Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Sam Edy Yuswanto
Buku "25 Kisah Cinta Paling Mengharukan" (Dokumen Pribadi/ Sam Edy)

Pernikahan beda agama mestinya berusaha dihindari. Karena akan berujung penyesalan di kemudian hari. Sepengetahuan saya, nikah beda agama, semisal seorang lelaki muslim menikah dengan perempuan nonmuslim, maka haram hukumnya, alias tidak sah akad nikahnya.

Namun, pada tulisan kali ini, saya tak ingin membahas hukum nikah beda agama tersebut secara lebih mendetail. Saya hanya ingin membahas sebuah kisah menarik tentang pernikahan beda agama yang tak mendapat restu orangtua dan akhirnya berakhir kecewa dan penyesalan.

Kisah tersebut saya peroleh dalam cerita pendek berjudul Penyesalan karya Desih Sukaesih di buku kumpulan cerita pendek berjudul 25 Kisah Cinta Paling Mengharukan, yang ditulis oleh para penulis beragam latar belakang, terbitan Tangga Pustaka (2013).

Dikisahkan, Rosa bersikukuh ingin menikah dengan Roni, lelaki yang beda keyakinan (agama) dengannya. Atas nama cinta, Rosa mengabaikan nasihat kedua orangtuanya. Bahkan, ibu telah menegaskan padanya kalau ridho Tuhan ridhonya orangtua, dan murkanya Tuhan itu karena murkanya orangtua.            

Rosa sebenarnya paham dan mengerti apa yang ibu katakan, tapi rasa cintanya pada Roni mengalahkan segalanya. Ia merasa yakin Roni lelaki yang baik dan bertanggung jawab.

Singkat cerita, Rosa pun menikah dengan Roni, meski tanpa restu kedua orangtua. Awal-awal pernikahan, Rosa memang merasa bahagia. Karena Roni orangnya sangat romantis dan memanjakannya. Pada bulan keempat ia dinyatakan hamil dan itu membuatnya bahagia. Namun, saat usia kehamilannya menapaki angka enam, ia merasa hatinya tak enak. Sudah seminggu Roni tak pulang. Dan ia tak tahu suaminya pergi ke mana. Roni hanya bilang ada bisnis bersama teman-temannya.

Hingga suatu hari, Rosa dikejutkan dengan berita di televisi. Seorang lelaki tewas karena over dosis bersama PSK, di salah satu kamar hotel di Bandung. Lelaki itu adalah Roni. Bagai tersambar petir, hati Rosa pun hancur. Ia tak menyangka lelaki yang selama ini dicintainya, ternyata seorang pemabuk, penjudi, dan juga pengedar narkoba. Penderitaan Rosa masih terus berlanjut. Karena bayinya lahir dalam kondisi tak bernyawa.

Kisah Rosa dan Roni yang menggelar pernikahan beda agama, tanpa restu orangtua pula, semoga dapat menjadi bahan renungan bersama. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari atas keputusan yang keliru. Hanya karena mengagungkan cinta tapi tak berusaha berpikir dengan logika, semuanya pun berakhir dengan penyesalan yang panjang. 

Sam Edy Yuswanto