Gunung Api Purba dulunya merupakan sebuah gunung aktif yang berlokasi di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Kini, lokasi ini menjadi tempat wisata andalan Kabupaten Gunung Kidul yang berjarak sekitar 28 kilometer dari tugu Kota Yogyakarta. Gunung ini menjadi salah satu lokasi camping favorit untuk menikmati sunrise maupun sunset di puncak.
Untuk dapat mencapai lokasi ini, pengunjung bisa melewati Jalan Wonosari hingga memasuki kawasan bukit bintang. Setelah sampai di perempatan Pos PJR Patuk, arahkan kendaraan ke kanan menuju Jalan Ngoro Ngoro Ombo terus saja melintasi perkampungan warga dengan jarak tempuh 10 kilometer dari area bukit bintang.
BACA JUGA: Istana Siak Sri Indrapura, Bangunan Megah Bernuansa Eropa
Memasuki wilayah Sengoran, pengunjung akan melihat deretan pemancar televisi nasional lengkap dengan pos penjagaannya.
Tak jauh dari lokasi pemancar, pengunjung akan menemukan pertigaan dan terlihat papan nama petunjuk menuju gunung Api Purba. Dari sini, pengunjung sudah dapat melihat puncak gunung yang memiliki ketinggian kurang lebih 700 mdpl.
Harga tiket
Parkir di area samping pos tiket dan untuk kendaraan roda empat dapat parkir di samping gerbang masuk menuju gunung api purba. Biaya parkir untuk kendaraan roda dua yaitu 2 ribu rupiah dan untuk kendaraan roda empat yaitu 5 ribu rupiah.
Sedangkan untuk tiket masuk gunung berbeda antara siang dan malam. Bagi pengunjung wisatawan dalam negeri, harga tiket siang yaitu 15 ribu rupiah dan harga tiket malam 20 ribu rupiah. Sedangkan untuk pengunjung mancanegara harga tiket siang dan malam sama yaitu 30 ribu rupiah.
Bagi pengunjung yang ingin didampingi, pengelola juga menyediakan guide dengan biaya 70 ribu rupiah jika mendaki pada siang hari dan 100 ribu rupiah untuk memandu pada malam hari.
Nuansa zaman purba
Sesuai dengan namanya, pendakian menuju puncak serasa kembali ke zaman purba. Memasuki area pendakian awal, pengunjung dapat melihat batu-batu besar serta beberapa fosil hewan purba yang dibuat pengelola sebagai daya tarik. Selain itu, juga terdapat sebuah kambing guling yang dibuat seolah seperti dibakar persis di samping tombak-tombak buruan.
Pengunjung akan melewati beberapa rute pendakian, diantaranya melewati lorong yang sempit diapit oleh lereng bebatuan dan menapaki anak tangga yang terbuat dari kayu. Pengunjung dapat beristirahat pada pos-pos yang telah disediakan sembari melepas penat dan menikmati suguhan alam yang menawan. Hamparan sawah serta tower pemancar terlihat jelas dari perjalanan menuju puncak gunung api purba.
BACA JUGA: Indahnya Panorama di Spot Riyadi, Usaha Rumahan Jadi Tujuan Wisatawan
Hingga akhirnya setelah kurang lebih enam puluh menit perjalanan, pengunjung akan sampai di puncak gunung Api Purba atau juga dikenal dengan nama gunung Gede. Untuk sampai ke puncaknya, pengunjung juga akan menaiki tangga kayu yang cukup ekstrim, maka berhati-hati jika menapaki anak tangganya.
Rasa lelah terbayarkan jika telah sampai di puncak gunung Api Purba, hamparan pesona alam yang luar biasa indah tersaji nyata di depan mata serta melihat embung Api Purba dari atas puncak. Gunung ini cocok untuk pendaki pemula yang mencoba tantangan melakukan pendakian. Coba dan rasakanlah sensasi keseruannya mendaki gunung Api Purba Nglanggeran.
Baca Juga
-
Ruang Publik yang Terkolonisasi: Literasi, Media, dan Pertarungan Wacana
-
Kesadaran Diri, Antara Jalan Menuju Kebebasan atau Jerat Overthinking
-
Komunikasi Massa: Antara Kuasa Informasi dan Manipulasi Realitas
-
Aroma Cempaka: Kesederhanaan yang Menyimpan Kemewahan Rasa
-
Mencicip Pindang Khas Jambi di Telago Biru: Rasa, Cerita, dan Suasana yang Mengikat
Artikel Terkait
-
Desa Wisata Tebat Benawa, Desa Wisata Kopi yang Olah Ampas Kopi Jadi Sabun
-
Istana Siak Sri Indrapura, Bangunan Megah Bernuansa Eropa
-
Pantai Pasir Putih Situbondo, Wisata Indah di Utara Pantura Jawa Timur : Ada Kebun Mangrove ?
-
Menparekraf Berencana Menghadirkan Kembali Festival Lintas Batas Negara
-
Menikmati Keindahan Danau Kerinci dari Bukit Penawa yang Memesona
Ulasan
-
Review Film The Exit 8: Ketakutan Nyata di Lorong Stasiun yang Misterius
-
Membaca Ulang Kepada Uang: Puisi tentang Sederhana yang Tak Pernah Sederhana
-
Review Film Siccin 8: Atmosfer Mencekam yang Gak Bisa Ditolak!
-
Film Man of Tomorrow, Sekuel Superman Tayang Tahun Depan?
-
Kisah Manis Pahit Persahabatan dan Cinta Remaja dalam Novel Broken Hearts
Terkini
-
4 Brightening Serum Jumbo, Solusi Hemat Atasi Wajah Kusam dan Bekas Jerawat
-
Produksi Bermasalah, Dua Episode Penutup Sword of the Demon Hunter Ditunda
-
Sesak Ruang Digital Penuh Komentar hingga Iklan Hasil Deepfake Judi Online
-
Politik Ketakutan: Membungkam Kritik dengan Label Pidana
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat