Membaca dan menulis dengan karakter braille adalah dua aktivitas yang membutuhkan dua keterampilan berbeda karena menulis dilakukan pada sisi kertas bagian belakang dari arah kanan bergeser ke arah kiri, dan membaca dilakukan pada sisi kertas bagian depan dari arah kiri menuju ke arah kanan.
Menulis karakter braille dilakukan dengan cara memasang/menjepit kertas pada reglete secara presisi lalu menusukkan ujung stylus pada kertas tersebut melalui lubang-lubang panel yang ada untuk menghasilkan beberapa titik berlubang dalam posisi terbalik yang disebut sebagai karakter braille negatif karena tulisan belum bisa dibaca, misalnya: huruf "e" dalam karakter braille negatif merupakan kombinasi diagonal dari titik 1 dan 5 dengan posisi miring ke kiri atau terbalik.
Karakter negatif
Membaca karakter braille dilakukan dengan cara membalik halaman untuk menemukan tonjolan titik timbul pada permukaan kertas bagian depan yang disebut sebagai karakter braille positif, menggunakan kemampuan taktual dari arah kiri menuju ke arah kanan untuk menelusuri setiap huruf dalam tulisan. Misalnya: huruf "e" dalam karakter braille positif merupakan kombinasi diagonal dari titik 1 dan 5 dengan posisi miring ke kanan.
Karakter positif
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang asal-usul media tulis stylus dan reglete yang menghasilkan karakter braille, ikuti kisah ringkasnya. Kala itu kecelakaan menimpa Louis Braille kecil, matanya tertusuk benda tajam sehingga dia harus kehilangan penglihatan tetapi kenyataan ini tidak pernah menyurutkan langkahnya untuk berjuang mendapatkan pengetahuan dan kesempatan belajar.
Saat dewasa terinspirasi oleh seorang veteran perang yang mengalami kebutaan dan menggunakan huruf sandi berupa titik timbul, dia bertekad melakukan serangkaian penelitian inovatif melalui modifikasi dan kombinasi terhadap enam titik timbul yang kemudian dikenal dengan nama karakter braille, menciptakan papan tulis berengsel yang dinamakan reglete, dan membuat pena berupa paku bertangkai yang dinamakan stylus.
Karakter braille
Dengan stylus dan reglete, Louis Braille, anak-anak, serta semua orang yang mengalami hambatan atau kehilangan penglihatan bisa menulis dan membaca karakter braille, untuk mengenang jasa Louis Braille maka ditetapkan tanggal kelahirannya 4 Januari sebagai Braille Days.
Istilah karakter braille negatif dan positif dikenal akrab di kalangan siswa difabel netra dalam belajar membaca dan menulis menggunakan karakter braille di lembaga pendidikan luar biasa atau rehabilitasi sosial. Selamat membaca, semoga bermanfaat.
Baca Juga
-
'Psikologi Keluarga', Rekomendasi bagi Pewaris Karakter Sistem Sosial
-
'Psikologi Kognitif' tentang Bagaimana Ingatan Manusia Bekerja
-
Ketika Freudian Slip Menjadi Bumerang bagi Gus Miftah Maulana
-
Ubah Mindset lewat Buku Akses, Informasi, dan Disabilitas
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Momwriter's Diary, Jadi Ibu Berdaya sekaligus Penulis Produktif
-
Journaling untuk Kesehatan Mental: Rahasia Ketenangan yang Terabaikan
-
Jurnal Emosi: Menulis Bebas Untuk Melampiaskan Emosi dan Beban Diri
-
Serius Tanpa Harus Formal: Menulis dengan Gaya Kasual di Zaman Digital
-
Ulasan Buku Menulis untuk Umur Panjang, Menambah Penghasilan Lewat Tulisan
Ulasan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Ulasan Buku Rahasia Sang Waktu, Investasikan Waktu untuk Kehidupan Bermakna
-
Ulasan Novel Aroma Karsa, Menjelajahi Isi Dunia Melalui Aroma
-
Ulasan Novel Sagaras: Petualangan Ali dalam Melawan Ksatria Sagaras
-
Review I'm Not a Robot: Saat Captcha Bikin Kita Ragu, Aku Manusia atau Bot?
Terkini
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!
-
4 Inspirasi Clean Outfit ala Hwang In-youp, Gaya Makin Keren Tanpa Ribet!