Kabar terbaru datang dari konflik Rusia-Ukraina. Melansir dari laman indomiliter.com, pihak Amerika Serikat akhirnya mengirimkan tank tempur utama (Main Battle Tank) miliknya ke Ukraina, yakni M1 Abrams. Tank-tank tersebut diberitakan telah tiba di Kiev, Ukraina sejak senin (25/09/2023) kemarin.
Pihak Amerika Serikat sendiri memang menjanjikan akan mengirimkan sekitar 3 lusin tank Abrams miliknya untuk digunakan oleh militer Ukrainan dalam upaya membendung invasi Rusia yang telah berjalan lebih dari setahun.
Tank yang Lahir Pada Dekade 1980-an
Tank M1 Abrams merupakan salah satu kendaraan tempur militer Amerika Serikat dan diklaim menjadi tank tempur utama terbaik yang dioperasikan oleh blok barat dan anggota NATO. Melansir dari situs militarytoday.com, tank M1 Abrams sendiri mulai didesain sejak akhir dekade 1970-an dan mulai diperkenalkan pada dekade 1980-an.
Tank yang didesain oleh Chrysler Defense yang kini menjadi bagian dari General Dynamics tersebut diproyeksikan sebagai pengganti tank M60 Patton dari era perang Vietnam. Ukraina sendiri direncanakan akan meneriman varian M1A1 dan M1A2 Abrams yang merupakan pengembangan dari varian standar M1 Abrams di tahun 1986. Melansir dari situs indomiliter.com, saat ini diperkirakan sekitar 30 unit tank M1A1 Abrams yang telah tiba di Ukraina.
Pengiriman tank Abrams tersebut lebih cepat dari perkiraan yang awalnya akan tiba di Ukraina pada tahun 2024 mendatang. Pengiriman ini tentunya diharapkan dapat memperkuat divisi kavaleri Ukraina yang tengah kekurangan ranpur sekelas Main Battle Tank yang cukup mumpuni untuk menghadapi tank-tank Rusia yang didominasi oleh varian T-72, T-80 dan T-90.
Dipersenjatai Meriam Kaliber 120 mm
Main Battle Tank M1 Abrams menggunakan persenjataan utama standar NATO, yakni meriam smoothbore kaliber 120 mm. Melansir dari situs indomiliter.com, meriam ini mampu menembakkan beragam proyektil tank standar barat dari berbagai varian. Bahkan, meriam ini juga mampu menembakkan peluru depleted uranium yang merupakan peluru tank paling kuat yang dimiliki oleh pihak barat.
Tank ini sendiri memiliki sistem penggerak yang cukup unik, yakni memakai penggerak mesin turbin-gas Honeywell AGT1500 yang mampu mengonsumsi berbagai jenis bahan bakar seperti solar, bensin bahkan juga bahan bakar pesawat. Tank ini diawaki oleh 4 orang kru dan mampu bergerak dengan kecepatan maksimal mencapai 72 km/jam. Tank seberat 63 ton tersebut juga membawa persenjataan sekunder seperi 1 pucuk senapan mesin 12.7 mm dan 2 pucuk senapan mesin 7.62 mm serta beberapa pelontar granat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Nasib Thom Haye: Dipersimpangan Berkarir di Liga Indonesia atau Liga Eropa
-
Jelang Idul Adha, 3 Jenis Kambing Lokal Ini Cocok Dijadikan Hewan Kurban
-
Wacana BRI Liga 1 Tambah Kuota 11 Pemain Asing, Ini 3 Dampak Negatifnya
-
Teka-teki Elkan Baggott: Misteri Kembali Tak Dipanggil ke Timnas Indonesia
-
Mees Hilgers, Laga Kontra Cina dan Performa Buruknya di Timnas Indonesia
Artikel Terkait
Ulasan
-
T-Ara Sugar Free: Lagu Patah Hati dalam Irama Pesta yang Membara
-
Ulasan Lagu LUCY Flowering, Musim Semi yang Penuh Harapan dan Kehangatan
-
Ayam Bakar sampai Bebek Goreng, Nikmatnya Menu Wong Solo Bikin Ketagihan
-
Taman Wisata Pasir Putih, Objek Wisata Keluarga dengan HTM Murah di Depok
-
Ulasan Novel The Fall Risk: Cinta yang Bermula dari Sebuah Insiden
Terkini
-
Beragam Genre, Ini 5 Drama China yang Dibintangi Wang Ziwen
-
WKU Kadin Saleh Husin: Perlu Keberpihakan Pemerintah Agar Industri Baja Nasional Tidak Mati
-
Simpel nan Stylish! Ini 4 Look Outfit Xinyu TripleS yang Harus Kamu Lirik
-
Dosen di Era Digital: Antara Pendidik dan Influencer
-
Curi Perhatian! Ini 4 Daily Style Jeon Somi yang Bikin OOTD Makin On Point