Kabar gembira bagi penggemar series perang: Band of Brothers (2001) dan The Pacific (2010), hanya menghitung hari lagi, kisah pendampingnya berjudul: "Masters of the Air" akan resmi tayang di Apple TV+ pada 26 Januari 2024.
“Master of the Air’ ialah miniseri televisi streaming drama perang Amerika yang sangat tentunya sangat dinantikan oleh penggemarnya. Kisahnya dikembangkan oleh John Shiban dan John Orloff, berdasarkan buku "Masters of the Air: America's Bomber Boys Who Fought the Air War Against Nazi Germany" oleh Donald L. Miller.
“Master of the Air” mengisahkan Grup Bom ke-100 Angkatan Udara Amerika Serikat selama Perang Dunia II, yang terkenal dengan julukan "Bloody Hundredth" karena pernah mengalami kerugian besar dalam misi tempur. Grup Bom ke-100 yang menjalani serangan bom berbahaya di Jerman Nazi, dalam menghadapi kondisi yang sangat dingin, kekurangan oksigen, dan teror pertempuran di ketinggian 25.000 kaki di udara, mereka diharuskan menghadapi tantangan fisik dan psikologis yang luar biasa.
Series ini menyoroti pengorbanan mereka sebagai bagian dari usaha untuk menghancurkan kekaisaran Hitler. Austin Butler memerankan Mayor Gale Cleven, sedangkan Callum Turner mengambil peran Mayor John Egan. Anthony Boyle tampil sebagai Mayor Harry Crosby, Nate Mann sebagai Mayor Robert Rosenthal, Raff Law sebagai Sersan. Ken Lemon, dan Barry Keoghan sebagai Lt. Curtis Biddick. Ensemble cast yang kuat ini, seharusnya dapat memberikan dimensi emosional yang mendalam pada narasi, dan bisa membawa penonton melalui pengalaman yang sulit dan penuh tekanan yang dihadapi oleh para penerbang B-17 selama Perang Dunia II.
Diketahui, scene pertempuran di langit dan perjuangan para pejuang yang nggak hanya mencakup risiko fisik, tetapi juga menyoroti beban psikologis dan emosional yang harus mereka tanggung. Beberapa di antara mereka jatuh atau ditangkap, sementara yang lain mengalami luka-luka yang serius atau bahkan tewas. Hal ini, tentunya akan membawa penonton dalam perjalanan yang memilukan, menyaksikan dampak perang yang melibatkan ‘nyawa dan masa depan’ yang hancur.
Dalam penggambaran kejamnya pertempuran di langit, "Masters of the Air" memberikan perspektif mendalam tentang keberanian, pengorbanan, dan harga yang harus dibayar oleh generasi penerbang perang. Jelas bahwa setiap karakter, terlepas dari nasibnya, harus menanggung akibatnya sendiri. Dengan latar belakang yang akurat dan set detail yang mendalam, series ini menangkap esensi sejarah dan menghidupkan kembali kisah nyata pahlawan yang berjuang di langit Eropa selama Perang Dunia II.
Dengan demikian, "Masters of the Air" diharapkan dapat menawarkan pengalaman yang mendalam dan menggugah perasaan, menghadirkan narasi perang yang berfokus pada kehidupan pribadi dan profesional para penerbang. Dengan kombinasi pemeranan kuat, produksi berkualitas, dan kisah yang menggugah hati, series iini diyakini akan menjadi tambahan monumental dalam genre perang, melanjutkan warisan kuat yang telah dibangun oleh pendahulunya. Oh, iya,series ini juga menjadi tonggak sejarah sebagai proyek pertama yang diproduksi oleh Apple Studios. Gimana, semakin penasaran? Tunggu dan saksikan pas sudah tayang. Series ini sayang banget untuk dilewatkan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Horor Kanibalisme dalam Film Labinak yang Memunculkan Sumanto
-
Review Film The Seed of the Sacred Fig: Tatkala Rumah Jadi Miniatur Negara
-
Review Film Boys Go to Jupiter: Animasi yang Memantulkan Getir Kehidupan
-
Review Film Night Always Comes: Satu Malam Panjang, Satu Hidup Penuh Luka
-
Review Film Descendent: Alien dan Studi Karakter Pria yang Takut Jadi Ayah
Artikel Terkait
-
Lift: Sinopsis Lengkap, Film Baru di Netflix, Yakin Nggak Mau Tahu?
-
Biar Bisa Ekspos Tulang di Film Terbaru, Laura Basuki Diet Turunkan 5 Kg
-
Sinopsis Drama Korea 'Without Blood or Tears': Hasrat Balas Dendam Kakak Beradik
-
Sinopsis Gyeongseong Creature Season 2, Tayang 5 Januari 2024 di Netflix
-
Tayang Hari Ini 4 Januari 2024, Sinopsis Lengkap Film Diwe: Hutan Larangan
Ulasan
-
Ulasan Film Night Always Comes: Perjuangan Sengit di Malam yang Kelam
-
Ulasan Film The Sun Gazer: Drama Romansa yang Menyayat Hati
-
Review Film Labinak: Praktik Sekte Kanibalisme dalam Keluarga Bhairawa
-
Horor Kanibalisme dalam Film Labinak yang Memunculkan Sumanto
-
Ulasan Novel 0 KM (Nol Kilometer): Simbolis Pertemuan dan Perpisahan
Terkini
-
Mulai dari Kita: Mengelola Sampah Rumah Tangga Demi Bumi Lestari
-
Rp100 Juta Per Bulan Hanya untuk Joget? Momen yang Mengubur Kredibilitas DPR
-
Electric Heart oleh 8TURN: Emosi Cinta yang Meledak Seperti Aliran Listrik
-
Ingin Bebas Balapan, Jorge Martin Tak Pasang Target untuk GP Hungaria 2025
-
Megawati Ganti Bambang Pacul dengan FX Rudy, Ini Perbandingan Latar Belakang Keduanya