Di antara banyaknya agenda yang mesti kita selesaikan, mau tidak mau kita dituntut untuk menjadi produktif setiap hari. Karena jika tidak, pekerjaan yang sudah seharusnya rampung akan menumpuk jika tidak segera dieksekusi.
Namun dalam beberapa kondisi, seseorang terkadang merasa malas untuk bergerak. Akibatnya, tujuan-tujuan yang hendak dicapai akhirnya harus tertunda.
Saya pikir hal ini adalah sesuatu yang manusiawi. Perasaan malas hampir pernah dirasakan oleh semua orang. Namun yang menjadi masalah adalah ketika kemalasan tersebut telah menjadi kebiasaan yang sulit untuk dikendalikan. Bawaannya mager dan cuma pengin rebahan terus menerus. Apakah kamu pernah berada di fase ini juga?
Jika iya, buku ini adalah salah satu bacaan yang rasanya wajib banget buat dibaca. Judulnya 'Buku Anti Malas dan Suka Menunda' yang ditulis oleh Choi Myung Gi. Hal yang menjadikan saya sangat tertarik membacanya karena buku ini membahas fenomena malas dari akar permasalannya.
Ternyata, rasa malas itu bisa saja terjadi karena faktor psikologis, lho. Jika seseorang punya kebiasaan malas yang sulit sekali diubah, bahkan jika sudah membaca banyak buku atau nasihat motivasi, besar kemungkinan kecenderungan tersebut adalah hasil dari pola pikir yang sudah mengakar kuat.
Karena menurut penulis yang juga merupakan seorang psikiater, selain karena faktor kebiasaan, kemalasan juga bisa terjadi karena faktor bawaan. Bawaan kepribadian yang mencakup beberapa aspek psikologis ini yang menyebabkan seseorang sulit sekali menghilangkan kebiasaan malas.
Misalnya sikap malas karena selalu tidak sabaran dalam mengerjakan sesuatu. Hal ini bisa mengindikasikan kalau orang tersebut punya kecemasan tertentu yang sulit untuk ia atasi. Juga perasaan mager untuk melakukan apa pun, yang bisa jadi menandakan perasaan kehilangan hasrat akan pekerjaan yang mesti diselesaikan.
Menurut penulis, parameter-parameter emosional seperti amarah, sensitif, kesepian, tidak puas, kurang motivasi, pertahanan diri, hingga kontrol diri yang rendah bisa menjadikan seseorang merasa malas.
Keseluruhan parameter tersebut adalah faktor psikologis yang perlu diatasi dengan pendekatan psikologis juga. Jadi ya, kalau lagi malas, terkadang yang perlu diperbaiki adalah perasaan dan mindset.
Solusinya adalah dengan menyingkirkan hambatan-hambatan yang meredupkan tekad. Memperbaiki kualitas tidur juga adalah salah satu tips penting yang bisa diterapkan untuk mengatasi rasa malas karena faktor emosional.
Terakhir, penulis membahas panduan praktikal yang bisa diterapkan untuk beralih dari mode malas menjadi pekerja keras. Di antaranya adalah dengan membatasi diri dengan media sosial, memperbarui suasana, menghilangkan ketidakefisienan, serta menyelesaikan apa yang sudah dimulai.
Nah bagi kamu yang masih sering mager dan hobinya cuma pengin rebahan, saya rekomendasikan buku ini untuk kamu baca!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
-
Polemik Bu Ana, Brave Pink, dan Simbol yang Mengalahkan Substansi
Artikel Terkait
-
Jelajahi Misteri Kota yang Hilang dalam Novel "Strange the Dreamer"
-
Rekomendasi Buku Resep Masakan Asia, Lengkap dengan Sejarah Hingga Ilustrasi Indah di Dalamnya
-
Siap-Siap Emosi, Ini 4 Judul Buku yang Akan Mengaduk Berbagai Emosimu
-
Ulasan Buku 'Celoteh Buya Syafii' Merenungi Ujaran Bijak Sang Muazin Bangsa
-
Ulasan Buku 'Demon Copperhead' Karya Barbara Kingsolver, Sisi Kelam dan Derita Seorang Gadis Desa
Ulasan
-
Review Film Good Boy: Horor dari Sudut Pandang Seekor Anjing yang Setia
-
Menariknya Film Kang Solah from Kang Mak x Nenek Gayung, Sekuel yang Berani Ganti Sudut Pandang
-
Film Rest Area yang Terlalu Ambisius dan Lupa Caranya Memikat Penonton
-
Bukan Tentang Siapa yang Selamat, Memahami Lebih Dalam Film Tukar Takdir
-
Review Film One Battle After Another: Sebuah Cerminan Masyarakat Modern!
Terkini
-
Dari Kolaborasi Jadi Cinta: Momen Manis Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco
-
Banjir Tangis di Lapangan, SMAN 1 Cianjur Melaju ke Grand Final ANC 2025
-
Gak Pacaran Tapi Lebih dari Temenan: Selamat Datang di Era Situationship ala Gen Z
-
Lawan Arab Saudi, Waktunya Pendukung Skuat Garuda Keluarkan Doa Orang yang Terzalimi
-
Dari Lapangan ke Tribun: Evan Movic Ikutan Jadi Suporter di ANC 2025!