Memiliki kisah cinta impian memang menjadi hak bagi setiap manusia di dunia ini. Apapun status yang mereka miliki, mereka tak bisa dilarang untuk memiliki sebuah hal yang membuat mereka bahagia.
Bahkan, meskipun kisah cinta tersebut melibatkan sosok yang berbeda sikap, sifat atau bahkan status, tak serta merta kita bisa melarang hal tersebut terjadi. Bahkan, jika tak memungkinkan untuk tersampaikan, menjadi pengagum rahasia atau memendam perasaan cinta tersebut pun menjadi sebuah opsi yang masih bisa dilakukan.
Seperti halnya yang terjadi pada Suzuki Saya (diperankan oleh Emi Takei), seorang pekerja kantoran biasa di departemen perencanaan acara untuk sebuah hotel yang tengah dilanda rasa cinta terhadap bosnya, Tsuge Susumu (diperankan oleh Tadayoshi Okura).
Saya yang merupakan seorang karyawati dengan sifat ceroboh, memendam perasaan pada Tsuge, bosnya yang lugas dan tegas. Perbedaan sifat keduanya ini bahkan membuat mereka kerap kali harus bertemu karena sang bos harus selalu mengoreksi pekerjaan yang dilakukan oleh Saya.
Sama seperti kisah-kisah cinta lainnya yang tumbuh karena seringnya interaksi antara keduanya, Saya pun pada akhirnya memiliki perasaan sayang kepada sang bos. Di sisi lain, Tsuge Susumu pun memiliki perasaan yang sama sehingga pada akhirnya, mereka berdua pun menjalin kisah kasih.
Namun sayangnya, hubungan mereka tak selalu berjalan mulus. Selain karena harus menjaga profesionalitas pekerjaan yang mereka geluti, ternyata ada sosok-sosok lain yang tertarik pada Tsuge ataupun Saya.
Namun dari sinilah pada akhirnya mereka berdua belajar banyak hal, termasuk pelajaran tentang diri mereka sendiri, dan pelajaran untuk saling mengerti berharganya pasangan yang mereka miliki.
Spoiler: ending dari film ini sendiri pada akhirnya mempersatukan kembali Saya dan juga Tsuge. Namun yang menjadikan film ini patut untuk ditonton adalah aksi-aksi kocak Saya ketika melihat Tsuge tengah didekati oleh sosok wanita lain yang menaruh hati padanya.
Selain itu, satu hal lain yang patut untuk ditonton adalah mengenai perjuangan mereka berdua untuk kembali bersama, setelah keduanya berada di ambang kehancuran hubungan.
Memang, film ini memiliki plot dan juga ending yang khas seperti manga Shoujo lainnya. Namun bagi saya pribadi, hal itu tidaklah mengapa, karena saya lebih cenderung untuk menikmati proses menuju endingnya, daripada ending dan plot yang ditawarkan. Bagaimana? Berminat untuk menonton film Clover ini?
Baca Juga
-
Disia-siakan oleh Indonesia, Shin Tae-yong Justru Laris Manis di Korea Selatan
-
Di Balik Kegagalan Meraih Juara, Ada Deja Vu yang Menghantui Timnas Indonesia
-
Timnas Filipina dan 3 Alasan Piala AFF U-23 Edisi 2025 Tak Akan Terlupakan oleh Mereka
-
Piala AFF U-23 dan Tebaran Ancaman Filipina Terhadap Kekuatan Mapan Sepak Bola Asia Tenggara
-
Piala AFF U-23 dan Raihan Gelar Individu yang Terasa Hambar bagi Seorang Jens Raven
Artikel Terkait
Ulasan
-
Batik Kuansing, Ikon Budaya Pacu Jalur yang Bisa Dibawa Pulang
-
Membuka Luka Sejarah PKI 1965 Lewat Fiksi di Novel Noda Tak Kasat Mata
-
Review Film Ghost Train: Stasiun Hantu dan Rahasia yang Bikin Merinding
-
Review Film Sihir Pelakor: Teror Sabdo Pandito dalam Balutan Horor Religi
-
Ulasan Novel Hazel Says No: Keberanian Hazel dalam Menolak Eksploitasi
Terkini
-
Futsal dan Nepotisme: Saat Kesempatan Bermain Ditentukan oleh Kedekatan
-
5 HP Murah RAM Gede, Biar Multitasking Bisa Juga
-
Elizabeth Olsen Terjebak Cinta Segitiga di Film Eternity, Intip Trailernya
-
Sinopsis Film Son Of Sardaar 2, Dibintangi Ajay Devgan dan Mrunal Thakur
-
The Boyz Hadirkan Nuansa Musim Panas yang Segar di Teaser MV Lagu 'Aura'