Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Dwi Apriyani
Beberapa Motif Batik Daerah Jambi (Dok/Instagram/zea_fabric)

Batik menjadi salah satu warisan budaya milik masyarakat Indonesia, dan keberadaan batik telah diakui oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Setiap daerah di Indonesia memiliki beragam motif ciri khas tersendiri yang melambangkan sejarah ataupun makna dari berdirinya daerah tersebut. Tidak hanya itu, setiap motif batik juga memiliki arti-arti tertentu yang dikaitkan dengan kehidupan masyarakatnya. Sama hal nya dengan motif batik yang dimiliki daerah Jambi, pasti banyak mengandung sejarah yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat Jambi.

Batik Jambi sudah ada sejak zaman kesultanan melayu Jambi, pada masa tersebut batik Jambi memiliki ciri khas warna merah, dengan motif utamanya flora dan fauna. Sejak dulu batik sering digunakan dan dijadikan sebagai pakaian adat oleh raja melayu Jambi dan kaum bangsawan. Namun seiring berjalannya waktu, batik menjadi berkembang karena sering digunakan oleh masyarakat diluar istana. Hal ini membuat batik menjadi industri rumah tangga yang bisa dikelola dan diproduksi sampai saat ini. 

Motif batik Jambi sangat sederhana, yaitu bermotif kecil-kecil dan tidak bertangkai. Ketika memberikan warna untuk kain batik kita bisa menggunakan bahan alami yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan dan beberapa campuran kayu. 

Proses pembuatan batik dilakukan dengan 3 cara yaitu, bisa melalui tulis, cap, ataupun print. Proses pertamanya adalah kain putih yang akan dibuat batik kita berikan warna dasar yang sesuai dengan selera kita atau bisa juga tetap berwarna putih. Setelah itu dilanjutkan dengan proses pemberian lilin dengan tujuan agar kita dapat menggunakan canting tangan baik dalam proses batik tulis atau proses cap, berikan alas pada bagian kain yang diberi lilin untuk menghalangi proses pewarnaan pada batik karena lilin tidak dapat meresap pada kain.

Setelah diberi lilin, batik dicelup dengan pewarna kain yang sudah disiapkan. Proses pewarnaan ini bisa dilakukan beberapa kali sesuai keperluan dan berapa banyak warna yang diinginkan. Setelah proses pewarnaan dan pemberian lilin selesai kita lakukan, dilanjutkan lagi dengan melunturkan lilin melalui proses pemanasan.

Dalam proses pemanasan, batik akan direbus agar lilin dapat menjadi leleh dan terlepas dari kain dan larut dalam air. Proses perebusan ini dilakukan sebanyak dua kali. Tahap terakhir yaitu menggunakan larutan soda untuk mematikan warna yang menempel pada batik agar warna tidak luntur, setelah perebusan selesai batik direndam dengan air dingin kemudian dijemur. Beberapa motif batik yang ada di Jambi adalah: 

1. Motif Durian Pecah

Batik Jambi Motif Durian Pecah (Dok/Instagram/katalogbatikjambiberkah)

Motif ini menggambarkan tentang sebuah kehidupan seseorang pada saat melakukan pekerjaan harus berlandaskan keimanan dan juga ketaqwaan.  

2. Motif Batanghari

Batik Jambi Motif Batanghari (Dok/Instagram/katalogbatikjambiberkah)

Motif ini memiliki arti sebuah pesan yaitu jangan mudah menyerah ketika kita sedang menghadapi masalah kehidupan. 

3. Motif Kapal Sanggat

Batik Jambi Motif Kapal Sanggat (Dok/Instagram/katalogbatikjambiberkah)

Mengartikan bahwa kita harus mengerjakan sesuatu hingga selesai dan tidak boleh mengerjakannya dengan setengah-setengah.

4. Motif Angso Duo

Batik Jambi Motif Angso Duo (Dok/Instagram/katalogbatikjambiberkah)

Dalam motif ini memberikan sebuah pesan kepada manusia yaitu harus selalu menjaga keselarasan hidup baik sesama manusia ataupun makhluk lain seperti hewan. 

Itulah 4 motif batik yang ada di Jambi. Menurut kalian mana yang paling bagus dan disukai? 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Dwi Apriyani