Filsafat merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari hakikat segala sesuatu. Filsafat sering dianggap sebagai ilmu yang abstrak dan sulit dipahami. Hal ini disebabkan oleh bahasa dan istilah-istilah yang digunakan filsafat sering kali sulit dimengerti oleh orang awam.
Akibatnya, filsafat sering dianggap sebagai ilmu langit yang tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari. Padahal, filsafat memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Filsafat dapat digunakan untuk mempertanyakan dan mencari makna dari segala sesuatu, termasuk kehidupan manusia sendiri.
Berikut adalah beberapa cara untuk membumikan filsafat, agar tidak dianggap sebagai ilmu langit. Yuk, disimak ulasannya.
1. Membuat filsafat lebih mudah dipahami
Salah satu cara untuk membumikan filsafat adalah dengan membuat filsafat lebih mudah dipahami. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa dan istilah yang lebih sederhana. Selain itu, filsafat juga dapat dikemas dengan cara yang lebih menarik, misalnya dengan menggunakan analogi atau cerita.
2. Menerapkan filsafat dalam kehidupan sehari-hari
Filsafat tidak hanya sekadar teori, tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat menggunakan filsafat untuk mempertanyakan dan mencari makna dari berbagai hal yang kita alami. Misalnya, kita dapat menggunakan filsafat untuk mempertanyakan makna hidup, tujuan hidup, atau nilai-nilai yang kita yakini.
3. Filsafat ke masyarakat luas
Filsafat tidak hanya diperuntukkan bagi para ahli filsafat saja. Filsafat juga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Oleh karena itu, kita perlu menyebarkan filsafat ke masyarakat luas. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui pendidikan, media massa, atau kegiatan-kegiatan sosial.
4. Menghubungkan filsafat dengan berbagai bidang ilmu
Filsafat tidak berdiri sendiri, tetapi berhubungan dengan berbagai bidang ilmu lainnya. Dengan menghubungkan filsafat dengan berbagai bidang ilmu, kita dapat melihat filsafat dari perspektif yang lebih luas. Hal ini dapat membantu kita untuk memahami filsafat secara lebih mendalam.
5. Menggunakan filsafat untuk menyelesaikan masalah
Filsafat dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah, baik yang bersifat personal maupun sosial. Misalnya, filsafat dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah moral, politik, atau ekonomi. Dengan menggunakan filsafat, kita dapat menemukan solusi yang lebih bijaksana dan adil untuk berbagai masalah yang kita hadapi.
6. Membuat filsafat lebih relevan dengan kondisi kekinian
Filsafat tidak hanya mempelajari hal-hal yang bersifat umum, tetapi juga dapat mempelajari hal-hal yang bersifat khusus, misalnya kondisi kekinian. Dengan mempelajari kondisi kekinian, kita dapat memahami filsafat secara lebih mendalam. Hal ini dapat membantu kita untuk menggunakan filsafat untuk memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi di era modern.
7. Membangun dialog antar-filsafat
Filsafat memiliki banyak aliran yang berbeda-beda. Dengan membangun dialog antar-filsafat, kita dapat memahami berbagai perspektif yang berbeda tentang filsafat. Hal ini dapat membantu kita untuk melihat filsafat secara lebih komprehensif.
8. Menjadikan filsafat sebagai gaya hidup
Filsafat tidak hanya sekadar pengetahuan, tetapi juga dapat menjadi gaya hidup. Dengan menjadikan filsafat sebagai gaya hidup, kita dapat senantiasa mempertanyakan dan mencari makna dari segala sesuatu. Hal ini dapat membuat kita menjadi manusia yang lebih bijaksana dan adil.
Dengan menerapkan cara-cara di atas, kita dapat membumikan filsafat, agar tidak dianggap sebagai ilmu langit. Filsafat adalah ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, kita perlu mengupayakan agar filsafat dapat dipahami dan diterapkan oleh masyarakat luas seperti yang dirangkum dari tulisan The Critique of Practical Reason of Immanuel Kant dan sumber lainnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Kartini dan Gagasan tentang Perjuangan Emansipasi Perempuan
-
Membongkar Kekerasan Seksual di Kampus oleh Oknum Guru Besar Farmasi UGM
-
Idul Fitri dan Renyahnya Peyek Kacang dalam Tradisi Silaturahmi
-
Antara Pangan Instan dan Kampanye Sehat, Ironi Spanduk di Pasar Tradisional
-
5000 Langkah dan Satu Liter Bensin, Refleksi Tentang Ketidakadilan
Artikel Terkait
-
Smart Living Bukan Sekadar Tren: Ini Gaya Hidup Masa Depan
-
Tenggelam dalam Gaya Hidup, Risiko Finansial Gen Z dari Pinjaman Online
-
Hidup dalam Empati, Gaya Hidup Reflektif dari Azimah: Derita Gadis Aleppo
-
Stop Konsumsi Berlebihan! Ini 6 Makanan yang Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Tanpa Disadari
-
ASICS Foundation Siap Jadi Teman Perjalanan Gaya Hidup Sehat Masyarakat Indonesia
Ulasan
-
Hidup Lebih Bahagia dengan Berpikir Kritis Lewat Buku Makanya Mikir
-
5 Rekomendasi Film untuk Sambut Akhir Pekanmu, Ada The Snitch-The Accountant 2
-
Ulasan Novel Memories of a Name: Jejak Luka di Lorong SMA Polaris
-
Review The Hot Spot: Kala Alien Bantu Teman Atasi Masalah Hidup Sehari-hari
-
Rahasia dan Penjelajahan Tempat Kelahiran Papa dalam Novel Bingkai Memori
Terkini
-
Dewa United Terpeleset, Malut United Buktikan Diri Layak Bersaing di BRI Liga 1
-
Sinopsis Weak Hero 2, Kisah Baru Si-eun dengan Geng Lebih Brutal
-
Reuni di The Haunted Palace, Sungjae dan Bona WJSN Sulit Bangun Chemistry?
-
Lorde Resmi Lakukan Comeback Lewat Lagu What Was That Usai Hiatus Empat Tahun
-
Debutan Tim Indonesia di Sudirman Cup 2025, Ada Alwi hingga Bagas/Fikri