Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Akramunnisa Amir
Sampul buku Hargai Diri Sendiri dan Berhentilah Tersakiti (Gramedia Digital)

People pleaser, atau seseorang yang selalu menyenangkan semua orang dengan memenuhi ekspektasi mereka adalah kelompok orang yang biasanya akan selalu tersakiti ketika menjalin relasi dengan orang lain. 

Bagaimana tidak, ia akan selalu berusaha membuat orang-orang senang, bahkan jika harus mengorbankan diri sendiri. Hingga lambat laun, sikap ini akan menjadi bom waktu yang membuat ia akan terpuruk dalam kekecewaan. 

Saya termasuk pernah mengalami hal ini. Dan dalam kondisi tertentu, rasanya sulit sekali untuk menghindari standar yang ditetapkan oleh orang lain. Utamanya dari orang terdekat. Tingginya harapan orang tua, besarnya ekspektasi dari pasangan yang ternyata tidak sesuai realita, dan hal-hal semacamnya. 

Buku yang berjudul 'Hargai Diri Sendiri dan Berhentilah Tersakiti' karya Yoo Eun-Jung ini rasanya tepat sekali dalam menggambarkan kondisi semacam itu.  

Utamanya ketika merasa sangat sulit untuk berkata 'tidak' dan menolak permintaan orang lain. Di lain sisi, kebaikan yang selalu kita berikan pada orang tersebut hanya dianggap sebagai sebuah kewajiban dan sesuatu yang memang sudah semestinya kita kerjakan.  

Ironisnya, saat kita mengharapkan kebaikan yang sama, kita harus kecewa karena orang lain tidak bisa memberikan perlakuan yang sama.  

Untuk itu, penulis menyusun buku yang berisi kiat-kiat untuk melindungi diri sendiri dalam sebuah hubungan. Di buku ini, penulis memberikan berbagai penguatan yang menyemangati kita untuk lebih mencintai diri sendiri (self-love) dan mengomunikasikan kebutuhan kita pada orang lain dengan lebih luwes. 

Buku ini terdiri atas 6 bab yang diawali dengan prolog mengenai orang terdekat yang sering membuat kita terluka. Orang terdekat ini bisa jadi adalah ayah, ibu, sahabat, bahkan pasangan kita sendiri. Luka yang mereka tinggalkan jelas lebih dalam dibanding ketika kita disakiti oleh orang yang tidak terlalu dekat secara personal. 

Kemudian penulis menjabarkan tentang hal-hal yang harus kita lakukan agar tidak lagi menyakiti diri sendiri jika terlibat dalam hubungan toxic tersebut.

Mulai dari kebiasaan untuk berbaik hati pada diri sendiri, menentukan prioritas, menetapkan standar, cara memandang sebuah relasi, memperbaiki mindset tentang mencintai, hingga resep psikologis untuk mengatasi harga diri yang rendah. 

Nah jika kamu sedang terjebak berada dalam relasi atau hubungan yang selalu menempatkanmu sebagai pihak yang selalu tersakiti, buku yang mengangkat garis besar tentang self-love ini adalah salah satu bacaan yang saya rekomendasikan buat kamu baca juga!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Akramunnisa Amir