Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Rofita Cahya
Sampul Buku Indah dalam Kelam (Goodreads)

Bagaimana perasaanmu jika memiliki teman yang ternyata ia bukan orang biasa, karena bisa membaca masa lalu orang? Indah Dalam Kelam yang ditulis oleh Dini Salim ini menceritakan tentang Jelita Geanessa yang bisa membaca masa lalu seseorang hanya dengan bersentuhan tangan. Ia mengasingkan diri dan selalu menggunakan hoodie berwarna merah. Dirinya sengaja menjauhi semua orang, karena mengetahui kehidupan masa lalu orang lain membuatnya menderita.

Lita bertemu dengan Darka, seorang laki-laki yang populer di sekolahnya. Mereka secara tidak sengaja bertemu di area loker sekolah. Saat mereka bersentuhan tangan, bukannya melihat masa lalu Darka, Lita justru pingsan. Dari hal tersebutlah membuat Lita penasaran dengan Darka dan berusaha mencari tahu rahasia di baliknya, begitu pula dengan Darka yang penasaran dengan Lita karena selalu menjauh dengan orang-orang.

Dari blurb yang ditampilkan pada buku ini, sebenarnya cukup menarik. Buku bergenre fantasy-romance ini mendapatkan Juara pertama lomba menulis novel nasional antarpelajar yang diselenggarakan oleh MangaToon dan Elex Media.

Hal yang buat saya tertarik dengan buku ini sebenarnya kemampuan Lita yang bisa membaca masa lalu orang, tetapi ternyata dari buku ini lebih memperlihatkan kemampuan Lita yang bisa berkomunikasi dengan makhluk halus. Seperti kemampuan membaca masa lalu orang dikesampingkan oleh penulis.

Cerita ini kurang lebih seperti kebanyakan novel remaja pada umumnya. Tentang perempuan yang tidak peduli dengan apapun dan laki-laki populer di sekolah. Hanya saja, yang membedakan dari novel ini adalah tentang Lita yang memilih tidak memperdulikan sekitar karena memiliki kemampuan yang tidak biasa.

Sisi lain antara Lita dan Darka tentang kehidupan keluarga mereka cukup menarik. Karena keduanya memiliki masalah yang memang harus mereka selesaikan sendiri. Karena biasanya, kehidupan keluarga dari tokoh utama lebih berfokus pada orangtua mereka. Sedangkan novel ini lebih kepada kedua tokoh utama harus mencari tahu cara penyelesaiannya.

Novel ini berjumlah 268 halaman dan dapat diselesaikan dengan sekali duduk, karena saya tidak terlalu banyak berpikir atau berteori saat membacanya. Jadi, buku ini cocok untuk kamu yang mau baca buku bertema fantasi ringan.

Rofita Cahya