Semua orang pasti ingin selalu dikelilingi oleh orang yang pro atau suka padanya. Terasa cukup aneh jika terdapat orang yang senang jika berada di tengah-tengah orang yang kontra atau membencinya. Berani untuk tidak disukai merupakan pilihan yang unik di antara pilihan kebanyakan orang yang lebih nyaman jika disukai oleh banyak orang.
Tapi, untuk disukai orang lain itu tidak semudah membalikkan tangan. Mesti butuh proses. Sebab, terlalu banyak hal yang diinginkan orang pada diri kita, misalnya harus tampil seperti apa, bersikap bagaimana, melakukan apa, dan lain sebagainya.
Identitas Buku
Judul: Tak Masalah jika Tidak Disukai
Penulis: Anna R. Vitria
Penerbit: Araska
Cetakan: I, September 2021
Tebal: 232 halaman
ISBN: 978-623-6335-00-0
Sinopsis Buku
Buku ini bukan mengajari kita untuk tidak peduli terhadap masukan atau saran orang lain. Bukan! Tapi, karena kita tidak bisa membahagiakan semua orang, maka kita harus memiliki prinsip dan sikap yang kuat.
Hidup kita tidak boleh dikendalikan oleh orang lain. Apa salahnya ketika kita berkata tidak ketika orang lain menyuruh kita? Sebab, nyatanya kita tidak bisa melakukan perintahnya.
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Wisata Keluarga di Klaten, Seru dan Menyenangkan!
Ulasan Buku
Haruskah kita menjadi pribadi yang disukai semua orang? Lalu bagaimana jika orang tidak menyukai diri kita? Inilah inti dari isi buku terbitan Araska September 2021 ini.
Ketika kita bergaul, mungkin kita akan menemukan sosok yang sangat disukai semua orang. Segala perilakunya baik dan tak ada yang melihat sisi buruknya. Semua terlihat istimewa. Lalu, terbersit dalam pikiran kita untuk menjadi seperti dia yang dielu-elukan serta diharapkan kehadirannya.
Hal tersebut wajar-wajar saja, namun ingat, kita tak bisa mengendalikan dan memaksa semua orang untuk menyukai kita. Meskipun kita mencoba keras, tapi tetap saja kita tidak mungkin bisa membuat semua orang merasa senang.
Menyikapi problem ini, penulis menyarankan agar berhenti mencoba membuat semua orang senang terhadap kita. Sebagaimana kutipan berikut ini:
Maka, berhentilah mencoba membuat semua orang yang kamu kenal itu bahagia. Mulailah berpikir untuk membahagiakan diri sendiri dulu. Hidupmu adalah tanggung jawabmu sendiri (halaman 17).
Membaca buku ini, kita akan dibawa untuk tampil sebagai diri sendiri. Dengan menjadi diri sendiri sepenuhnya, kita akan bisa membuat diri kita lebih bahagia. Selamat membaca!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
Suara Hati Rakyat kepada Para Pemimpin dalam Buku Bagimu Indonesiaku
-
Prosa Indah Riwayat Perang Bubat dalam Buku Citraresmi Eddy D. Iskandar
-
Cerdas dalam Berkendara Lewat Buku Jangan Panik! Edisi 4
-
Semangat Menggapai Cita-Cita dalam Buku Mimpi yang Harus Aku Kejar
-
Ulasan Buku 'Di Tanah Lada': Pemenang II Sayembara Menulis Novel DKJ 2014
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku My Home: Myself, Rumah sebagai Kanvas Kehidupan
-
Menggali Xenoglosofilia: Apa yang Membuat Kita Tertarik pada Bahasa Asing?
-
Menggali Makna Kehidupan dalam Buku Seni Tinggal di Bumi Karya Farah Qoonita
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
-
Gambarkan Kepribadian Ceria dan 'Ekstrovert' Lewat Aroma Parfum yang Tepat
Ulasan
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
Ulasan Buku My Home: Myself, Rumah sebagai Kanvas Kehidupan
-
Menggali Makna Kehidupan dalam Buku Seni Tinggal di Bumi Karya Farah Qoonita
-
Bisa Self Foto, Abadikan Momen di Studio Terbesar Kota Jalur
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
Terkini
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Memerankan Ibu Egois di Family by Choice, Kim Hye Eun: Saya Siap Dihujat
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat
-
Alfan Suaib Dapat Panggilan TC Timnas Indonesia, Paul Munster Beri Dukungan