Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Sam Edy Yuswanto
Buku "Kalau Udah Cocok, Lanjutin Aja!" (Dok.pribadi/Sam Edy)

Lelaki, bila telah menjadi seorang suami, berarti ia adalah pemimpin dalam rumah tangganya. Orang yang berada dalam kepemimpinannya adalah istri dan anak-anaknya kelak. Kita tentu tahu bahwa menjadi seorang pemimpin yang baik dan bertanggung jawab itu tidak mudah, tapi bukan hal yang terlalu sulit bila selalu berusaha mengupayakannya.

Dalam buku berjudul Kalau Udah Cocok, Lanjutin Aja! (Diva Press, 2014) karya Iqro’ al-Firdaus dipaparkan bahwa saat menjadi suami, berarti seorang cowok menjadi pemimpin (imam) dalam keluarganya. Kewajiban seorang pemimpin adalah menjaga dan memastikan rumah tangganya selalu baik-baik saja. 

Iqro’ al-Firdaus menguraikan, bahwa memimpin berarti mengatur urusan istri dan anak-anaknya, memberi nafkah, mendidik, dan membimbing mereka dalam kebaikan, dengan memerintahkan mereka menunaikan kewajiban-kewajiban dalam agama dan melarang mereka dari hal-hal yang diharamkan dalam Islam, serta meluruskan penyimpangan yang ada pada diri mereka (Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh, Tafsir Ibnu Katsir Jilid I).

Lalu, bagaimana kita bisa mengetahui bahwa seorang cowok layak menjadi pemimpin? Selain punya pengetahuan agama, cowok tersebut mampu mandiri dan bertanggung jawab. Jadi, kita bisa melihatnya sekarang dalam kesehariannya, apakah cowok tersebut adalah pribadi yang memiliki kriteria tersebut atau tidak. Sederhananya, cowok mandiri adalah ia yang punya tanggung jawab terhadap diri sendiri dan mampu melakukannya dengan baik (Kalau Udah Cocok, Lanjutin Aja! halaman 120-121).

Mengelola keluarga sama seperti mengelola diri sendiri. Cowok mandiri tentu punya kematangan emosi, mental, dan spiritual yang kuat. Jika calon pasanganmu tidak mandiri untuk mengurus dirinya sendiri, lalu bagaimana nanti ia bisa mengurusmu ketika sudah menikah? Bagaimana nanti ia bisa bersikap bijak saat kalian memiliki masalah? Bagaimana nanti ia bisa menyelesaikan setiap persoalan rumah tangga dengan baik? (Kalau Udah Cocok, Lanjutin Aja! halaman 124).

Karenanya, memilih pasangan hidup itu perlu kehati-hatian. Jangan hanya melihat materi atau keelokan parasnya saja. Sikap atau akhlaknya dalam kehidupan sehari-hari juga penting diperhatikan. Dan tentu saja, kualitas pemahaman agamanya juga jangan sampai diabaikan. 

Bagi para pembaca yang hendak menikah atau sedang dalam proses menuju pernikahan, saya rekomendasikan untuk membaca buku menarik berjudul Kalau Udah Cocok, Lanjutin Aja! ini. Selamat membaca.

Sam Edy Yuswanto