Lelaki, bila telah menjadi seorang suami, berarti ia adalah pemimpin dalam rumah tangganya. Orang yang berada dalam kepemimpinannya adalah istri dan anak-anaknya kelak. Kita tentu tahu bahwa menjadi seorang pemimpin yang baik dan bertanggung jawab itu tidak mudah, tapi bukan hal yang terlalu sulit bila selalu berusaha mengupayakannya.
Dalam buku berjudul Kalau Udah Cocok, Lanjutin Aja! (Diva Press, 2014) karya Iqro’ al-Firdaus dipaparkan bahwa saat menjadi suami, berarti seorang cowok menjadi pemimpin (imam) dalam keluarganya. Kewajiban seorang pemimpin adalah menjaga dan memastikan rumah tangganya selalu baik-baik saja.
Iqro’ al-Firdaus menguraikan, bahwa memimpin berarti mengatur urusan istri dan anak-anaknya, memberi nafkah, mendidik, dan membimbing mereka dalam kebaikan, dengan memerintahkan mereka menunaikan kewajiban-kewajiban dalam agama dan melarang mereka dari hal-hal yang diharamkan dalam Islam, serta meluruskan penyimpangan yang ada pada diri mereka (Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh, Tafsir Ibnu Katsir Jilid I).
Lalu, bagaimana kita bisa mengetahui bahwa seorang cowok layak menjadi pemimpin? Selain punya pengetahuan agama, cowok tersebut mampu mandiri dan bertanggung jawab. Jadi, kita bisa melihatnya sekarang dalam kesehariannya, apakah cowok tersebut adalah pribadi yang memiliki kriteria tersebut atau tidak. Sederhananya, cowok mandiri adalah ia yang punya tanggung jawab terhadap diri sendiri dan mampu melakukannya dengan baik (Kalau Udah Cocok, Lanjutin Aja! halaman 120-121).
Mengelola keluarga sama seperti mengelola diri sendiri. Cowok mandiri tentu punya kematangan emosi, mental, dan spiritual yang kuat. Jika calon pasanganmu tidak mandiri untuk mengurus dirinya sendiri, lalu bagaimana nanti ia bisa mengurusmu ketika sudah menikah? Bagaimana nanti ia bisa bersikap bijak saat kalian memiliki masalah? Bagaimana nanti ia bisa menyelesaikan setiap persoalan rumah tangga dengan baik? (Kalau Udah Cocok, Lanjutin Aja! halaman 124).
Karenanya, memilih pasangan hidup itu perlu kehati-hatian. Jangan hanya melihat materi atau keelokan parasnya saja. Sikap atau akhlaknya dalam kehidupan sehari-hari juga penting diperhatikan. Dan tentu saja, kualitas pemahaman agamanya juga jangan sampai diabaikan.
Bagi para pembaca yang hendak menikah atau sedang dalam proses menuju pernikahan, saya rekomendasikan untuk membaca buku menarik berjudul Kalau Udah Cocok, Lanjutin Aja! ini. Selamat membaca.
Tag
Baca Juga
-
Cara Menghadapi Ujian Hidup dalam Buku Jangan Jadi Manusia, Kucing Aja!
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
-
Ulasan Buku Sabar tanpa Batas, Memaknai Hidup dengan Bijaksana
Artikel Terkait
-
Review Novel 'Iyan Bukan Anak Tengah', Ketika Anak Merasa Tidak Diprioritaskan
-
Beda dari Selvi Ananda, Ibu dan Kakaknya Dianggap Lebih Tahu Soal Aturan Berkebaya Saat Hadiri Pelantikan Gibran
-
Silsilah Keluarga Zumi Zola, Dikabarkan Bakal Segera Persunting Putri Zulhas
-
Beda Pendidikan Luna Maya dan Maxime Bouttier: Ternyata Satu Sekolah, Kini Mantap Menikah?
-
Tiko Anak Ibu Eny Menikah Kapan? Sekarang Sudah Jadi Ayah dan Istrinya Punya Pekerjaan Mulia
Ulasan
-
Review Film Hotel Pula, Ketika Trauma Perang Memengaruhi Kehidupan Seseorang
-
Review Novel 'Iyan Bukan Anak Tengah', Ketika Anak Merasa Tidak Diprioritaskan
-
Lagu ENHYPEN 'No Doubt': Pengen Cepet Pulang Kantor buat Ketemu Si Dia
-
Ulasan Novel Komet Minor, Petualangan dalam Menemukan Pusaka Dunia Paralel
-
Ramai Lagunya di TikTok, The Jansen Band Punk Energik Digemari Anak Muda
Terkini
-
Marselino Ferdinan Dipanggil Timnas Indonesia untuk AFF Cup 2024, Akankan Klub Beri Izin?
-
3 Film Sydney Sweeney yang Tak Boleh Kamu Lewatkan, Terbaru Ada Eden!
-
Sinopsis Drama Korea The Tale of Lady Ok, Dibintangi Lim Ji Yeon dan Choo Young Woo
-
3 Red Peeling Serum yang Bikin Wajah Mulus dan Cerah, Harga Rp50 Ribuan
-
Tak Hanya 'Doubt', Ini 4 Drama Korea Chae Won-bin yang Sayang untuk Dilewatkan