Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | zahir zahir
Ilustrasi Penembakan Rudal Atmaca (roketsan.com.tr)

Pada awal tahun 2024 ini, geliat modernisasi alutsista nasional kembali menguat. Melansir dari laman indomiliter.com, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia telah merilis 41 unit kapal tempur TNI-AL yang akan menjalani program modernisasil.

Program modernisasi tersebut meliputi pemasangan rudal baru, pembaharuan sistem tempur dan perawatan alutsista terkait.

Rencana tersebut merupakan tindak lanjut dari wacana moderniasai alutsista TNI-AL yang dicanangkan pada tahun 2022 silam.

Dari sisi pembaharuan rudal anti kapal baru, pilihan jatuh kepada rudal antin kapal atau Anti-Ship Missile buatan Turki, yakni Atmaca.

Rudal ini memang telah disetujui oleh TNI-AL dan Kemhan RI untuk dibeli dan dipasang pada beberapa kapal tempur TNI nantinya.

Direncanakan, rudal Atmaca sendiri akan dipasang pada Korvet Fatahillah-class, Korvet Parchim-class dan kapal cepar rudal (KCR) FPB57-class.

Dikembangkan Sejak Tahun 2009

Ilustrasi Rudal Atmaca (roketsan.com.tr)

Rudal Atmaca sendiri merupakan rudal anti kapal berjenis Anti-ship Cruise Missile buatan pabrikan Roketsan dari Turki.

Melansir dari laman resmi Roketsan (roketsan.co.tr), rudal ini mulai dikembangkan sejak tahun 2009 silam dan memasuki layanan militer Turki pada tahun 2018 lalu.

Rudal ini awalnya dirancang untuk menggantikan rudal anti kapal buatan Amerika Serikat, yakni Harpoon yang kian menua.

Dalam dinas militer angkatan laut Turki, rudal anti kapal Atmaca sendiri dipasangkan pada korvet Ada-class, kapal frigate Istanbul-class, kapal frigate kelas G-class dan direncanakan pula akan dipasangkan pada kapal destroyer TF-2000-class yang tengah didesain oleh galangan kapal militer Turki.

Selain Indonesia, rudal Atmaca sendiri dirumorkan juga sedang diminati oleh angkatan laut negara Bangladesh.

Mampu Mencapai Jarak Lebih Dari 250 km

Proses Penembakan Rudal Atmaca (roketsan.com.tr)

Melansir dari laman resmi Roketsan, rudal Atmaca sendiri diklaim mampu mencapai jarak sekitar 220-250 km untuk versi angkatan laut dan 220-280 km untuk versi angkatan darat yang menjadi platform pertahanan pantai.

Rudal ini menggunakan hulu ledak berjenis High-Explosive Fragmentation Penetration seberat 220 kg yang diklaim dapat menjebol dinding pada kapal tempur modern.

Rudal yang memiliki berat sekitar 800 kg ini memiliki kecepatan antara 0.80-0.90 mach atau setara dengan kecepatan subsonic.

Rudal ini menggunakan sistem pelacakan GPS dan INS (Inertial Navigation System) dan juga mampu menggunakan sistem pelacakan radar.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

zahir zahir