Buku "The 5 AM Club: Miliki Pagi, Tingkatkan Hidup Anda" oleh Robin Sharma menyajikan ajaran tentang bagaimana menjalani rutinitas pagi hari yang efektif dan membawa manfaat positif bagi kehidupan.
Buku ini pertama kali terbit pada tahun 2018 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Bhuana Ilmu Populer pada tahun 2019. Popularitasnya terbukti dengan penjualan buku lebih dari 15 juta eksemplar di seluruh dunia.
Buku pengembangan diri ini disajikan dalam bentuk novel fiksi yang menarik untuk mengilustrasikan konsep tersebut. Buku ini menyajikan kisah fiksi dengan empat karakter utama yaitu, Sang Pemikat, Milioner, Pengusaha, dan Seniman. Mereka berinteraksi dalam sebuah seminar motivasi yang diadakan Sang Pemikat.
Cerita ini kemudian berkembang ketika Milioner mengundang Pengusaha dan Seniman ke Mauritania untuk berbagi pengetahuan tentang kebiasaan bangun pagi.
Buku ini mencakup konsep-konsep seperti prinsip 20/20/20, yakni waktu pertama setelah bangun tidur digunakan untuk aktivitas fisik, refleksi diri, dan belajar.
Selain itu, terdapat prinsip 90/90/1 yang menekankan fokus selama 90 hari pada satu hal penting, serta prinsip 60/10 yang menyarankan waktu kerja atau belajar selama 60 menit diikuti dengan istirahat selama 10 menit.
Konsep dalam buku "The 5 AM Club" disusun berdasarkan rutinitas pagi revolusioner yang membantu klien Robin Sharma untuk mengoptimalkan kesehatan, meningkatkan produktivitas, dan menjaga ketenangan di era yang sangat kompleks
Melalui buku ini, pembaca diajak untuk mengembangkan kebiasaan pagi yang dapat meningkatkan kualitas hidup, kebahagiaan, dan keinginan untuk membantu orang lain.
Meskipun disajikan dalam bentuk novel, beberapa pembaca menilai bahwa buku ini kurang cocok untuk disebut novel karena drama antar tokoh dianggap terlalu bertele-tele dan tidak langsung pada tujuan.
Selain itu, penggunaan terminologi unsur kimia dan psikologis membuat beberapa pembaca merasa kesulitan memahami.
Meski demikian, melalui kisah ini, pembaca dapat menyadari pentingnya memberikan waktu untuk diri sendiri dan bahwa orang yang paling produktif sering kali sulit dihubungi karena memprioritaskan waktu untuk diri sendiri sebelum terlibat dengan orang lain dan tuntutan dunia.
Buku ini juga memberikan pengingat bahwa waktu terbatas, dan kita harus menjalani hidup dengan mengutamakan suara batin sendiri, bukan pendapat orang lain.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Mengeksplorasi Musik Estetik Lewat Lagu ONEUS Bertajuk Same Scent
-
Review Lagu Kai Mmmh: Cinta Posesif dalam Balutan R&B yang Elegan
-
Ulasan Film Maggie: Komedi Absurd yang Sarat akan Makna
-
Cafe Sawah Pujon Kidul: Oase Pedesaan dengan Pemandangan Memukau di Malang
-
Sarinah Jakarta: Ruang Publik dengan Gaya Kekinian di Jantung Ibu Kota
Artikel Terkait
-
Keseimbangan Antara Naluri Alamiah dan Nilai Ketuhanan dalam Antologi Puisi 'Penyair Jalang'
-
Serunya Kehidupan Dunia Antah Berantah dalam Dallergut: Toko Penjual Mimpi
-
Buku Hidup Sederhana, Hadir di Sini dan Saat Ini: Bijak Menyikapi Kehidupan
-
Melakukan Perjalanan Emosional Lewat Novel "Kisah yang Belum Usai" Karya Fabby Alvaro
-
Realitas Kaum Betawi yang Tergusur Zaman dalam Novel 'Kronik Betawi'
Ulasan
-
Review Buku The Principles of Power: Tentang Menjadi Berpengaruh Tanpa Harus Berkuasa
-
Ulasan Novel How to End A Love Story:Ketika Cinta Harus Bertemu Luka Lama
-
Ulasan Buku Finding My Bread, Kisah si Alergi Gluten Membuat Toko Roti
-
Review Film Heart Eyes: Siapa Sangka Hari Valentine Jadi Ajang Pembunuhan
-
Pulau Karampuang, Salah Satu Wisata Wajib Dikunjungi saat Liburan di Mamuju
Terkini
-
5 Film Korea Terbaru yang Rajai Box Office 2025, Wajib Masuk Watchlist!
-
3 Pemain Alumni Sea Games 2023 yang Masih Bisa Main di Sea Games 2025
-
Match Recap Malaysia Masters 2025 Day 2: 7 Wakil Indonesia Raih Kemenangan
-
Battlefield Labs Hadir: Uji Coba Gameplay Baru untuk Masa Depan Battlefield
-
SHINee Rayakan 17 Tahun Debut Lewat Single 'Poet | Artist' Ciptaan Jonghyun