'Been There Done That, Got the T-Shirt.' Buku ini diawali dengan sebuah idiom yang sering saya baca, tapi sebenarnya belum begitu saya pahami maksudnya. Been there, done that, got the T-Shirt? Apaan tuh?
Apakah kita disuruh buat berjuang melakukan sesuatu untuk mendapatkan sebuah kaus? Nggak gitu juga. Kalau menurut Risyiana Muthia dan Emeralda N.A yang menulis buku ini, idiom yang juga menjadi judul buku menggambarkan sebuah keadaan ketika seseorang menjalani hidupnya dengan semangat. Live your life with the fullest! Hidup dengan sehidup-hidupnya!
Gimana caranya? Buku ini memberikan panduannya. Tapi jangan salah, panduan maupun tips-tips yang dijelaskan dalam buku ini adalah sesuatu yang sekilas terlihat absurd dan ngawur saking kreatifnya.
Ditambah dengan ilustrasi yang kocak, membuat narasi dari buku ini seakan-akan terlihat seperti jokes ketimbang sedang memotivasi. Tapi justru itu yang bikin buku ini terlihat lebih menarik dibandingkan buku self-help pada umumnya.
Kita diajak untuk berani berpikir out of the box agar bisa memantik kreativitas. Di dalamnya, penulis memberikan panduan-panduan yang bisa diterapkan untuk melatih daya kreatif tersebut.
Misalnya latihan moonlight dance, memecah telur dengan satu tangan, hingga berbicara dengan bahasa isyarat. Kalau saya cukup gabut suatu hari nanti, mungkin bisa mencoba latihan-latihan nyeleneh tersebut.
Selain latihan untuk jadi kreatif, ada juga latihan untuk memacu adrenaline rush. Yakni suatu kondisi ketika terjadi aliran hormon adrenalin yang memacu kita buat fight or flight ketika berhadapan dengan situasi yang mengancam.
Meskipun kita merasa takut karena terancam, di sisi lain, hormon adrenalin ini bisa bikin kita excited dan memantik semangat yang berlebih untuk mengerjakan sesuatu.
Kenapa ini penting? Karena salah satu yang menghambat kita buat melangkah adalah ketika kita didominasi dengan perasaan takut. Entah takut dengan resiko atau masa depan yang tidak jelas.
Latihan untuk menantang rasa takut ini akan membuat kita lebih berani untuk hidup sehidup-hidupnya. Menjalani hari-hari kita sesuai dengan apa yang kita inginkan. Bisa menjadi lebih percaya diri karena tidak lagi terkungkung dengan zona nyaman.
Secara umum, saya suka dengan buku ini. Bagi kamu yang nggak begitu betah membaca buku dalam waktu yang lama, atau mungkin menganggap bahwa aktivitas membaca buku itu membosankan, saranku baca buku ini, deh!
Selain bisa bikin kamu lebih semangat, buku ini juga jenis buku yang menghibur dan sesekali akan membuatmu tertawa karena lawakan recehnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
Artikel Terkait
Ulasan
-
Relate Banget! Novel Berpayung Tuhan tentang Luka, Hidup, dan Penyesalan
-
4 Kegiatan Seru yang Bisa Kamu Lakukan di Jabal Magnet!
-
Novel Ice Flower: Belajar Hangat dari Dunia yang Dingin
-
Novel Dia yang Lebih Pantas Menjagamu: Belajar Menjaga Hati dan Batasan
-
Review Series House of Guinness: Skandal dan Sejarah yang Sayang Dilewatkan
Terkini
-
Sea Games 2025: Menanti Kembali Tuah Indra Sjafri di Kompetisi Level ASEAN
-
Gawai, AI, dan Jerat Adiksi Digital yang Mengancam Generasi Indonesia
-
Effortlessly Feminine! 4 Padu Padan OOTD ala Mina TWICE yang Bisa Kamu Tiru
-
Married to the Idea: Relevankah Pernikahan untuk Generasi Sekarang?
-
Tutup Pintu untuk Shin Tae-yong, PSSI Justru Perburuk Citra Sendiri!