Menjadi seniman bukanlah hal yang mudah, karena selain harus memiliki daya kreatifitas, seorang seniman juga dituntut untuk memiliki wawasan yang luas. Hal itu dikarenakan menjadi seorang seniman bukanlah suatu hal yang berarti dapat hidup bebas sebebas-bebasnya, seperti yang diasumsikan oleh banyak orang.
Memang, kebebasan berpikir, bertindak, dan bereksperimen adalah patokan seorang seniman dalam berkarya. Akan tetapi, bukan berarti kebebasan berpikir, bertindak, dan bereksperimen dalam berkarya itu tanpa didasari oleh teori.
Berbicara mengenai seni dan seniman, berarti turut juga membahas karya, teori, dan para tokoh seni yang berkecimpung di dalamnya. Dan seperti yang kita ketahui, seni itu banyak sekali bidang dan alirannya. Seperti contoh, dalam bidang seni sastra atau tulis-menulis, ada berbagai aliran seni yang mendasarinya, seperti realisme, surealisme, fantasi, romantisme, strukturalisme, postmodernisme, dan lain sebagainya.
Dari istilah-istilah yang disebutkan tadi, dapatlah kita simpulkan bahwa istilah-istilah tadi merupakan istilah-istilah dari berbagai aliran seni, yang masing-masing memiliki karakteristik dan keunikannya, dan tentu saja memiliki teorinya tersendiri.
Kali ini, saya akan mengulas salah satu buku yang merangkum berbagai mahzab (aliran) seni dari berbagai macam bidang seni yang pernah ada di dunia, dan buku tersebut berjudul "Untuk Apa Seni?".
Seperti yang telah saya katakan sebelumnya bahwasanya seorang seniman harus memiliki wawasan yang luas, itu berarti seorang seniman atau siapapun yang ingin menjadi seniman haruslah mempelajari atau paling tidak mengetahui berbagai corak dan aliran seni yang ada di dunia. Bagi kalian yang ingin menjadi seorang seniman atau hanya ingin sekedar mempelajari tentang seni, maka rekomendasi buku bacaan yang bagus mengenai seni adalah buku "Untuk Apa Seni?".
Buku "Untuk Apa Seni?" merupakan sebuah buku seri humaniora UNPAR (UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN) yang disusun oleh para akademisi seni di universitas tersebut secara kolektif. Akan tetapi, buku tersebut juga dipasarkan secara komersial.
Dalam buku tersebut, diuraikan dan dijelaskan secara terperinci mengenai berbagai macam bidang seni seperti musik, film, teater, sastra, lukis, tari, hingga pahat beserta aliran seni yang mempengaruhi coraknya. Tak hanya itu, dalam buku tersebut juga disebutkan dan dijelaskan para tokoh yang mencetuskan berbagai mahzab (aliran) seni beserta teori pemikirannya, juga contoh karya-karyanya.
Lalu, yang lebih membuat kita semakin ingin untuk mempelajari seni adalah, dalam buku tersebut juga dijelaskan berbagai sejarah yang melatarbelakangi bermacam mahzab seni hingga kontradiksi-kontradiksi yang memenuhi perkembangannya. Sehingga sebagai pembaca, kita dapat semakin memahami landasan teori dari berbagai mahzab seni dan dapat memilah-milah berbagai kekurangan dari bermacam mahzab seni yang ada.
Itu tadi merupakan sedikit ulasan mengenai sebuah buku mengenai teori-teori mahzab seni yang berjudul "Untuk Apa Seni?". Adapun ulasan ini merupakan ulasan saya pribadi berdasarkan buku yang saya baca. Itu saja yang ingin saya sampaikan. Tabik!
Baca Juga
-
Mari Kembangkan Diri Bersama Buku Bertajuk 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif
-
Ulasan Tuan Besar Gatsby Karya F. Scott Fitzgerald, Salah Satu Novel Terhebat dalam Sastra Dunia!
-
Misi Evakuasi Para Tentara Inggris pada Perang Dunia II dalam Film Dunkirk
-
Ulasan Film The Pursuit of Happyness: Perjuangan Seorang Ayah Meraih Kesuksesan
-
Ulasan Film Fury: Pertempuran Sengit Melawan Satu Batalion Tentara Jerman
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku My Home: Myself, Rumah sebagai Kanvas Kehidupan
-
Menggali Xenoglosofilia: Apa yang Membuat Kita Tertarik pada Bahasa Asing?
-
Menggali Makna Kehidupan dalam Buku Seni Tinggal di Bumi Karya Farah Qoonita
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
-
Ulasan Buku Bob Sadino Karya Edy Zaqeus: Mereka Bilang Saya Gila!
Ulasan
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
Ulasan Buku My Home: Myself, Rumah sebagai Kanvas Kehidupan
-
Menggali Makna Kehidupan dalam Buku Seni Tinggal di Bumi Karya Farah Qoonita
-
Bisa Self Foto, Abadikan Momen di Studio Terbesar Kota Jalur
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
Terkini
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Memerankan Ibu Egois di Family by Choice, Kim Hye Eun: Saya Siap Dihujat
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat
-
Alfan Suaib Dapat Panggilan TC Timnas Indonesia, Paul Munster Beri Dukungan