Saya yakin setiap orang sepakat bahwa ‘pengalaman’ adalah guru yang sangat berharga dalam kehidupan ini. Terutama pengalaman yang sifatnya pahit atau tidak mengenakkan yang pernah kita alami. Menjadikan pengalaman pahit sebagai bentuk kehati-hatian agar ke depan tak terulang lagi adalah sebuah keniscayaan.
Begitu juga saat kita menyaksikan kejadian pahit yang menimpa orang lain, kita bisa mengambil pelajaran darinya. Kita jadi lebih ekstra hati-hati dalam menjalani kehidupan ini. Jangan sampai kejadian buruk yang dialami orang lain menimpa kita.
Dalam buku berjudul “The Sign” dipaparkan, pengalaman hanya bermanfaat manakala kita belajar sesuatu darinya yang bermanfaat baik bagi masa kini maupun masa depan kita. Tidak semua orang secara otomatis mau dan mampu belajar dari pengalamannya.
Banyak orang mengabaikan pengalamannya begitu saja. Padahal, melalui pengalaman kita bisa berhasil mengenali tanda yang muncul dalam hidup kita.
Biasanya, orang belajar lebih banyak hal dari pengalaman pahit daripada pengalaman manis. Penyebab utama adalah kita tidak ingin pengalaman pahit itu terulang kembali, sedangkan pengalaman manis sering membuat kita terlena sehingga berpikir bahwa pengalaman manis tersebut akan terulang dengan sendirinya tanpa perlu usaha.
Sebenarnya, baik pengalaman pahit maupun manis sama-sama memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi diri kita. Kita hanya perlu menyikapinya secara tepat (halaman 140-141).
Penting direnungi bersama bahwa dalam menjalani hidup ini, kita harus berusaha peka dengan diri sendiri dan lingkungan sekitar. Dengan kepekaan tersebut diharapkan kita akan mampu membaca atau memprediksi hal-hal yang akan terjadi di masa depan.
Dalam buku ini, Peng Kheng Sun menjelaskan bahwa dalam kehidupan ini, kita dihadapkan pada berbagai kemungkinan. Sengaja tak menggunakan istilah ‘kemungkinan yang terbaik’, melainkan kemungkinan yang lebih baik.
Kemungkinan terbaik dalam hidup kita hanya berlangsung sesaat, kemudian akan muncul kemungkinan yang lebih baik. Dengan memanfaatkan pengetahuan, kita akan mengetahui kemungkinan yang lebih baik untuk diri kita.
Buku motivasi berjudul “The Sign” karya Peng Kheng Sun ini memang cetakan lama, terbitan Grasindo tahun 2014, tapi masih relevan dan cocok dibaca kapan saja.
Baca Juga
-
Rahasia Kebahagiaan dalam Buku 'Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan'
-
Cara Menghadapi Ujian Hidup dalam Buku Jangan Jadi Manusia, Kucing Aja!
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah
-
Belajar Percaya Diri Melalui Buku The Power of Confidence Karya Palupi
Ulasan
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?