Setiap orang yang sudah menikah tentunya sangat mendambakan memiliki keluarga yang harmonis. Keluarga yang tenang, rukun, tenteram, dan dipenuhi dengan kasih sayang.
Agar seseorang dapat menjalani kehidupan berumah tangga yang harmonis, sebelum melangsungkan pernikahan dia harus belajar tentang seputar kehidupan rumah tangga terlebih dahulu.
Namun bagi yang sudah terlanjur berkeluarga, sangat penting untuk terus belajar tentang ilmu berkeluarga yang baik, yang sesuai dengan syariat Islam.
Belajar bisa dari mana saja, misalnya dari para guru agama, hingga beragam buku yang membahas seputar cara menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis.
Buku berjudul ‘Kitab Cinta Malam Pertama’ (Quanta, Jakarta) ini adalah salah satu buku yang bagus dijadikan sebagai sarana menimba ilmu bagi siapa saja yang sudah menikah, atau yang dalam proses menuju pernikahan.
Buku karya Kurniawan Al Isyhad ini fokus membahas tentang romantika hubungan intim antara suami dan istri. Tentu saja bukan bukan fiksi atau hasil imaji nakal semata, karena semua yang penulis tuangkan dalam buku ini bersumber dari kitab-kitab para ulama salaf.
Buku ini bertujuan untuk mengontrol atau jadi studi banding dengan semakin maraknya situs-situs porno yang dalam kenyataan banyak menyimpang dari syariat Islam ketika melakukan senggama. Jangan berpikir Islam itu kaku, karena sejatinya Islam itu luwes. Memberikan kemudahan dan ketenteraman dalam seluruh aspek kehidupan kepada umatnya tak terkecuali dalam urusan seksual.
Sebagaimana kita ketahui, ketika seorang lelaki menikah, maka dia wajib memberikan nafkah kepada istrinya. Nafkah di sini meliputi lahir juga batin.
Nafkah lahir misalnya memberikan uang bulanan kepada istri agar digunakan untuk mencukupi segala kebutuhan hidup keluarga. Sementara nafkah batin dapat berupa, misalnya, melakukan hubungan intim antara suami dan istri.
Bagi seorang istri, melayani suami dengan baik adalah hal yang sangat penting. Termasuk kategori melayani suami adalah ketika berhubungan intim. Dalam berhubungan intim pun Islam telah mengaturnya agar jangan sampai kebablasan melakukan hal yang dilarang. Misalnya haram hukumnya seorang suami menjimak istrinya yang sedang haid.
Buku ini tampil dengan gaya bahasa yang unik. Materi-materi yang berbobot diungkapkan dengan gaya fiksi, sehingga membuat pembaca tidak bosan.
Namun, pembaca juga sangat perlu merujuk buku-buku dan kitab-kitab lain tentang seputar pernikahan, agar pemahaman yang diperoleh tidak setengah-setengah sehingga tidak rentan terjadi salah penafsiran atau pemahaman. Semoga ulasan ini bermanfaat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Ulasan Buku Setengah Jalan, Koleksi Esai Komedi untuk Para Calon Komika
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Cocote Tonggo: Yang Jualan Jamu Kesuburan tapi Nggak Subur
-
Pulau Mahitam, Menyaksikan Pesona Terumbu Karang di Pesawaran Lampung
-
Sejarah Gowokan, Tradisi yang Diangkat dalam Film Gowok: Kamasutra Jawa
-
Review Film Most People Die on Sundays: Potret Keluarga dan Luka Batin
-
Ulasan Novel Julie Chan is Dead: Dampak Negatif dari Kepopuleran Instan
Terkini
-
Joaquin Gomez Pasang Target Tinggi, Borneo FC Bertekad Finis di Empat Besar
-
Fleksibilitas dan Kecemasan: Potret Gen Z Hadapi Realita Dunia Kerja
-
Sinopsis Beneath the Undertow, Drama China Terbaru Chen Jianbin dan Chen Ruoxuan
-
Jonatan Christie dan Chico Pilih Jalur Independen, Apa Kabar Anthony Ginting?
-
Don't Say You Love Me oleh Jin BTS: Ingin Lepas dari Cinta yang Menyakitkan