Saat menjalani kehidupan sehari-hari, mood atau suasana hati akan selalu fluktuatif. Kita tidak bisa mengontrol suasana hati kita agar selalu bahagia dan ceria. Karena terkadang kita pun merasa ragu-ragu, tidak termotivasi, cemas, atau mungkin merasa kecewa.
Buku yang judul 'Cara Cepat Memperbaiki Mood' ini adalah salah satu buku yang membahas tentang permasalahan mood yang selalu berubah tersebut.
Di dalamnya, Dr. Olivia Remes selaku penulis memaparkan 50 solusi sederhana berbasis sains untuk mengatasi perubahan suasana hati yang kerap menghambat kita untuk beraktivitas.
Misalnya saat kita sedang ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Terkadang kita bisa terhanyut dalam banyaknya pilihan yang tersedia. Namun sayangnya, terlalu banyak pilihan justru membuat seseorang lebih cenderung memilih opsi yang buruk.
Saran dari penulis ketika kita berada dalam kondisi seperti ini adalah dengan mempercayai naluri yang pertama kali muncul saat akan mengambil keputusan yang rumit.
Saran ini bukan sekadar isapan jempol belaka. Karena penulis yang juga merupakan ilmuwan dan peneliti dari University of Cambridge memaparkan beberapa fakta sains terkait pengambilan keputusan ini.
Nah inilah bagian yang saya sukai dari buku ini. Antara saran, motivasi, dan pemaparan ilmiah dibahas dengan porsi yang pas. Pembahasannya juga sederhana dan tidak bertele-tele.
Jadi saat membaca buku ini, rasanya pembaca bisa mengambil langsung manfaat dari beberapa poin-poin yang dijelaskan.
Misalnya ketika kita tidak termotivasi untuk mengerjakan sesuatu. Kadang kita terlalu banyak melamun, atau menghabiskan waktu untuk sesuatu yang tidak penting karena menghindari rasa tidak nyaman untuk mulai bekerja.
Kemudian penulis menyarankan, agar kita sebaiknya berlatih untuk menerima rasa tidak nyaman tersebut dan mengambil langkah pertama. Bahkan jika hanya bisa mengerjakan sesuatu dengan asal-asalan, itu lebih baik dibanding menunda pekerjaan hingga mood kita kembali.
Bagian yang ini ngena banget sih bagi saya pribadi. Kebiasaan prokrastinasi karena menunggu mood 'hadir' membuat banyak sekali target dan resolusi yang selalu tertunda.
Belum lagi dengan pengendalian diri yang lemah, terkadang membuat diri ingin menyerah dan berhenti sejenak. Tapi menurut penulis, alih-alih menuruti mood yang ingin segera beristirahat, bertahanlah selama 10 menit dahulu sebelum meninggalkan pekerjaan. Hal ini akan melatih mental kita biar nggak moody.
Masih banyak lagi tips-tips praktikal lain yang sangat mudah kita terapkan. Secara umum, menurut saya buku ini ibarat hidden gem di antara beberapa buku self-help yang pernah saya baca. Salah satu comfort book yang mungkin akan saya baca berulang-ulang saat berada dalam mood yang buruk.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Berpikir Non-Linier, Mekanisme Pengambilan Keputusan dalam Otak
-
Ulasan Buku The Little Furball, Kisah Manis tentang Menghadapi Perpisahan
-
Ulasan Buku I'm (not) Perfect, Menyorot Ragam Stigma tentang Perempuan
-
Ulasan Buku Dolpha: Empat Anak Sahabat Laut, Petualangan Seru Anak Pesisir
-
Ulasan Buku 365 Ideas of Happiness, Ide Kreatif untuk Memantik Kebahagiaan
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern
-
Ulasan Novel Harga Teman: Ketika Hasil Kerja Tidak di Hargai oleh Klien
-
Hidup dalam Empati, Gaya Hidup Reflektif dari Azimah: Derita Gadis Aleppo
-
KH. Hasyim Asy'ari: Tak Banyak Tercatat, Tapi Abadi di Hati Umat
-
Ulasan Novel The One and Only Bob, Kisah Berani Bob sang Anjing Kecil
Ulasan
-
Pengepungan di Bukit Duri: Potret Luka Sosial di Balik Layar Sinema
-
Review Anime Bofuri, Main Game VRMMORPG yang Jauh dari Kata Serius
-
Baper, Film Jepang 'The Blue Skies at Your Feet': Cinta, Waktu dan Air Mata
-
Kisah Manis Keluarga di Novel 'Rahasia Keluarga dan Cerita-Cerita Lainnya'
-
Desa Wisata Bromonilan, Menikmati Sejuknya Udara khas Pedesaan di Jogja
Terkini
-
Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Laba Menyusut: Suara Hati Pengusaha Indonesia
-
Ondrej Kudela Antar Persija Jakarta Teguk Kemenangan, Persik Kediri Makin Terpuruk
-
Jawaban Ryan Coogler Soal Peluang Sekuel Film Sinners
-
Mengulik Pacaran dalam Kacamata Sains dan Ilmu Budaya
-
Orang Baik Sering Tersakiti: Apakah Terlalu Baik Itu Merugikan Diri?