Kita bersepakat bahwa tugas harian yang menumpuk bisa menjadi salah satu pemicu stres, itu menjadikan hari yang kita lalui terasa suram. Saat-saat seperti itu, semua dari kita sudah barang tentu butuh semacam "rekreasi batin".
Kita menjadi perlu untuk melarikan emosi buruk melalui cara yang ringkas. Oleh karena itu, buku kumpulan puisi dapat dijadikan alternatif untuk menghibur diri dari emosi buruk dan mengusir tekanan yang menyebalkan itu.
Hal itu memungkinkan, karena kita tahu, puisi sejak mula menawarkan kepada kita salah satu fungsinya yaitu memberikan hiburan. Pada saat yang sama, puisi juga menyajikan kepada kita suatu tuntunan dan perenungan tentang hidup. Kedengaran menarik, bukan?
BACA JUGA: 7 Manfaat Hobi Menulis Puisi, Bisa Mengusir Frustrasi!
Melalui media buku, puisi disajikan kepada pembaca sebagai sesuatu bacaan yang bisa dinikmati sekali duduk. Tentu tawaran itu begitu sesuai jika kamu tergolong seorang yang sibuk, akan tetapi kamu butuh suatu penghiburan dalam waktu instan.
3 buku puisi ini patut kamu pertimbangkan untuk kamu baca ketika membutuhkan penyegaran.
1. WS Rendra, Puisi-puisi Cinta
Siapa yang tidak kenal WS Rendra? Hampir semua dari kita tidak asing dengan karya-karya yang ditulis oleh beliau. Kita dapat menyimak karyanya sebagaimana yang terhimpun dalam buku puisi bertajuk Puisi-Puisi Cinta. Buku puisi itu menghimpun 30 puisi karya penyair dengan julukan Si Burung Merak itu.
Kepada pembaca, buku kumpulan puisi itu membagi tiga periodisasi puisi yang ditulis oleh Rendra. Yakni puisi masa muda Rendra, masa ketika ia beranjak dewasa dan puisi-puisi yang ditulisnya di masa tua.
Masing-masing periode itu selalu berangkat dari tema-tema yang dekat dengan penulisnya. Menarik, menggugah dan mewakili masing-masing periode hidup sang penyair.
Pembagian periode puisi dalam buku ini seakan mendekatkan kepada kita gambaran puisi Rendra yang "utuh", yang dihadirkan melalui format instan.
Pendeknya, jika diwakilkan dalam tiga kesan, masing-masing periode itu mewakili: masa muda Rendra yang manis; masa dewasa Rendra yang bergejolak; dan masa tua Rendra yang penuh perenungan. Pembaca bebas menyimak di bagian mana ia ingin menemukan sebuah penghiburan.
2. Joko Pinurbo, Celana
Kita bisa saja cekikikan ketika menemukan puisi-puisi Joko Pinurbo yang kelewat "nakal" dalam kumpulan puisi itu. Hal-hal yang dalam masyarakat kita terdengar tabu, oleh penyair ini bisa saja diolahnya menjadi puisi yang mengesankan dan lucu.
Buku puisi Celana menawarkan kepada pembaca sehimpun puisi yang fresh dan terkesan terus terang, akan tetapi juga tidak luput membuat kita terpancing penasaran.
Tema-tema yang dipilih oleh Joko Pinurbo nampaknya terinspirasi dari hal-hal yang familiar dengan kita, sebagaimana yang tercermin lewat judul-judulnya.
Misalnya, Di Kulkas, Becak, Keranda, Boneka, Goyang dan puisi berjudul Celana, sebagaimana yang digunakan untuk tajuk dalam kumpulan puisi itu. Terbaca segar dan menghibur.
BACA JUGA: 6 Tips Menulis Puisi yang Menarik Menurut Joko Pinurbo
3. Aan Mansyur, Melihat Api Bekerja
Kumpulan puisi yang ditulis Aan selalu layak untuk dijadikan sebuah pilihan. Melihat Api Bekerja menawarkan kepada kita sebuah pengalaman asing melalui kata, tetapi yang menarik justru pengalaman itu berangkat dari diksi-diksi yang umum kita jumpai.
Terkait dengan itu, Sapardi Djoko Damono pernah membagikan pengalamannya ketika menyimak puisi-puisi Aan. Menurutnya membaca puisi Aan seakan sedang mendengarkan penulisnya tengah mendongeng.
Puisi karya Aan memang cenderung liris, akan tetapi tidak membuat bosan untuk membacanya berulang kali. Bagaimana menurutmu? Apakah kamu timbul penasaran?
Sebagai refleksi dari pengalaman penyair, puisi selalu menawarkan kepada pembacanya sebuah dunia batin yang dimiliki oleh penulisnya.
Emosi yang dibagikan penyair di dalam puisi itulah yang berusaha kita tangkap, yang memungkinkan kita untuk "melancong" dari perasaan bosan, jumud dan lelah. Hingga kita dapat menemukan suatu perasaan yang lebih lain dan segar. Semoga rangkuman singkat ini bermanfaat untuk kamu. Selamat bersuka cita dengan kata!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Copywriter Is Dead: Sindirian dari Budiman Hakim untuk Calon Copywriter
-
3 Formula Copywriting yang Menawan untuk Tingkatkan Cuan
-
Humankind: Paradigma dan Realitas Baru Bahwa Manusia Pada Kodratnya Baik
-
Ulasan Buku Belajar Menulis ala Arswendo: Mengarang Itu Gampang!
-
Membaca Rendra: Refleksi Perjalanan Puisi dan Kehidupan 'Sang Burung Merak'
Artikel Terkait
-
Hidup dalam Empati, Gaya Hidup Reflektif dari Azimah: Derita Gadis Aleppo
-
KH. Hasyim Asy'ari: Tak Banyak Tercatat, Tapi Abadi di Hati Umat
-
Ulasan Novel The One and Only Bob, Kisah Berani Bob sang Anjing Kecil
-
Ulasan Novel White is for Witching: Kisah Rumah Warisan yang Penuh Rahasia
-
7 Moisturizer Murah di Indomaret yang Aman buat Bumil dan Busui, Makin Glowing Usai Punya Anak
Ulasan
-
Review Film Warfare: Tunjukkan Perang dan Kekacauan dengan Utuh serta Jujur
-
Hidup dalam Empati, Gaya Hidup Reflektif dari Azimah: Derita Gadis Aleppo
-
KH. Hasyim Asy'ari: Tak Banyak Tercatat, Tapi Abadi di Hati Umat
-
Pura Batu Bolong, Wisata Religi di Tepian Pantai Senggigi Lombok
-
Ulasan Film Secret Untold Melody: Rahasia Cinta di Balik Denting Indah Piano
Terkini
-
Baru Tayang Raih Rating Tinggi, 5 Alasan The Haunted Palace Wajib Ditonton!
-
Lingling Jadi Idol K-Pop Malaysia Pertama, Siap Debut Akhir Mei 2025
-
Selamat! Mark NCT Raih Trofi Ketiga Lagu 1999 di Program 'Music Core'
-
Dibintangi Marlon Wayans, Film Horor Bertajuk Him Bagikan Teaser Perdana
-
Due Tahun Kepergian Moonbin, Moon Sua Cover Lagu Always Remember Us This Way