan yang dilakukan oleh para pemain, harus benar-benar asli.
Sontak saja hal tersebut berubah menjadi terror. Namun, mau tak mau mereka harus melakukannya demi bisa keluar dari gedung tersebut dengan selamat. Semula, mereka bersembilan terlihat mulai menyatu satu sama lain dan berusaha untuk memecahkan misteri ini bersama-sama. Namun, ketika Romy Rafael mati, mereka mulai panik dan terpecah menjadi beberapa kelompok kecil.
Satu per satu teror mulai bermunculan, dan mereka harus menyelesaikan misi agar bisa keluar dengan selamat dari gedung tersebut. Namun sayangnya, sosok misterius yang berada di belakang aksi tersebut berhasil membuat psikologi mereka tertekan, hingga pada akhirnya terjadi konflik internal di antara mereka sendiri. Bisakah mereka melalui kengerian ini? temukan jawabannya di film Target yang rilis pada tahun 2018 ini, ya, teman-teman
Film yang memiliki durasi 93 menit ini sejatinya memiliki alur cerita yang menarik. Namun, seperti yang kita ketahui bersama, karena keberadaan seorang Raditya Dika, film ini pada akhirnya terhiasi dengan kelucuan-kelucuan yang mampu membuat kita tersenyum. Terlebih lagi, film ini juga menawarkan sebuah plot twist yang cukup bagus ketika pengungkapan pelaku sebenarnya dari seluruh kejadian terror yang mereka alami tersebut.
Baca Juga
-
Target Medali Perak SEA Games dan Inkonsistensi yang Melanda Sepak Bola Nasional
-
Meski Disanksi FIFA, 7 Pemain Naturalisasi Malaysia Masih Bisa Bela Harimau Malaya! Kok Bisa?
-
FIFA Matchday Bulan November dan Ulah 2 Negara Tetangga yang Harusnya Bikin Malu PSSI
-
Segera Diumumkan, Pelatih Baru Skuat Garuda Harus Rela Dirundung Standar Tinggi Warisan STY
-
FIFA Puskas Award 2025 dan Potensi Besar Lambungan Market Value Rizky Ridho
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Keadilan: The Verdict, Kasus Korupsi Diungkap Tanpa Ampun!
-
Ulasan Film Korea Firefighters: Sajikan Kisah Heroik Para Pemadam Kebakaran
-
Review Film The Ghost Game: Ketika Konten Berubah Jadi Teror yang Mematikan
-
Review Film Pangku: Hadirkan Kejutan Hangat, Rapi, dan Tulus
-
Jarak dan Trauma: Pentingnya Komunikasi Efektif dalam Novel Critical Eleven
Terkini
-
Tak Berkonflik, Jordi Onsu Ungkap Alasan Belum Ingin Bertemu Mak Ifah
-
3 Alasan Mengapa Nova Arianto Layak Jadi Pelatih Timnas U-20, Apa Saja?
-
Sutradara Ryan Coogler Kembali ke MCU, Siap Produksi Black Panther 3
-
Mengapa Remaja Perempuan Jadi Target Favorit Kekerasan Digital? Yuk Simak!
-
Target Medali Perak SEA Games dan Inkonsistensi yang Melanda Sepak Bola Nasional