Novel Dia Adalah Kakakku menceritakan kisah Laisa, si sulung yang mengorbankan segala hal dan kebahagiaan demi adik-adiknya. Bahkan rela bertaruh nyawa.
Laisa putus sekolah sejak kelas 4 SD, agar adik-adiknya bisa bersekolah. Ia membantu Mamak (ibunya) bekerja di ladang sedangkan ayahnya telah tewas diterkam harimau.
Adik Laisa bernama Dalimunte, Ikanuri, Wibisana, dan Yashinta. Semua adiknya sekolah hingga perguruan tinggi dan memiliki karir yang sukses berkat pengorbanan dan perjuangan Laisa. Bahkan diantaranya ada yang menjadi profesor terkenal.
Pengorbanan Laisa yang paling berkesan yaitu ketika dua adik nakalnya, Ikanuri dan Wibisana tersesat di hutan dan hendak dimangsa oleh harimau. Laisa datang tepat waktu, meski dengan rasa takut yang begitu dahsyat, ia berdiri tepat dihadapan para harimau, supaya dia saja yang dimakan, adik-adiknya bisa berlari kabur.
Laisa selalu mendidik adik-adiknya dengan tegas. Semua adiknya patuh padanya, kecuali dua adik nakalnya, Ikanuri dan Wibisana. Tetapi, sungguh plot twist yang tidak pernah disangka-sangka, dengan segala pengorbanan itu, ternyata Laisa bukanlah kakak kandung mereka. Meski begitu, semua adiknya tetap menganggap Laisa sebagai kakak. “Dia adalah kakakku,” kata mereka.
Kisah-kisah Laisa, Mamak, bersama dengan keempat adiknya begitu menginspirasi dan mengharukan. Saya sampai menangis tersedu-sedu ketika membacanya. Laisa sebenarnya memiliki penyakit yang sangat parah yaitu kanker paru-paru stadium akhir. Dia selalu merahasiakan itu agar tidak merusak kebahagiaan adik-adiknya.
Sampai ketika penyakitnya sudah semakin parah barulah mereka mengetahui. Pada bagian inilah saya menangis. Membayangkan betapa hancurnya hati mereka melihat kakaknya yang selama ini terlihat baik-baik saja ternyata menyimpan penyakit ganas yang tidak bisa disembuhkan.
Tere Liye menyebutkan secara tersirat pada bab mendekati akhir, entah bab berapa (lupa), bahwa novel ini berdasarkan kisah nyata. Tere Liye menuliskan, “Aku bukan siapa-siapa, hanya saksi kehidupan mereka.” Tere Liye juga menceritakan saat dirinya menginap di rumah Laisa. Tetapi, entah ini merupakan petunjuk atau hanya rekaan supaya lebih menarik ceritanya.
Intinya novel Dia Adalah Kakakku karya Tere Liye ini membuat air mata mengalir deras sekali. Laisa adalah si anak sulung yang luar biasa. Sama sekali tidak memikirkan kebahagiaannya sendiri. Semua demi Mamak dan adik-adiknya. Padahal mereka bukanlah darah dagingnya.
Bagi yang penasaran bagaimana pengorbanan Laisa lainnya, serta latar belakang keluarganya, dan kisah seru petualangan mereka yang lain, silakan baca sendiri novelnya. Sangat rekomended!
Baca Juga
-
Lagu Sampai Menutup Mata Mahalini Trending Satu, Ini Makna Liriknya!
-
Mengulas Makna Lagu Gala Bunga Matahari Sal Priadi, Menyayat Hati!
-
Review Novel Anak Rantau Karya Ahmad Fuadi: Alam Terkembang Menjadi Guru
-
Makna Tersembunyi di Balik Lagu Semua Aku Dirayakan Nadin Amizah
-
Lesti Kejora Rilis Lagu 'Angin', Trending 2 di Youtube Musik Indonesia
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Aroma Karsa, Menjelajahi Isi Dunia Melalui Aroma
-
Ulasan Novel Sagaras: Petualangan Ali dalam Melawan Ksatria Sagaras
-
Ulasan Novel Betting on You: Sebuah Taruhan yang Menjadi Hubungan Romantis
-
Novel Daydream: Kisah Cinta Antara Kapten Hoki dan Mahasiswi Berprestasi
-
Ulasan Novel Anggara Kasih: Horor dan Teror Weton Kelahiran Pembawa Maut
Ulasan
-
Ulasan Buku Rahasia Sang Waktu, Investasikan Waktu untuk Kehidupan Bermakna
-
Ulasan Novel Aroma Karsa, Menjelajahi Isi Dunia Melalui Aroma
-
Ulasan Novel Sagaras: Petualangan Ali dalam Melawan Ksatria Sagaras
-
Review I'm Not a Robot: Saat Captcha Bikin Kita Ragu, Aku Manusia atau Bot?
-
Review Anime Baki, Pertempuran Tak Berujung Demi Menjadi yang Terkuat
Terkini
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!
-
4 Inspirasi Clean Outfit ala Hwang In-youp, Gaya Makin Keren Tanpa Ribet!
-
Kalahkan China 3-1 dan Cetak Sejarah, Indonesia Juarai BAMTC 2025
-
Piala Asia U-20: Menerka Formula Indra Sjafri untuk Kejutkan Uzbekistan
-
Jelang Lawan Uzbekistan, Timnas Indonesia U-20 Dihantui Statistik Buruk Indra Sjafri