Beberapa tahun terakhir hewan yang dikenal dengan nama otter atau berang-berang ini seringkali terlihat menjadi hewan peliharaan bagi sebagian kalangan. Hewan mamalia semi akuatik atau yang menghabiskan sebagian hidupnya di kawasan perairan tersebut memang cukup populer sebagai hewan peliharaan dalam beberapa waktu kebelakang.
Perilakunya yang menggemaskan dan terkesan mirip dengan kucing tersebut kemungkinan yang membuat hewan ini menjadi salah satu pilihan hewan peliharaan bagi sebagian orang. Namun, tahukah kamu bahwa terdapat beberapa fakta unik dan menarik dari hewan yang dikenal gemar memakan ikan tersebut. Berikut adalah 3 fakta menarik dari berang-berang atau otter.
1. Tidak Semua Jenis Otter Dapat Dipelihara
Kamu tertarik ingin memelihara otter atau berang-berang ? sebelum kamu memeliharanya perlu kamu ketahui bahwa tidak semua jenis otter atau berang-berang diperbolehkan untuk dipelihara. Bahkan, hampir sebagian besar spesies otter yang ada di dunia termasuk hewan yang dilindungi keberadaannya karena populasinya yang kian menurun.
Menyadur dari beberapa sumber, dari 13 spesies berang-berang atau otter, hampir seluruhnya masuk ke dalam kategori hewan yang terancam punah dan dilindungi. Satu-satunya spesies otter yang masih diizinkan dipelihara secara legal di dunia adalah dari spesies Lontra Canadensis atau berang-berang sungai Amerika utara/berang-berang kanada.
BACA JUGA: Wisata Kayangan Skyline: Spot Instagramable di Wonosobo
Di kawasan Asia tenggara, khususnya Indonesia ternyata juga ada salah satu spesies otter yang paling langka, yakni berang-berang hidung berbulu atau Lutra Sumatrana. Jenis otter ini dilindungi oleh Peraturan Pemerintah (PP) No. 7 Tahun 1999. Jenis berang-berang ini populasinya terancam punah karena habitatnya yang kian rusak dan juga sering terjerat jaring nelayan maupun ditangkap untuk diperdagangkan.
2. Berang-berang dan Biwara Merupakan Spesies yang Berbeda
Beberapa orang masih sering mengira bahwa berang-berang atau otter merupakan salah satu spesies dari biwara atau yang memiliki nama Inggris beaver. Padahal, kedua hewan tersebut berbeda secara ordo dan keluarga di klasifikasi satwa. Biwara masuk ke dalam ordo Rodentia atau keluarga hewan pengerat, sedangkan berang-berang atau otter masuk ke dalam ordo Carnivora atau hewan pemakan daging.
Ukuran tubuh biwara juga lebih besar daripada berang-berang atau otter. Selain itu, ada beberapa perbedaan yang cukup mencolok dari fisik kedua hewan mamalia semi-akuatik tersebut. Salah satunya adalah bentuk ekor berang-berang atau otter cenderung panjang seperti ekor kucing atau kera, sedangkan ekor biwara bentuknya melebar seperti sebuah dayung. Selain itu, biwara atau beaver merupakan hewan pemakan tanaman (herbivora), sedangkan berang-berang atau otter merupakan hewan pemakan daging, khususnya jenis-jenis ikan.
3. Dipercaya Sebagai Hewan Mistis dalam Beberapa Kebudayaan
Dalam beberapa kebudayaan, berang-berang atau otter juga seringkali dikaitkan dengan dewa atau hewan mistis. Dalam kebudayaan Jepang, berang-berang atau otter dianggap merupakan jelmaan hewan mistis yang dikenal dengan nama “Kawauso” . Otter juga digambarkan dalam kebudaayan bangsa Nordik sebagai seorang kurcaci dewa yang dikenal dengan nama “Otr”.
BACA JUGA: Pesona Ekowisata Hutan Mangrove di Kulon Progo, Asri Banget!
Hewan ini juga seringkali dianggap sebagai perlambangan pelindung dan pemberi berkah dalam beberapa kebudayaan lain di dunia. Bahkan, pada masyarakat Amerika kuno menganggap berang-berang merupakan makhluk pembawa kebaikan dan seringkali bentuknya diabadika dalam totem atau patung hewan.
Berang-berang dalam beberapa kepercayaan agama kuno juga dianggap sebagai hewan yang memiliki berkah tersendiri sehingga dilarang untuk dibunuh. Beberapa kepercayaan juga menganggap apabila membunuh hewan ini baik secara sengaja maupun tidak dipercaya akan mendatangkan bencana atau kesialan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
3 Keuntungan bagi Indonesia saat Jadi Tuan Rumah Gelaran AFF Cup U-23 2025
-
Tertarik Bela Timnas Indonesia, Ini Profil Pemain Keturunan Luca Blondeau
-
Indonesia Tuan Rumah AFF Cup U-23 2025, Jadi Peluang Kembali Raih Juara?
-
Media Belanda Tiba-tiba Berikan Komentar Sindiran ke Mees Hilgers, Ada Apa?
-
Demi Piala Dunia U-17, PSSI Harus Pertimbangkan Menambah Pemain Keturunan
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel The One and Only Bob, Kisah Berani Bob sang Anjing Kecil
-
Tren Hewan Peliharaan Meningkat: Petfest Indonesia 2025 Hadirkan Gabriel Feitosa dan Jackson Galaxy
-
Simpanan Tak Biasa Bupati Indramayu Lucky Hakim, Mulai yang Albino Hingga Tanpa Bulu
-
Level Old Money Raline Shah Beda, Pelihara Kawanan Rusa di Rumah!
-
Musim Mudik, Hotel Kucing Kebanjiran Pelanggan
Ulasan
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern
-
Ulasan Novel Harga Teman: Ketika Hasil Kerja Tidak di Hargai oleh Klien
-
Review Film Warfare: Tunjukkan Perang dan Kekacauan dengan Utuh serta Jujur
-
Hidup dalam Empati, Gaya Hidup Reflektif dari Azimah: Derita Gadis Aleppo
-
KH. Hasyim Asy'ari: Tak Banyak Tercatat, Tapi Abadi di Hati Umat
Terkini
-
Asnawi Mangkualam Perkuat ASEAN All Stars, Erick Thohir Singgung Kluivert
-
Cinta dalam Balutan Hanbok, 4 Upcoming Drama Historical-Romance Tahun 2025
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Stray Kids Raih Sertifikasi Gold Keempat di Prancis Lewat Album HOP
-
ASTRO & Friends 'Moon' Ungkapan Cinta dan Kerinduan untuk Mendiang Moonbin