Pernahkah kalian membaca buku sejarah? Terutama sejarah mengenai pergerakan kaum muda di Indonesia? Bila kalian pernah membaca buku-buku sejarah seperti itu, pastilah kalian menyadari bahwasanya kemajuan dan dinamisme suatu bangsa tidak pernah lepas dari pengaruh kaum muda yang ada di negeri tersebut.
Berbicara mengenai sejarah kaum muda, pada kesempatan kali ini saya akan mengulas salah satu buku yang membahas mengenai sejarah pergerakan kaum muda di Indonesia, terutama pergerakan kaum muda yang bergejolak pada rentang tahun 1993-1998. Penasaran dengan buku yang akan saya ulas? Silakan baca artikel ini sampai tuntas.
Buku sejarah mengenai pergerakan kaum muda di Indonesia yang akan saya ulas pada kesempatan kali ini ialah sebuah buku yang berjudul ALDERA: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1998. Adapun buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2022 oleh Penerbit Buku Kompas, setelah digagas oleh Pius Lustrilanang dan ditulis oleh tim penulis yang beranggotakan Teddy Wibisana (Ketua), Nanang Pujalaksana, Rahardi T. Wiratama, serta dieditori oleh Marlin Dinamikanto.
Buku ALDERA: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1998 ini sebenarnya merupakan buku reportase, karena sebagian besar data yang terdapat dalam buku ini merupakan hasil wawancara atau hasil liputan berita sebelumnya. Akan tetapi, karena reportase tersebut berkaitan dengan kejadian atau peristiwa di masa lampau, maka dapatlah kita simpulkan bahwa buku ALDERA: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1998 ini sebagai buku sejarah.
Pada buku ALDERA: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1998 ini, terdapat tujuh bagian yang secara berurutan menjelaskan tentang latarbelakang, sepak terjang, hingga tujuan berdirinya suatu organisasi yang diberi nama ALDERA (Aliansi Demokrasi Rakyat). Dalam menjelaskan perihal perjalanan ALDERA dari awal hingga akhir, buku ini pun merangkum fenomona-fenomana sosial politik di Indonesia, khususnya dari awal hingga akhir pemerintahan Orde Baru.
BACA JUGA: Arti Toleransi dalam Buku "Islam Kita Nggak ke Mana-mana Kok Disuruh Kembali"
Selain itu, pada buku ALDERA: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1998 ini, juga dijelaskan dan dibeberkan mengenai satu peristiwa penting, yakni peristiwa penculikan Pius Lustrilanang selaku salah satu pendiri ALDERA oleh "kaki tangan" Pemerintah Orde Baru atas pergerakan politiknya. Lebih daripada itu, pada buku ALDERA: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1998 ini, juga dimuat testimoni atau pengakuan dari Pius Lustrilanang selaku korban penculikan oleh Pemerintah Orde Baru, di hadapan KOMNAS HAM dan kongres-kongres di berbagai negeri.
Beberapa kelebihan yang terdapat dalam buku ALDERA: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1998 ini, menurut saya, antara lain ialah gaya penyampaiannya. Dalam menyampaikan berbagai reportase sejarah mengenai pergerakan politik kaum muda di Indonesia, khususnya pada periode 1993-1998, tim penulis dapat menyusun berbagai reportase sejarah tersebut melalui bentuk narasi atau kisahan. Sehingga, dengan adanya bentuk penyampaian berupa narasi atau kisahan, berbagai data yang menjadi bahan reportase dalam buku ini menjadi mudah dimengerti dan tidak membosankan.
Selain itu, kelebihan lain yang terdapat dalam buku ini, menurut saya, ialah adanya berbagai sumber informasi. Sehingga dengan demikian, kebenaran yang terdapat dalam buku ini tidak bersifat tunggal, tetapi jamak, karena melibatkan berbagai sudut pandang dalam penyampaian informasi.
Menurut saya, buku ALDERA: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1998 ini sangat patut untuk kalian baca, karena selain isinya yang memuat sejarah pergerakan kaum muda, khususnya pada periode 1993-1998, buku ini pun memiliki gaya penyampaian reportase yang tidak membosankan, serta memiliki berbagai data dan informasi yang dapat diuji kebenarannya.
Nah, itu tadi merupakan sedikit ulasan mengenai sebuah buku sejarah mengenai pergerakan kaum muda di Indonesia yang berjudul ALDERA: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1998. Adapun ulasan ini merupakan ulasan saya pribadi, berdasarkan buku tersebut. Jadi, bagaimana menurut kalian? Apakah kalian tertarik untuk membaca buku tersebut?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Film Never Back Down: Kisah Remaja yang Mendalami Mix Martial Arts
-
Ulasan Film Warrior: Kisah Kakak-beradik yang Kembali Bertemu di Atas Ring
-
Ulasan Film Unbroken: Kisah Atlet Olimpiade yang Menjadi Tawanan Perang
-
Ulasan Film The Fighter: Kisah Seorang Pria Meraih Gelar Juara Tinju Dunia
-
Ulasan Film Rocky: Kisah Petinju Lokal Meraih Kesuksesan di Dunia Tinju
Artikel Terkait
-
Sejarah Banten, Arti Hingga Asal Usul di Baliknya, Cek Selengkapnya di Sini
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Bikin Hati Adem, Ini 3 Novel Jepang Berlatar Toko Buku dan Perpustakaan
-
Review Novel 'TwinWar': Pertarungan Harga Diri di Balik Wajah yang Sama
-
Novel The Good Part: Makna Perjuangan yang Menjadikan Hidup Lebih Sempurna
Ulasan
-
Ulasan Film 'Banger': Ketika DJ Tua Kembali Beraksi demi Relevansi
-
Review Anime My Stepmoms Daughter Is My Ex: Ketika Mantan Jadi Saudara Tiri
-
Novel Four Aunties and A Wedding: Pesta Pernikahan Berubah Menjadi Mencekam
-
Review Film Broken Rage: Ketika Takeshi Kitano Menolak Bertele-tele
-
Review Film Exorcism Chronicles - The Beginning: Visual Ajaib tapi Cerita Kacau?
Terkini
-
Baru 6 Hari Tayang, Film 'Pabrik Gula' Tembus 2 Juta Penonton!
-
Aplikasi Kencan, Solusi Baru Gen Z Atasi Kesepian?
-
Surat Ki Hadjar Dewantara untuk Generasi Z: Jangan Jadi Penonton Perubahan
-
Kembali Naik Peringkat, Timnas Indonesia Berpotensi Tempel Ketat Vietnam di Ranking FIFA
-
Hidup Itu Absurd, Jadi Nikmati Saja Kekacauannya