Lagu Bertaut karya Nadin Amizah sangat populer di kalangan remaja lantaran lirik dan musiknya yang sempurna, sanggup menenggelamkan perasaan para pendengarnya. Lagu tersebut mengambil perspektif seorang anak yang sedang berkeluh kesah terhadap ibunya.
Lagu tersebut mengajak kita (pendengar) seakan-akan diajarkan seperti, “Kayak gini loh, cara menyampaikan perasaan ke orang tua, tuh! Lepasin aja isi hati dan apa yang kamu rasakan, nggak perlu takut dan ragu!”.
Jika dilihat dari judulnya saja, ‘Bertaut’, memiliki makna sesuai KBBI yaitu berhubungan, bertalian, berkaitan, jalin-menjalin. Maka dapat diartikan bahwa lagu tersebut bisa dijadikan sebagai keterkaitan erat antara seorang anak (Nadin Amizah) dan ibunya.
Di awal, dalam liriknya, Nadin sedang mengeluarkan semua isi hati yang ia rasakan pada sosok ibunya. Tentang perjalanan hidup yang dipenuhi dengan kemunafikan, kelicikan, lelah, rasa sedih, kasih sayang kadang bahagia, kepedulian, dan masih banyak lagi makna tersirat yang ada di dalam lirik lagu tersebut.
Bagian reff pada lagu Bertaut merupakan bagian terbaik, paling enak didengar, pada bagian tersebut Nadin menjelaskan bahwa sifat baik dan buruk seorang anak, tidak akan jauh berbeda dengan sifat ibunya sendiri.
Misal, cara ibunya marah dan tersenyum, pasti tak pernah jauh berbeda dengan anaknya dan diibaratkan seperti detak jantung yang saling bertaut, tak pernah saling memisah.
Selain itu, lirik lagu tersebut menggambarkan sosok anak yang selalu melihat ibunya berjuang membahagiakan anaknya. Gagah dan tetap mendengarkan segala keluh kesah anaknya, meskipun beliau pasti juga memiliki masalah yang jauh lebih rumit, tapi beliau berhasil menempatkan perannya sebagai ibu yang sempurna.
Dalam lagunya yang berjudul Bertaut, Nadin mempertegas bahwa ibunya adalah jawaban dari segala kebingungan terkait hidup yang belum ia ketahui ke depannya akan seperti apa. Namun, secara keseluruhan atau lebih luasnya, lagu Bertaut ini tidak hanya berisi tentang kedekatan seorang anak dan ibunya.
Lagu tersebut jika dipandang lebih umum, dapat diartikan sebagai keterikatan batin antara anak dan keluarga. Entah itu bersama ibu, ayah, adik, kakak, kakek, nenek, maupun saudara lainnya. Tergantung kedekatan seseorang yang tengah mendengarkan lagu Bertaut itu sendiri dengan siapa.
Terakhir, lagu Bertaut milik Nadin ini juga mengajarkan kita bahwa sejauh apa pun kita dengan keluarga, pada akhirnya pasti tetap akan butuh mereka. Mungkin kalian merasa kesepian di suatu hari tanpa kehadiran mereka.
Meski pikiran kalian selalu memaksa untuk melupa, tapi perasaan yang hinggap di relung hati tidak pernah bohong. Ada masa hidup kadang berada dalam keadaan yang hancur, keluarga bisa menjadi obat penenangnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Pijar Dewantara di Era Digital: Refleksi Politik Bangsa dari Mata Gen Z
-
Menelisik Jejak Ki Hadjar Dewantara di Era Kontroversial Bidang Pendidikan
-
Ki Hadjar Dewantara dalam Revitalisasi Kurikulum yang Relevan
-
Menghidupkan Semangat Ki Hadjar Dewantara dalam Politik Pendidikan Era AI
-
Meneropong Kehidupan Pendidikan di Era AI dan Kehilangan Nilai Literasi
Artikel Terkait
-
Kisah Manis Keluarga di Novel 'Rahasia Keluarga dan Cerita-Cerita Lainnya'
-
ASTRO & Friends 'Moon' Ungkapan Cinta dan Kerinduan untuk Mendiang Moonbin
-
Due Tahun Kepergian Moonbin, Moon Sua Cover Lagu Always Remember Us This Way
-
Super Junior L.S.S. 'Pon Pon' Penuh Percaya Diri dan Bebas Lakukan Apa Pun
-
Ultah ke-30, Tipe-X Gelar Tur Orkestra dan Rilis Album ke-8
Ulasan
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan
-
Review Film Drop: Dinner Romantis Berujung Teror Notifikasi Maut
-
Pengepungan di Bukit Duri: Potret Luka Sosial di Balik Layar Sinema
-
Review Anime Bofuri, Main Game VRMMORPG yang Jauh dari Kata Serius
Terkini
-
Kritik PTN-BH ala Ki Hadjar Dewantara: Pembebasan atau Penindasan?
-
Merayakan Kartini, Merayakan Literasi Perempuan Indonesia
-
Ekonomi Bukan Cuma Soal Dapur: Menggugat Narasi Populis Elitis
-
Pijar Dewantara di Era Digital: Refleksi Politik Bangsa dari Mata Gen Z
-
Menguak Kekuatan Dragon di One Piece, Mungkinkah Buah Iblis Dewa Hujan?