Film Saranjana: Kota Gaib berkisah mengenai band asal Jakarta tiba di Kotabaru, Kalimantan Selatan, untuk mengadakan konser. Namun, yang tak terduga, Shita (Adinda Azani), sang vokalis, secara misterius menghilang tanpa jejak.
Para anggota band mulai mencari petunjuk tentang keberadaan Shita dan menemukan teka-teki aneh yang mengarahkan mereka pada Saranjana, sebuah kota yang dipercayai warga lokal sebagai tempat gaib yang modern dan maju.
Dalam waktu 7 hari, mereka terlibat dalam petualangan horor dan mistis, semua ini dalam upaya untuk menyelamatkan sang vokalis dan mengembalikannya ke dalam sorotan konser.
Film "Saranjana: Kota Gaib," disutradarai oleh Johansyah Jumberan, dan berikut adalah daftar lengkap dari para pemain yang terlibat dalam film ini:
1. Adinda Azani
2. Lutfhi Aulia
3. Ananda George
4. Alvaro Axela
5. Betari Ayu
6. Achmad Pule
7. Irzan Falq
8. Gusti Gina
9. Ajeng Fauziah
10. Mouris Sam
11. M. Adhiyat
12. Casell Velliz
Dari sudut pandang penonton, secara subjektif, terasa dan terlihat sekali, semua pemeran yang terlibat, nggak memerankan karakternya dengan menjiwai.
Wajah mereka terlihat datar, dialog terdengar biasa saja, setiap emosi terasa tertahan dan nggak sampai ke penonton. Lebih-lebih, mengenai lokasi Kota Gaib Saranjana, yang sangat kurang dieksplor, seolah-olah, jadi poster hanyalah pemanis dan pemikat calon penonton.
Rasanya menyesal menontonnya, dengan opening yang terasa lambat dan bertele-tele, sehingga nggak mampu mencuri rasa penasaran penonton.
Sejujurnya, budaya mistis yang diangkat jadi tema film ini, itu potensial banget untuk jadi film yang bagus, tapi nyatanya, yang terlihat dan dirasakan penonton, eksekusi film untuk jadi bagus justru gagal.
Sebenarnya, ini nggak horor banget, karena jumpscre sedikit, lebih ke drama, tapi lagi-lagi, penonton yang sudah mengeluarkan uang buat beli tiket.
Butuh kisah film yang berbeda dan menghibur dari berbagai aspek, tetapi nyatanya film ini mungkin cukup ditonton sekali dan bersyukurlah banyak penonton yang penasaran dengan judulnya. Skor filmnya 3/10. Buat yang penasaran, tontonlah dan rasakan sensasinya.
Dalam pandangan umum, pengalaman menonton film yang kurang memuaskan seperti ini bisa menjadi sebuah pelajaran berharga bagi para sineas dan produser film.
Terlalu sering kita melihat potensi besar dalam konsep cerita, seperti budaya mistis yang kaya, namun kurangnya eksekusi yang tepat bisa merugikan hasil akhirnya.
Dalam kasus ini, terlihat bahwa film tersebut mungkin gagal mengeksplorasi sepenuhnya potensi mitologi dan budaya mistis yang menjadi latar belakangnya.
Selain itu, karakterisasi dan akting pemeran juga merupakan faktor penting yang berkontribusi pada pengalaman penonton.
Bahkan dalam film dengan fokus lebih pada drama daripada horor, penonton masih mengharapkan pemeran untuk menghidupkan karakter mereka dengan emosi dan dedikasi. Dengan pemeran yang terlihat "datar," film ini kehilangan daya tariknya.
Secara keseluruhan, mengevaluasi film bukan hanya tentang kritik, tetapi juga tentang memberikan umpan balik yang konstruktif.
Harapannya, film-film masa depan yang mengangkat tema budaya mistis dapat memanfaatkan potensi ini dengan lebih baik dan memberikan pengalaman yang lebih memuaskan bagi penonton. Sekian dan terima kasih sudah membaca review ini.
Tag
Baca Juga
-
Ketika Horor Thailand Mengusung Elemen Islam dalam Film The Cursed Land
-
Review Film Laut Tengah: Ketika Poligami Jadi Solusi Menggapai Impian
-
Krisis Iman dan Eksorsisme dalam Film Kuasa Gelap
-
Kekacauan Mental dalam Film Joker: Folie Deux yang Gila dan Simbiotik
-
Sinopsis Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, Kisah Haru Terinspirasi dari Lagu
Artikel Terkait
-
Penampakan Kamar EI Rumi: Gaya Tradisional dengan Sentuhan Antik, tapi Disebut Netizen Mistis
-
Ulasan Film REC, Horor Found Footage yang Mencekam
-
Teror Mencekam, 4 Rekomendasi Film Horor Bertema Kutukan yang Seru Abis!
-
Teror Mengintai di Setiap Sudut Layar, 4 Rekomendasi Series Horor Netflix
-
Sinopsis Film Horor Mariara, Angkat Kisah Legenda Minahasa
Ulasan
-
Review Webtoon Pasutri Gaje, Drama Kehidupan Rumah Tangga yang Relate!
-
Ulasan Buku 'Cindelaras', Kisah Permaisuri Raja yang Dibuang ke dalam Hutan
-
Ulasan Film Monolith: Keberanian Seorang Ibu dalam Melindungi Anaknya
-
Ulasan Film REC, Horor Found Footage yang Mencekam
-
Ulasan Buku TAN: Menelusuri Jejak Kehidupan Tan Malaka Seorang Pejuang
Terkini
-
Indonesia vs Jepang, GBK yang Tidak Asing bagi Kubo dan Sugawara
-
Meski Berisikan Penyerang Hebat, Striker Satu Ini Bisa Jadi Opsi Tambahan bagi STY di Piala AFF 2024
-
Jessi Dinyatakan Tak Bersalah Terkait Kasus Penyerangan Terhadap Penggemar
-
Sontek 4 Look OOTD Modern ala Sophia KATSEYE, Biar Gaya Hangout Makin Kece!
-
Seri Terakhir MotoGP 2024 Pindah ke Barcelona, Ini Komentar Pecco Bagnaia