Terlalu bosan dengan bacaan yang biasa saja, monoton, dan kurang menantang? Buku berjudul An Abudance of Katherines karya John Green ini bisa jadi alternatif pilihan yang tepat. Menyajikan sebuah hubungan yang unik antara kisah asmara dan rumus matematika, buku ini siap membawamu pada petualangan yang seru dan unik!
Identitas Buku
Judul Buku: An Abudance of Katherines (Tentang Katherine)
Penulis: John Green
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
jumlah Halaman: 320 Halaman
Cetakan Ketiga: Juni 2015
Apakah benar ada korelasi antara lama hubungan asmara dengan rumus matematika? Benarkah dengan suatu rumus dan grafik, kita bisa menentukan siapa yang akan mencampakkan siapa dalam kurun waktu tertentu? Seorang remaja bernama Colin Singleton berusaha membuktikan teori ini.
Colin, si cowok genius yang sering menganggap dirinya sebagai anak ajaib yang perlahan tidak lagi ajaib, baru saja diputuskan oleh Katherine XIX. Ya, dia memang berkencan dengan 19 Katherine yang berbeda mulai dari bocah hingga remaja. Masalahnya, ia selalu menjadi yang tecampak. Bukan penyakit campak, tapi pihak yang ditinggalkan—dicampakkan. Bisa dibilang, ia terobsesi dengan perempuan yang bernama Katherine, bukan Catherine, Catherina, Cath, tapi ia menegaskan harus 'Katherine'.
Hingga akhirnya ia mengadakan perjalanan bersama sahabat karibnya sembari membuktikan teori matematika yang dibuatnya, yang katanya bisa memprediksi hubungan asmara apa pun, menolong para Terdampak, dan akhirnya mendapatkan cinta sang gadis. Namun, kehadiran Lindsey perlahan membuat fokus Colin agak terpecah.
Unik, lucu, memukau, menantang, menghibur. Buku ini memang antimainstream. Tidak hanya tentang matematika, ada pembahasan mengenai berbagai kata unik, tentang anagram, sampai Edison yang katanya penemu bohlam. Hal ini tentu saja tidak lepas dari peran Colin sebagai si genius dan maniak pengetahuan.
Pembahasan yang cukup menarik buatku adalah tentang menjadi berarti. Tidak hanya itu, ternyata penulis buku ini, John Green, benar-benar meminta bantuan temannya yang ahli matematika, Daniel Biss, untuk membuat dan menganalisis sebuah rumus yang terdapat di buku ini. Rumus beserta grafik akan dijelaskan di bagian lampiran. Memberi kesan 'agak ilmiah' di buku fiksi ini.
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Gilga Sahid Pamer Momen Happy Asmara Cari Pahala, Netizen Soroti Botol di Meja: Salfok Aku!
-
Menggali Xenoglosofilia: Apa yang Membuat Kita Tertarik pada Bahasa Asing?
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
-
Suara Hati Rakyat kepada Para Pemimpin dalam Buku Bagimu Indonesiaku
-
Gilga Syahid Beri Syarat jika Happy Asmara Ingin Main Film Lagi
Ulasan
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
Ulasan Buku My Home: Myself, Rumah sebagai Kanvas Kehidupan
-
Menggali Makna Kehidupan dalam Buku Seni Tinggal di Bumi Karya Farah Qoonita
-
Bisa Self Foto, Abadikan Momen di Studio Terbesar Kota Jalur
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
Terkini
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Memerankan Ibu Egois di Family by Choice, Kim Hye Eun: Saya Siap Dihujat
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat
-
Alfan Suaib Dapat Panggilan TC Timnas Indonesia, Paul Munster Beri Dukungan