Pada perang Ukraina di awal tahun ini tentunya kian menunjukkan perkembangan teknologi di dunia persenjataan dan alutsista yang semakin modern. Kedua kubu baik Ukraina maupun Rusia yang sedang berperang saling melancarkan serangan guna merebut kemenangan pada setiap pertempuran. Tidak jarang kedua kubu tersebut saling menurunkan persenjataan mutakhir yang mereka miliki.
Salah satu sistem persenjataan yang cukup sering dipergunakan dalam perang tersebut, khususnya dari pihak Ukraina adalah amunisi artileri M982 Excalibur. Melansir dari situs Bloomberg, pihak Ukraina diketahui menggunakan amunisi artileri berpemandu M982 Excalibur buatan barat sejak bulan September 2022 silam. Amunisi ini tentunya menjadi momok bagi pasukan Rusia karena dikenal memiliki keakuratan yang cukup tinggi karena menggunakan sistem berpemandu GPS (Global Positioning System). Seperti apakah kecanggihan dari amunisi tersebut? Mari kita simak ulasan ringkasnya berikut ini.
1. Dirancang Sejak Dekade 1990-an
Melansir dari jurnal Root Cause Analyses of Nunn-McCurdy Breaches, kelahiran amunisi Excalibur ini sendiri mulai didesain sejak awal dekade 1990-an. Amunisi ini lahir akibat tuntutan kebutuhan di lapangan yang dimana pihak militer Amerika Serika menginginkan sistem amunisi terbaru yang dapat mengenai sasaran dengan akurat dan dapat dipergunakan oleh banyak pihak dalam aliansi NATO.
Belum lagi pada akhir dekade 1990-an penggunaan amunisi berpemandu peninggalan Uni Soviet kian masif dalam beberapa konflik di dunia. Hal inilah yang menjadi penyebab pengembangan amunisi berpemandu tersebut semakin dipercepat.
BACA JUGA: Mengenal KRI Gadjah Mada, Kapal Destroyer Pertama yang Dimiliki Indonesia
Pada dekade 2000-an pengembangan amunisi ini kian mendapatkan bantuan melalui mergernya beberapa perusahaan persenjataan seperti BAE System dari Inggris, Bofors dari Swedia dan Raytheon dari Amerika Serikat. Kemudian pada tahun 2004 dilakukan percobaan penembakan munisi yang dikenal dengan nama XM982. Percobaan tersebut kemudian dilakukan kembali pada tahun 2006, kemudian pada tahun 2007 amunisi tersebut mulai diproduksi massal dan dikenal dengan nama M982 Excalibur.
2. Memiliki Keakuratan Tinggi Dengan Sistem Pelacakan GPS
M982 Excalibur diklaim merupakan peluru artileri berpemandu tercanggih di dunia untuk saat ini. Melansir dari situs Military Today, amunisi berkaliber 155 mm standar NATO tersebut mampu mengenai sasaran dengan cukup telak hingga jarak 50 km dengan menggunakan varian peluru terbaru, Bahkan, pada beberapa pengujian terbaru amunisi Excalibur tersebut mampu mengenai sasaran dengan tepat hingga jarak 70 km. Tentunya jarak tersebut diperoleh dengan menggunakan sistem artileri tertentu.
Sistem amunisi Excalibur tersebut menggunakan sistem pelacakan menggunakan GPS (Global Positioning System). Penggunaan sistem GPS tersebut tentunya dapat memaksimalkan kemampuan keakuratan amunisi ini. Bahkan, koreksi untuk meleset dari titik target diklaim hanya sejauh 4-5 meter saja.
Amunisi ini memiliki daya ledak yang cukup besar karena mampu memuat sekitar 22 kg bahan peledak berdaya ledak tinggi (High Explosive). Selain di perang Ukraina, amunisi Excalibur ini telah teruji dalam beberapa konflik lain seperti perang di Irak, Afghanistan dan beberapa medan konflik lainnya.
BACA JUGA: Ulasan Novel The Martyr: Kisah tentang Sekte Hari Akhir
3. Memiliki Pesaing dari Rusia
Sistem artileri berpemandu semacam M982 Excalibur tentunya memiliki pesaing yang dianggap sepadan dari rivalnya di blok timur. Rusia diyakini melakukan pengembangan amunisi berpemandu berdasarkan amunisi Krasnopol yang telah dikembangkan oleh Uni Soviet pada akhir dekade 80-an. Melansir dari situs Military Today, Rusia mengembangkan peluru artileri Krasnopol menjadi varian Krasnopol-M yang lebih baru dan memiliki keakuratan tinggi.
Apabila M982 Excalibur menggunakan sistem GPS sebagai sistem pemandu artilerinya, maka Krasnopol menggunakan GLONASS yang merupakan sistem satelit seperti GPS yang dioperasikan oleh Rusia. Amunisi Krasnopol juga diketahui mampu melakukan sistem pelacakan dengan menggunakan penanda laser. Selain itu, baru-baru ini Rusia mengembangkan varian 155 mm yang memiliki standar NATO pada sistem peluru Krasnopolnya. Amunisi versi NATO ini dikenal dengan nama KM-1M Krasnopol-M2.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Alasan PSSI Bebankan Prestasi ke Timnas Indonesia U-23 di Ajang Sea Games, Mengapa?
-
Coret Banyak Nama Diaspora Jelang Sea Games, Ini Klarifikasi Indra Sjafri!
-
Targetnya Emas, tapi Pelatih 'Buta' Kekuatan Lawan: Timnas U-23 Bisa Apa di SEA Games 2025?
-
PSSI Target Timnas Raih Emas Sea Games 2025, Indra Sjafri Justru Pesimis!
-
PSSI Anak Tirikan Timnas Indonesia Senior, Media Asing Berikan Sorotan!
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film The Ghost Game: Ketika Konten Berubah Jadi Teror yang Mematikan
-
Review Film Pangku: Hadirkan Kejutan Hangat, Rapi, dan Tulus
-
Jarak dan Trauma: Pentingnya Komunikasi Efektif dalam Novel Critical Eleven
-
Perjuangan untuk Hak dan Kemanusiaan terhadap Budak dalam Novel Rasina
-
Ulasan Novel Larung, Perlawanan Anak Muda Mencari Arti Kebebasan Sejati
Terkini
-
Bukan soal Pajak! Purbaya Tegaskan Thrifting Tetap Ilegal di Indonesia
-
Cliquers, Bersiap! Ungu Guncang Yogyakarta Lewat Konser 'Waktu yang Dinanti'
-
Vidi Aldiano Menang Gugatan Nuansa Bening, Tuntutan Rp28,4 Miliar Gugur!
-
Bukan Cuma Kekeringan, Banjir Ekstrem Ternyata Sama Mematikannya untuk Padi
-
Rok Sekolah Ditegur Guru, Zaskia Adya Mecca Ungkap Rasanya Punya Anak Remaja