Bicara kuliner di Kota Malang mungkin tak akan ada habisnya. Kota yang dijuluki Kota Bunga ini memiliki segudang makanan unik yang tersebar di seluruh penjuru kota.
Tak hanya terkenal akan buah apelnya yang terkesan eksklusif, Kota Malang ternyata juga memiliki kuliner khas yang merakyat. Ya, apalagi kalau bukan tahu telur.
Tahu telur merupakan makanan tradisional dari Jawa Timur yang sangat menjamur di Kota Malang. Untuk menemukannya bukanlah perkara yang sulit. Biasanya, tahu telur lebih sering dijajakan pada malam hari di sepanjang trotoar maupun di kampung-kampung dalam bentuk gerobakan maupun warung.
Pada dasarnya, tahu telur terbuat dari olahan tahu dan telur yang digoreng garing dan kemudian disiram dengan bumbu kacang yang dipadukan dengan petis udang. Seporsi tahu telur juga dilengkapi dengan irisan timun, acar, tauge atau kecambah, seledri, dan pastinya kerupuk warna-warni atau kerupuk udang.
Tahu telur terkenal sebagai makanan sejuta umat karena harganya yang sangat murah. Baik di emperan maupun restoran, seporsi tahu telur umumnya hanya dibanderol sebesar Rp10.000,00 hingga Rp12.000,00 saja. Hal ini lah yang membuat tahu telur pasti masuk dalam daftar kuliner favorit masyarakat Malang, utamanya mahasiswa perantauan.
Gurih dan manis mendominasi cita rasa dari makanan yang sangat mirip dengan tahu tek ini. Selain itu, penjual tahu telur juga dapat menyesuaikan level kepedasan pada bumbu kacang sesuai dengan permintaan konsumen, antara tidak pedas, sedang, atau sangat pedas.
Tahu telur merupakan makanan yang telah ada sejak lama. Hal ini terlihat dari banyaknya kedai legendaris yang telah menjajakan kuliner ini sejak tahun 80-an.
Menariknya, santapan satu ini kerap menjadi bahan perdebatan. Bukan hanya persoalan bubur diaduk atau dicampur, rupanya tahu telur juga membuat penikmatnya terpecah menjadi dua kubu, yakni menyantapnya dengan nasi atau lontong.
Ya, tahu telur memang tidak memiliki sajian karbohidrat yang valid. Setiap penjual tahu telur biasanya akan menyediakan lontong dan nasi yang dipilih berdasarkan kehendak pembeli.
Adapun perdebatan antara nasi atau lontong menjadi sengit dikarenakan kedua kubu menilainya berdasarkan selera masing-masing. Baik nasi maupun lontong, keduanya sama-sama cocok disantap bersama dengan tahu telur dan tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap cita rasanya. Tahu telur dengan nasi umumnya dianggap lebih mengenyangkan, sedangkan apabila menikmatinya dengan lontong akan terasa lebih lembut.
Baca Juga
-
'Berjudi' di Bukit Penanjakan, Spot Sunrise Terbaik dan Terburuk Gunung Bromo
-
Pemilu 2024 di Depan Mata, Yuk Simak Tutorial Mencoblos Pilihan Kita Agar "Sah"
-
Tak Perlu Ke Malaysia, Nasi Kandar yang Viral Itu Ternyata Ada Juga di Malang
-
Update Ranking Bulutangkis Dunia Februari 2024, Mana Wakil Indonesia?
-
Pendakian Gunung Tanggung Pasuruan, Nanjak Minimal View Maksimal
Artikel Terkait
-
Program Pengembangan UMKM, Bantu Pengusaha Kuliner Hadapi Tantangan Sekaligus Mempertahankan Daya Saing
-
Sosok Amithya Ketua DPRD Kota Malang, Politisi yang Temui Massa Demo Indonesia Gelap
-
Rahasia Sukses Membuka Gerai Minuman Kekinian di Kota Bagan
-
Saimen Bakery dan Resto, Pilihan Tepat untuk Kuliner Keluarga di Jambi
-
Mengenyangkan! Makan Ayam Utuh dengan Cita Rasa Unik di Geprekfey Jambi
Ulasan
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Saygon Waterpark, Wisata Air dengan Wahana Permainan Terlengkap di Pasuruan
-
Satire Politik Kekuasaan Novel Animal Farm yang Tetap Relevan di Zaman Ini
-
Review Anime Kill Me Baby, Ketika Pembunuh Bayaran Bertemu Gadis Polos
-
Berebut Jenazah, Film yang Ngajak Kita Memikirkan Akhir Hidup yang Bijak
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?
-
H-5 Debut, Hearts2Hearts Ungkap Daya Tarik Single Debut The Chase