Lupus 'n Work merupakan buku seri Lupus yang ke-11 karya dari Hilman Hariwijaya dan diterbitkan pertama kali oleh Gramedia Pustaka Utama (1989). Gambar ilustrasi yang menghiasi isi buku dibuat oleh Piet Ompong.
Di buku ini mengisahkan tentang Lupus yang berniat membuka usaha percetakan. Berawal dari seringnya Lupus diminta bantuannya oleh Om Lupus untuk mencari orderan cetakan, Lupus jadi kepikiran untuk memulai usaha yang sama dengan modal pribadi.
Atas niatnya tersebut, Lupus mengajak dua sahabatnya, Boim dan Gusur, untuk menjalankan bisnis bersama. Boim yang jago pemasaran bahkan kadang suka maksa dan Gusur yang pintar bikin desain, akhirnya mau membantu Lupus. Apalagi mereka diiming-imingi gaji oleh Lupus.
Mereka lalu membuat sampel stiker dan dibagi-bagikan gratis ke penghuni SMA Merah Putih, dengan harapan nanti akan banyak yang order stiker ke usaha percetakan milik Lupus yang dinamai Lupus ‘n Work.
Sayangnya, semua tak sesuai harapan. Modal habis, pemesan tidak ada. Boim dan Gusur batal digaji. Malah Lupus lalu meminta mereka ikut menanam modal dan nantinya dari keuntungan akan dibagi untuk bertiga.
Mulailah Boim mencari kerjaan part time sebagai penyiar radio Gaga, berduet dengan Olga, dan mereka membawa acara yang berbau perdukunan. Sedangkan Gusur membuat kartu ucapan berbekal karton dan mesin tik lalu dijual ke pasar, yang jelas saja tidak laku.
Ketika Gusur mencoba berjualan di tempat lain, Gusur tertabrak mobil dan dibawa ke rumah sakit. Penabraknya yang baru belajar mobil memberikan uang ganti rugi. Gusur juga mendapat santunan dari jasamarga dan dari teman-temannya yang menjenguk. Jadilah semua uang tersebut diberikannya pada Lupus untuk tambahan modal.
Dari urunan modal Lupus dan kedua orang sahabatnya, usaha penjualan stiker-stiker unik Lupus ‘n Work berkembang. Usaha mereka semakin pesat ketika order besar datang dari kepala sekolah SMA Merah Putih yang menginginkan semua peralatan dan stationeri milik sekolah memiliki logo untuk memperjelas kepemilikan.
Bisnis Lupus ‘n Work membuat Lupus dan kedua temannya banyak uang. Mereka bertiga jadi bisa menabung, membelikan barang untuk keluarga, bahkan mentraktir teman-teman sekolah.
Sampai suatu kali, seseorang sengaja menikung usaha Lupus dengan memasukkan perusahaan cetak lain ke SMA Merah Putih, lalu tiba-tiba ada peraturan baru dari Kepsek tentang larangan murid-muridnya membuka usaha di sekolah. Perlahan tapi pasti, bisnis Lupus ‘n Work pun mulai terpuruk.
Novel Lupus masih menjadi favorit saya jika ingin bernostalgia ke masa-masa putih-biru. Di buku ini saya juga menjumpai bahwa porsi komedinya berlimpah. Saya jadi sebentar-sebentar mesam-mesem sendiri membaca dialog atau narasi yang penuh humor.
Konflik cerita juga cukup banyak, tak hanya mengenai usaha percetakan Lupus, tapi ada juga konflik Boim yang tertipu teman, dan Gusur yang sampai dipasung Engkong karena menolak kawin dengan gadis pilihan Engkongnya tersebut.
Sebagai novel komedi dengan gaya bahasa ringan dan konyol, Lupus ‘n Work bisa menjadi alternatif bacaan kalian yang ingin mengurangi kepenatan dan butuh hiburan. Dijamin, semua stres kalian bisa langsung menyingkir dengan kehadiran Lupus bersama Gusur dan Boim di buku ini.
Baca Juga
-
Novel Sang Penyusup (Only Daughter), Thriller Psikologis Penuh Jebakan
-
Menelusuri Jejak Mimpi dalam Novel Unforgotten Dream
-
Keserakahan yang Membawa Sengsara dalam Buku Peladang yang Loba
-
Ulasan Buku Sepupu Misterius, Rahasia Sang Penulis Cilik
-
Mengungkap Rahasia Masa Lalu dalam Novel Gadis Misterius
Artikel Terkait
-
Kisahkan Kekejaman Tragedi 1998, Ini 5 Novel Mirip 'Laut Bercerita'
-
Alam dan Manusia: Sebuah Narasi Kesadaran Lingkungan dalam Novel 'Di Kaki Bukit Cibalak'
-
Salip Ancika, Film Agak Laen Capai 1 Juta Penonton di Hari ke-4 Tayang
-
Pahit Getir Keluarga Tapol dalam Novel "Namaku Alam"
-
Menggugat Bisnis Pertambangan dalam Novel Teruslah Bodoh, Jangan Pintar
Ulasan
-
Review Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah: Drama Keluarga yang Bikin Hati Mewek
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
5 Drama Korea Psikologis Thriller Tayang di Netflix, Terbaru Queen Mantis
-
Review Film Menjelang Magrib 2, Nggak Ada Alasan Buat Dilanjutkan!
-
Kala Film The Conjuring: Last Rites, Mengemas Lebih Dalam Arti Kehilangan
Terkini
-
4 Padu Padan OOTD Chic ala Yunjin LE SSERAFIM, Stylish Buat Segala Suasana!
-
Kesejahteraan Guru Terancam? Menag Bilang 'Cari Uang, Jangan Jadi Guru!'
-
4 Rekomendasi Serum Vitamin C Terjangkau untuk Pelajar dengan Kulit Cerah
-
Band-Aid oleh KickFlip: Hadapi Sakitnya Patah Hati dan Merindukan Seseorang
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'