Teringat kenangan di kampung halamanku ketika menjalankan tradisi sungkeman untuk memohon maaf kepada kedua orang tua, anggota keluarga, kerabat dan tetangga melalui kegiatan anjangsana dari rumah ke rumah pada tahun 1970-an.
Untuk memberikan pelayanan dan memanjakan para tamu yang hadir saat silaturahmi, tuan rumah menyajikan beragam camilan produk kreatif pasukan tangguh emak-emak yang bekerja keras di rumah masing-masing sejak pagi hingga menjelang malam beberapa minggu sebelum lebaran.
Camilan yang dikemas dalam stoples kaca transparan produk emak-emak berikut ini disajikan di atas meja tamu bersanding penuh percaya diri dengan biskuit produksi pabrik:
1. Rengginang
Camilan khas yang terbuat dari bahan dasar ketan atau ketan hitam. Melalui proses yang cukup lama, ketan dimasak selama beberapa jam hingga matang dan punel kemudian dicetak bulat pipih setebal 1 centimeter atau sesuai selera.
Jika telah selesai lalu dijemur di bawah terik matahari selama beberapa jam atau beberapa hari sampai rengginang benar-benar kering. Sebelum disajikan, rengginang dalam berbagai varian rasa digoreng pada suhu panas tertentu selama beberapa menit supaya renyah.
2. Rempeyek
Proses pembuatan rempeyek lebih mudah dibandingkan rengginang. Terbuat dari adonan tepung dan beberapa bumbu rempah yang digoreng bersama taburan kacang tanah selama beberapa menit hingga terlihat kering dan terasa renyah. Rempeyek disajikan sebagai camilan atau makanan pendamping nasi pecel.
3. Keripik singkong
Terbuat dari irisan tipis singkong yang langsung digoreng untuk menghasilkan keripik yang renyah. Cara lain dengan merebus singkong sampai matang lalu diiris tipis sesuai selera kemudian dijemur di bawah terik matahari selama beberapa jam sampai benar-benar kering.
Sebelum disajikan, keripik singkong digoreng dan dibubuhi bumbu sesuai selera hingga menghasilkan ragam varian rasa.
4. Kerupuk puli
Terbuat dari beras yang dimasak menjadi nasi pulen. Setelah matang dan dingin, nasi ditumbuk sampai lumat dan lengket bersama olahan bumbu hingga terasa sedap dan gurih kemudian diiris tipis sesuai selera.
Hasil irisan dijemur dibawah terik matahari selama beberapa jam sampai benar-benar kering kemudian digoreng pada suhu panas tertentu hingga menghasilkan kerupuk puli yang renyah dan gurih.
Di daerah Malang dan sekitarnya, 4 camilan produk kreatif yang diinisiasi emak-emak ini masih bertahan hingga kini dalam menopang kebutuhan konsumsi rumah tangga maupun sajian gerai kuliner.
Baca Juga
-
'Psikologi Keluarga', Rekomendasi bagi Pewaris Karakter Sistem Sosial
-
'Psikologi Kognitif' tentang Bagaimana Ingatan Manusia Bekerja
-
Ketika Freudian Slip Menjadi Bumerang bagi Gus Miftah Maulana
-
Ubah Mindset lewat Buku Akses, Informasi, dan Disabilitas
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Artikel Terkait
-
Kolaborasi Spesial WRP dan Pelukis Raysha Dinar Kemal Gani Hadirkan Hampers Lebaran Eksklusif
-
Dari Pastel hingga Sutra: Intip 3 Tren Model Mukena Terkini untuk Lebaran 2025
-
Baju Burgundy Cocok dengan Hijab Warna Apa? Jangan Asal, Ini Rekomendasinya!
-
Tampil Cantik dan Anggun Saat Lebaran? Contek Tren Baju Gamis 2025 Ini!
-
Segini Besaran Diskon Tiket Pesawat Selama Mudik Lebaran
Ulasan
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Saygon Waterpark, Wisata Air dengan Wahana Permainan Terlengkap di Pasuruan
-
Satire Politik Kekuasaan Novel Animal Farm yang Tetap Relevan di Zaman Ini
-
Review Anime Kill Me Baby, Ketika Pembunuh Bayaran Bertemu Gadis Polos
-
Berebut Jenazah, Film yang Ngajak Kita Memikirkan Akhir Hidup yang Bijak
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?
-
H-5 Debut, Hearts2Hearts Ungkap Daya Tarik Single Debut The Chase