Pacar Masa Depan adalah novel terbitan Alinea Publishing tahun 2021 dengan cover yang menarik. Penerbit ini memang identik dengan sampul bukunya yang eye catching sehingga banyak penulis pemula ingin menerbitkan karyanya di sini, termasuk saya.
Novel-novelnya pun memiliki ide yang out of the box sehingga menarik untuk menjadi koleksi bacaan. Begitu pula dengan Pacar Masa Depan. Yamashita Izumi sebagai penulis mampu memadukan ide dan genre yang sangat digandrungi pembaca.
Pacar Masa Depan bercerita tentang Via dan Keza yang menyukai Bara, lelaki populer di sekolah yang jago bermain basket. Kondisi ini pun membuat mereka harus bersaing untuk mendapatkan perhatian lelaki populer itu.
Selain itu, Izumi juga mengangkat isu bullying yang saat itu begitu ramai dan menjadi perhatian banyak orang hingga sekarang.
Namun yang membedakan novel ini dengan buku lainnya adalah perpaduan genre teen fiction dengan fantasi, dimana Via harus bertemu Bagas yang mengaku sebagai pacarnya dari masa depan.
Menurut saya, ide ini sangat brilian dan ketika membacanya seperti melihat adegan di film. Setiap momen yang dilalui Via mungkin relevan dengan hal yang dialami banyak orang. Mulai dari memiliki mimpi yang ditentang orang tua, pengalaman tidak menyenangkan di sekolah, hingga impian untuk mendapat pacar seganteng dan sepopuler Bara.
Namun sayang, semua ide keren ini tidak dieksekusi dengan baik oleh penulis. Karena selama membaca, saya merasa alur ceritanya terlalu cepat. Ada banyak perpindahan adegan yang terlalu tiba-tiba sehingga saya kurang menghayati cerita ini sepenuhnya.
Selain itu, susunan kata dan kalimat dalam setiap babnya ada yang sedikit membingungkan. Padahal, novel bergenre remaja biasanya cenderung ringan dan cocok dibaca di kala lelah. Namun pemilihan kalimat yang kurang pas menimbulkan keambiguan dalam memahami alurnya.
Namun secara keseluruhan, Izumi telah berani menyuguhkan novel di luar zona nyamannya. Jika biasanya ia mengangkat tema-tema misteri, maka Pacar Masa Depan adalah novel pertamanya yang berani mengikuti trend tapi tetap tidak menghilangkan ciri khasnya sebagai penulis. Novel ini juga sarat akan pelajaran yang baik disimak untuk remaja.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Bedah Skema Judi Online di Balik Film China "No More Bets"
-
Bedah Lagu SuperM Better Days: Ada Hari Menyenangkan setelah Masa Sulit
-
Semuanya Akan Baik-baik Saja, Ini 'Obat' di Balik Lagu EXO 'Just As Usual'
-
Mengenal Fangirling Sebagai Coping Mechanism untuk Bertahan Hidup
-
Isu Diskriminatif di Balik Film Jepang 'Sweet Bean'
Artikel Terkait
-
Review Novel 'Totto-chan': Bukan Sekolah Biasa, Tapi Rumah Kedua Anak-anak
-
Mengenal Puisi Sederhana Penuh Makna dalam Buku Perjamuan Khong Guan
-
Ulasan Novel Jar of Hearts: Terungkapnya Kasus Pembunuhan Setelah 15 Tahun
-
Review Novel 'Jane Eyre': Ketika Perempuan Bicara soal Harga Diri
-
Ulasan Novel Giselle: Tragedi Menyeramkan di Balik Panggung Ballet
Ulasan
-
Review Novel 'Totto-chan': Bukan Sekolah Biasa, Tapi Rumah Kedua Anak-anak
-
Mengenal Puisi Sederhana Penuh Makna dalam Buku Perjamuan Khong Guan
-
Ulasan Novel Jar of Hearts: Terungkapnya Kasus Pembunuhan Setelah 15 Tahun
-
5 Film Korea 2025 Beragam Genre yang Pantang Buat Kamu Lewatkan, Ada Mickey 17
-
Review Film One to One - John and Yoko: Aktivisme, Seni, dan Politik
Terkini
-
4 Ide OOTD Youthful ala Jiwoo Hearts2Hearts, Sederhana tapi Tetap Memikat!
-
Blak-blakan! Sandy Walsh Ngaku Beruntung Bela Timnas Indonesia Sejak Awal
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
Tantang Diri Sendiri, Kai EXO Usung Banyak Genre di Album Baru Wait on Me
-
Park Bo Young Ambil Peran Ganda dalam Drama Baru, Visualnya Bikin Pangling