Saya yakin setiap orang akan merasa senang ketika mendapat pujian dari orang lain. Terlebih bila pujian tersebut benar-benar lahir dari hati yang tulus. Bukan memuji karena ada tujuan terselubung di baliknya. Bukan pujian karena ingin menjilat seseorang.
Saling memuji dan menghargai memang diperlukan dalam kehidupan sosial. Asalkan porsinya pas. Tidak berlebihan. Namun perlu diingat juga, bahwa pujian itu dapat membuat seseorang terlena. Bahkan bisa mengantarkan pada kesombongan.
Oleh karenanya, mari kita selalu berhati-hati ketika mendapat pujian dari orang lain. Jangan sampai kita menjadi besar kepala dan sombong dengan pujian tersebut. Satu hal lagi, ketika ingin memberikan pujian pada orang lain, pujilah sekadarnya saja. Jangan berlebihan. Sebab segala sesuatu yang berlebih-lebihan itu tidak baik, termasuk berlebihan dalam mengagumi dan memuji orang lain.
Kita bisa menyimak sebuah kisah menarik berjudul ‘Burung Gagak dan Pujian Sang Rubah’ sebagai bahan renungan bersama. Sebuah kisah yang meninggalkan pesan moral bahwa pujian yang berlebih-lebihan, apalagi karena ada maunya, bisa membuat orang yang dipuji mengalami kerugian.
Kisah bermula ketika seekor burung gagak sedang betengger di atas pohon rindang seraya bersukacita karena baru mendapatkan rezeki berupa seonggok daging. Tinggal menunggu waktu saja baginya untuk menyantap makanan enak tersebut.
Namun gara-gara burung gagak terlena dengan pujian seekor rubah, daging tersebut akhirnya jatuh dan dibawa kabur oleh sang rubah. Jadi ceritanya, di bawah pohon rindang tersebut ada seekor rubah yang sangat menginginkan daging tersebut. Lantas, ia pun melakukan beragam upaya untuk mendapatkannya.
Salah satu upaya yang ternyata sangat jitu adalah memuji setinggi-tingginya hingga membuat burung gagak terlena dan akhirnya daging tersebut jatuh dan dibawa kabur oleh sang rubah.
Pujian yang diucapkan oleh rubah terhadap gagak misalnya: pura-pura gembira bisa bertemu dengan gagak, burung yang paling indah di seluruh negeri burung. Rubah juga memuji kalau burung gagak memiliki satu keunggulan besar, yakni sangat memperhatikan penampilan serta sangat sopan.
Pujian yang paling melenakan ketika burung gagak hendak mencoba bernyanyi, sesuai arahan sang rubah. Padahal, saat itu gagak sedang menggigit seonggok daging. Maka bisa ditebak, daging tersebut akhirnya jatuh dan dibawa kabur si rubah saat ia hendak membuka mulut untuk bernyanyi.
Kisah lain dalam buku ini yang menarik dijadikan pelajaran berharga bagi pembaca berjudul ‘Nyamuk yang Takabur dan Seekor Singa’. Kisah bermula ketika seekor singa sedang tidur siang di bawah pohon. Tidurnya terganggu ketika mendengar suara seekor nyamuk terbang di sekitar telinganya. Suara nyamuk tersebut terdengar berisik di telinga singa.
“Engkau ribut sekali sampai saya tidak bisa tidur. Awas, kalau ribut lagi saya akan memakanmu,” ancam singa pada nyamuk. Di luar dugaan, ternyata nyamuk tersebut tak takut padanya.
Singkat cerita, singa marah besar dan berusaha mencakar si nyamuk yang berada di kepalanya. Hasilnya, nyamuk tidak tertangkap. Malahan kepala dan sekujur tubuh singa jadi banyak cakaran. Nyamuk sedikit pun tak terluka dan ia pun merasa sangat bangga karenanya.
Setelah mengejek singa, si nyamuk pun pergi dengan perasaan bangga. Saking gembiranya, ia tak menyadari ada bahaya di depannya. Ia menabrak sarang laba-laba yang membuatnya tak berkutik dan akhirnya menjadi santapan si laba-laba.
Kisah tentang nyamuk dan singa tersebut menyiratkan pelajaran berharga bagi bahwa kesombongan dan rasa bangga berlebihan justru dapat mencelakai diri sendiri. Oleh karenanya, waspadalah dengan yang namanya kesombongan yang kadang muncul dalam hati kita.
Masih banyak kisah-kisah menarik lain yang bisa dibaca dalam buku ‘Burung Gagak dan Pujian Sang Rubah’ karya Lei Wei Ye. Kisah-kisah inspiratif yang berasal dari negeri Cina ini sangat tepat dijadikan salah satu bacaan yang menghibur sekaligus mendidik. Selamat membaca!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Cara Menghadapi Ujian Hidup dalam Buku Jangan Jadi Manusia, Kucing Aja!
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
-
Ulasan Buku Sabar tanpa Batas, Memaknai Hidup dengan Bijaksana
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Gaga dan Ruri: Ajari Anak agar Tidak Mengambil Milik Orang Lain
-
Mengulik Misteri Denah Rumah Tak Lazim Lewat Buku Teka-Teki Rumah Aneh
-
Ulasan Novel 'Ranah 3 Warna', Buah dari Kesabaran dalam Meraih Cita-cita
-
Duka di Balik Komedi, Ulasan Novel Capslok: Capster Anjlok
-
Nicholas Saputra Siap Bintangi Film 'Tukar Takdir', Adaptasi Buku Laris!
Ulasan
-
Review Novel Four Seasons in Japan, Mencari Tujuan Hidup dalam Empat Musim Jepang
-
Review Novel The Lantern of Lost Memories, Kisah Studio Ajaib bagi Jiwa yang Pergi
-
Review Film Gladiator II, Tekad Lucius Bangun Ulang Kejayaan Roma
-
Ulasan Novel Seribu Wajah Ayah: Kisah Perjuangan dan Pengorbanan Ayah
-
Ulasan Buku Gaga dan Ruri: Ajari Anak agar Tidak Mengambil Milik Orang Lain
Terkini
-
3 Facial Foam untuk Redakan Jerawat Tanpa Bikin Iritasi, Harga Rp120 Ribuan
-
Perjalanan Aroma, Mengenal Lebih Dekat 3 Brand Parfum Asal Prancis
-
Selamat! Shenina Cinnamon Menang Penghargaan Festival Film di Filipina
-
Cameron Diaz Siap Beraksi di Film Back in Action, Intip Teaser Perdananya
-
Takluk 4-0 dari Jepang, Saatnya Shin Tae-yong Didepak dari Timnas?