Buku yang disusun oleh EA. Pamungkas ini berisi kumpulan dongeng unik nusantara yang dapat dijadikan sebagai bacaan yang menghibur untuk anak-anak di rumah. Tentu tak sekadar menghibur, tapi juga ada pelajaran berharga yang bisa diambil oleh mereka.
Salah satu dongeng yang layak disimak dalam buku terbitan Gita Nagari (2012) berjudul “Legenda Nyai Anteh”. Dongeng ini menceritakan sebuah kerajaan Pakuan yang pernah berdiri di daerah Jawa Barat. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana. Dia hanya memiliki seorang anak perempuan, yakni Putri Endahwarni.
Meski terlahir sebagai anak tunggal, dia tidak pernah merasa kesepian. Dia mempunyai seorang sahabat dekat bernama Anteh. Meski Anteh hanyalah anak seorang dayang, tapi Putri Endahwarni sudah menganggapnya saudara. “Jika tidak ada orang, kau boleh memanggilku Kakak,” kata Putri Endahwarni.
Anteh ditinggal mati ibunya sejak kecil. Ibu Anteh adalah sayang kesayangan ratu. Karena kasihan, sang ratu memungut Anteh dan membesarkannya bersama anaknya sendiri. Meskipun demikian, Anteh tidak pernah lupa diri. Dia selalu ingat bahwa dirinya hanya rakyat jelata, sedangkan Putri Endahwarni adalah calon pewaris kerajaan.
Kisah persahabatan putri raja dan anak seorang dayang dalam dongeng tersebut menyelipkan pesan moral kepada anak-anak, agar tidak pandang bulu dalam berteman. Artinya, berteman bisa dengan siapa saja, entah itu anak orang kaya, maupun orang miskin. Semuanya sama saja, yang membedakan hanyalah perilaku masing-masing. Intinya, bila kita berbuat baik kepada orang lain, sejatinya kita sedang berbuat baik kepada diri sendiri.
Pelajaran berharga lainnya yang bisa dipetik dari dongeng tersebut adalah: untuk menjadi saudara, seseorang tidak harus berasal dari orang tua atau keluarga yang sama. Siapa pun bisa kita anggap sebagai saudara, misalnya sahabat terdekat kita.
Dongeng menarik lainnya yang bisa dibaca dalam buku ini berjudul ‘Legenda Burung Ruai’. Dongeng yang berasal dari Kalimantan Barat ini berkisah tentang sebuah kerajaan kecil yang diperintah oleh seorang raja yang memiliki tujuh anak perempuan. Sayangnya, dari ketujuh anak tersebut, hanya satu yang memiliki perangai baik, yakni si bungsu atau anak terakhir. Sementara keenam saudarnya memiliki sifat yang hampir sama: keras kepala, nakal, pemalas, pendendam, suka iri hati dan membantah.
Beda halnya dengan si bungsu yang suka menolong, rajin, penurut, ramah, dan berbakti pada orang tua. Tak heran, sang ayah suka memujinya dan kerap memarahi keenam anak yang lainnya. Hal inilah yang membuat keenam anaknya iri dengan si bungsu dan berusaha untuk mengerjai dan mencelakakannya.
Dongeng tersebut menyelipkan pesan berharga kepada anak-anak tentang pentingnya memiliki akhlak yang terpuji, pentingnya berbakti kepada orangtua, dan pentingnya saling mengasihi kepada sesama saudara.
Masih banyak dongeng lainnya yang bisa disimak langsung dalam buku ini. Sebuah buku yang layak dijadikan sebagai bahan mendongeng orangtua kepada anak-anaknya di rumah. Semoga ulasan ini bermanfaat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
-
Tanda-Tanda Orang yang Beruntung dalam Buku 'Kun Nafi'an'
-
Buku '250 Questions That Will Change Your Life', Ubah Hidupmu saat Ini Juga
-
Buku 'Ia Hidup Kembali Setelah Mati 100 Tahun', Kisah-Kisah Pembangun Iman
-
5 Pesan Moral Anime Eiga Daisuki, Pompo-san, Jangan Menyerah pada Mimpi!
-
5 Pesan Moral Anime Bubble, Meminta Bantuan Bukan Hal yang Memalukan
Ulasan
-
The Killer Question: Ketika Kuis Pub Berubah Jadi Ajang Pembunuhan
-
Film What's Up With Secretary Kim, Semenarik Apa sih Adaptasi Drakor Ini?
-
Raisa Mengubah Pasrah Menjadi Self-Respect Bertajuk Terserah di Ambivert
-
Makjleb! 3 Amanat Satir dalam Film Kang Solah from Kang Mak x Nenek Gayung
-
Relate Banget! Novel Berpayung Tuhan tentang Luka, Hidup, dan Penyesalan
Terkini
-
Setelah Dievakuasi, Ancaman Belum Usai: Risiko Kesehatan Kontaminasi Cs-137
-
40 Hari Bolos Sekolah, Ferry Irwandi Tersentuh oleh Kesabaran Sang Guru!
-
Bingung Cara 'Styling' Biar Gak Gitu-gitu Aja? Ini 9 Aturan Main Buat Pemula
-
Sunscreen saat Hujan, Pentingkah? Jangan Sampai Salah Langkah!
-
Raisa & Hamish Daud Umumkan Perpisahan, Fans Teringat Lirik 'Usai di Sini'