Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Athar Farha
Foto The Exorcist: Believer (IMDb)

Film The Exorcist: Believer adalah film horor yang disutradarai oleh David Gordon Green, yang juga menulis skenario bersama Peter Sattler. "The Exorcist: Believer” sekuel langsung dari film klasik tahun 1973, film ini memiliki pengaruh retroaktif pada kontinuitas seri sebelumnya. Rilis di Indonesia pada 4 Oktober 2023, diproduksi oleh Universal Pictures. "The Exorcist: Believer" diharapkan menjadi puncak pertama dari ‘trilogi baru’ dalam rangkaian film "The Exorcist”,

Berkisah mengenai Victor Fielding (Leslie Odom Jr.) merasakan kehilangan yang mendalam saat istrinya dan anak yang belum lahir menjadi korban insiden gempa di Haiti 12 tahun lalu. Kini, dia menjalani peran ganda sebagai ayah dan ibu untuk putrinya, Angela (Lidya Jewett).

Ketika Angela dan temannya Katherine (Olivia O’Neill) tiba-tiba menghilang di hutan, kehidupan Victor pun jatuh ke dalam kekacauan. Dalam pencariannya untuk menemukan kebenaran, Victor secara nggak terduga bertemu dengan Chris MacNeil (Ellen Burstyn), satu-satunya saksi hidup yang telah menyaksikan peristiwa serupa. Pastor (Raphael Sbarge) memainkan peran penting dalam mengungkapkan rahasia kelam ini.

Kehadiran Chris membuka pintu pada rahasia kelam yang mengancam keselamatan Angela dan membawa Victor ke dunia yang lebih gelap dan kompleks, di mana misteri dan keberanian menjadi satu kesatuan. Dalam perjalanan rohaniahnya, Victor juga bertemu dengan Father Maddox (E.J. Bonilla), Father Phillips (Antoni Corone), Stuart (Danny McCarthy), dan Hannah (Norah Murphy), masing-masing memberikan lapisan baru.

Ulasan:

Sebagai kelanjutan yang ditempatkan dalam 'konteks baru’ tetapi hanya memiliki sedikit keterkaitan dengan film klasik "Exorcist" tahun 1973, film ini menimbulkan kekecewaan terutama dalam penyajian satu karakter yang sebelumnya telah muncul dalam film pertama dari seri ini.

Film ini menguraikan dua sudut pandang yang berbeda terhadap kasus kesurupan yang dialami dua anak. Sudut pandang pertama berasal dari keluarga yang mengalami kehilangan anaknya, sementara sudut pandang kedua datang dari keluarga lain yang juga merasakan kehilangan serupa. Meskipun demikian, hubungan antara film ini dan "Exorcist" yang asli terasa lemah dan kurang memenuhi harapan penggemar yang mengharapkan keterkaitan lebih kuat.

Adegan kesurupan yang ditampilkan dalam film ini terasa cukup standar dan kurang mendalam. Kekurangan plot twist yang signifikan juga menjadi kelemahan, mengurangi kepuasan penonton yang mencari unsur kejutan.

Poin positifnya, akting kedua anak kesurupan, mereka cukup meyakinkan dan berhasil menghidupkan karakter masing-masing. Intensitas tempo yang cukup mendebarkan, dan visualnya yang cukup bagus. Emosi kesedihan karakter Viktor juga tersalurkan dengan mulus pada penonton.

Lagi-lagi nggak ada yang benar-benar sempurna di dunia ini. Skor akhir yang bisa kuberikan sebesar 6/10, mencerminkan penilaian cukup adil terhadap film ini. Secara jelas, film ini menunjukkan bahwa meskipun memiliki unsur horor, pengalaman menontonnya kurang berhasil menciptakan kesan yang mendalam. Bagi mereka yang mencari karya dengan elemen kejutan yang kuat, film ini mungkin nggak sepenuhnya memenuhi ekspektasi dan cenderung ‘melempem’.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Athar Farha