Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Sam Edy
Ilustrasi Buku "Mutiara Hati". (Dokumen pribadi/ Sam Edy)

Saya yakin setiap orang pernah melakukan dosa atau kesalahan. Tugas setiap orang adalah bersegera menyesali perbuatan dosa tersebut, lalu berusaha tidak mengulanginya kembali. Selanjutnya memohon ampunan (bertobat) pada Allah, agar semua dosa yang pernah dilakukan diampuni oleh-Nya.

Jangan lupa, setelah memohon ampunan pada Tuhan, segera perbanyaklah melakukan beragam amal kebaikan. Karena amal kebaikan itu dapat menjadi pelebur kesalahan atau dosa-dosa.

BACA JUGA: Ulasan Novel The Cousins: Kisah Tiga Sepupu Menguak Rahasia Kelam Keluarga

Bicara tentang amal kebaikan, kita bisa memulainya dengan yang paling ringan dan bisa dilakukan dengan segera. Misalnya selalu bersikap ramah kepada orang lain, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, tidak gemar buang sampah sembarangan, dan lain sebagainya.

Kita harus yakin bahwa dosa sebanyak apa pun, selama kita masih hidup dan berusaha untuk bertobat, insya Allah dosa-dosa tersebut akan diampuni oleh Allah. Jangan lupa, ketika kita melakukan kesalahan atau dosa kepada sesama manusia, berusahalah untuk meminta maaf pada-Nya. Karena persoalan dosa dengan sesama manusia, harus diselesaikan terlebih dahulu dengannya, selanjutnya baru bertobat pada Tuhan.

Kita harus yakin bahwa ampunan Allah kepada kita, hamba-hamba-Nya, sangatlah luas. Dalam bukuMutiara Hati”, M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa Allah berfirman dalam sebuah hadits Qudsi:

“Wahai putra-putri Adam, selama engkau berdoa kepada-Ku dan mengharapkan ampunan-Ku, Aku ampuni untukmu, apa yang engkau telah lakukan, dan Aku tidak peduli (betapapun banyaknya dosamu). Wahai putra (putri) Adam, seandainya dosa-dosamu telah mencapai ketinggian langit, kemudian engkau memohon ampunan-Ku, Aku ampuni untukmu. Seandainya engkau datang menemuiku membawa seluas wadah bumi ini dosa-dosa dan engkau datang menjumpai-Ku dengan tidak mempersekutukan Aku dengan sesuatu, niscaya Aku datang kepadamu dengan pengampunan seluas wadah itu”.

Selain bertobat dari segala kesalahan dan berusaha memperbanyak amal kebajikan, kita juga harus berusaha untuk rajin berdoa. Berdoa adalah termasuk ibadah yang sangat penting kita amalkan dan rutinkan. Manusia yang meninggalkan berdoa kepada-Nya adalah manusia sombong, seolah dia tak butuh dengan Tuhan.

BACA JUGA: Wisata Alam Posong Temanggung, Tempat Terbaik untuk Melihat Golden Sunrise

Doa adalah “suatu gejala keagamaan yang paling agung bagi manusia, karena pada saat itu, jiwa manusia terbang menuju Tuhannya”. Ketahuilah bahwa “Allah tidak memedulikan Anda kalau Anda tidak berdoa”, begitu firman-Nya. Tuhan berjanji mengabulkan doa yang tulus, atau mengganti dengan memberi yang sama, atau yang lebih baik. Kalaupun yang dimohonkan tidak sepenuhnya tercapai, dengan doa si pemohon telah hidup dalam suasana optimisme penuh harapan, dan ini adalah satu anugerah yang tidak ternilai (hlm. 56).

Sangat menarik membaca buku karya M. Quraish Shihab yang diterbitkan oleh penerbit Lentera Hati (2014) ini. Buku ini menghimpun seratus lebih ungkapan singkat dan padat dari M. Quraish Shihab tentang hakikat Iman, Islam, dan Ihsan. Di dalamnya, kita akan menemukan ketegasan Islam dalam persoalan akidah dan ibadah, keluwesan dalam persoalan muamalah, keluhuran dalam persoalan akhlak, dan sebagainya. Sebuah buku religi yang sangat layak dibaca oleh siapa saja. Selamat membaca.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Sam Edy