Bagi para wisatawan, sangat penting membekali diri dengan informasi terkait tempat wisata yang akan dituju. Membaca buku-buku tentang wisata misalnya, dapat menjadi referensi yang sangat berharga sebelum memutuskan berkunjung ke tempat wisata yang akan dituju.
Buku berjudul Wisata Sejarah Nusantara misalnya. Buku karya Hamid Bahari ini membeberkan tempat-tempat eksotis nan menakjubkan di negeri ini yang penuh dengan goresan makna. Di antara tempat wisata yang dimaksud antara lain Candi Borobudur, Candi Prambanan, Keraton Yogyakarta, Benteng Vredeburg, Benteng Pendem, dll.
Candi Borobudur adalah salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun asing. Hamid Bahari menjelaskan, Candi Borobudur berada di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi ini dibangun oleh Raja Syailendra dan dicatat dalam Daftar Peninggalan Sejarah Dunia (World Wonder Heritages) oleh UNESCO.
Selain itu, candi ini juga merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Candi dengan tinggi 34,5 m tersebut berbentuk punden berundak, yang terdiri atas enam tingkat berbentuk bujur sangkar. Tiga tingkat berbentuk bundar melingkar, dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Nama candi ini berasal dari kata bara atau vihara, yang berarti kompleks candi dan budur, yang bermakna pula di atas atau bukit (halaman 11-12).
Destinasi wisata selanjutnya yang diuraikan dalam buku ini adalah Candi Prambanan. Candi ini juga tak kalah menariknya dengan Candi Borobudur. Luas candi ini adalah 39,8 hektar dan merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Candi ini diperkirakan dibangun sekitar tahun 850 M oleh Wangsa Sanjaya. Tinggi candi ini sekitar 47 m.
Candi Prambanan adalah pengejewantahan peradaban Hindu di tanah Jawa. Hal ini dapat dilihat dari struktur candi yang menggambarkan inti kepercayaan dalam agama Hindu, yaitu Trimurti. Kompleks Prambanan memiliki tiga candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu (halaman 45).
Semoga terbitnya buku ini dapat menjadi catatan sejarah yang sangat berharga bagi para pembaca, terlebih bagi para wisatawan. Selamat membaca.
Baca Juga
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Ulasan Buku Setengah Jalan, Koleksi Esai Komedi untuk Para Calon Komika
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku My Trip My Ibadah: Pentingnya Menjaga Adab saat Travelling
-
Mobil Putih Berputar-putar di Pantai Lalu Nyungsep di Pasir, Warganet Sebut Karma Kepada Anjing
-
Menata Kampung Pedagang Borobudur, Habis Covid Terbitlah Larangan Asongan
-
Ulasan Buku The Sign: Pengalaman adalah Guru Berharga dalam Kehidupan
-
Serangkum Kisah Pergulatan Hidup, Ulasan Buku Skenario Remang-Remang
Ulasan
-
Buku I'm Not Lazy. I'm On Energy Saving Mode; Pelukan untuk Diri yang Kelelahan
-
The Blanket Cats: Novel Cozy yang Sayangnya Kurang Menyentuh
-
Saat "Bumi Cinta" Naik Layar: Mampukah MD Pictures Menjaga Magisnya?
-
Yang Doyan Musik Sini Kumpul! Reunian Bermusik dalam Film Blur - To the End
-
Buku Rahasia Napas untuk Ketenangan Hidup, Solusi Bagi yang Suka Cemas!
Terkini
-
Tips Menguasai Teknik Dasar Futsal: Kunci Bermain Efektif di Lapangan Kecil
-
Lebih Dekat Mengenal Futsal, Lapangan Kecil Penuh Strategi
-
Mauro Zijlstra Selangkah Lagi Bela Indonesia, Naturalisasi Hampir Rampung?
-
Gagal Pikat Penonton, Rating Film The Old Guard 2 di Rotten Tomatoes Jeblok
-
Spill Tur Dunia di Tahun 2026, BTS Bersiap Garap Album Baru di US